Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Alifia Putri Nur Rochmah oleh Alifia Putri Nur Rochmah
25 November 2025
A A
5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung Mojok.co

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Purwokerto, kota kecil di Jawa Tengah yang sedang naik daun. Selain dianggap banyak orang kota ideal untuk menghabiskan masa tua. Kota ini juga ternama akan kekayaan kuliner dan wisatanya. Sebut saja, mendoan dan soto sokaraja yang bikin ketagihan. Untuk wisata, Purwokerto terkenal akan Gunung Slamet yang megah dan salah satu “gerbang” menuju kawasan wisata Baturraden yang terkenal itu. 

Akan tetapi, di balik segala pesona yang dimiliki Purwokerto, ada beberapa hal yang bikin wisatawan geleng-geleng kepala. Saya jadi berpikir 2 kali sebelum mampir ke kota yang terkenal akan julukan Kota Satria ini. 

#1 Jalan Sudirman Purwokerto yang macet

Kota mungil ini ternyata mulai macet, tepatnya di Jalan Sudirman Purwokerto. Jalan ini memang jantungnya kota. Namun, sebagai wisatawan, tidak saya sangka macetnya akan begitu menyebalkan bak kemacetan di kota besar Jakarta dan Surabaya. 

Jalan Sudirman adalah jalur utama yang menghubungkan berbagai titik penting di Purwokerto. Masalahnya, jalan ini tidak cukup lebar untuk menampung volume kendaraan yang terus meningkat. Pagi dan sore hari, siap-siap aja untuk merangkak seperti siput. Perjalanan yang seharusnya cuma 10 menit bisa jadi 30 menit bahkan lebih.

Saya pernah terjebak macet di Jalan Sudirman waktu mau ke Baturraden. Ternyata tetap aja macet. Penyebabnya beragam, ada angkot yang berhenti sembarangan untuk ngetem penumpang, ojek online yang parkir di pinggir jalan, sampai pedagang kaki lima yang jualannya nyaris masuk ke badan jalan. Belum lagi parkir sembarangan yang bikin jalan makin sempit.

#2 Transportasi umum yang jadul dan nggak nyaman

Kalau kamu terbiasa dengan transportasi umum modern seperti TransJakarta atau MRT, bersiaplah untuk time travel ke era 90-an kalau naik angkot di Purwokerto. Angkotnya kebanyakan sudah tua dengan kondisi yang jauh dari kata layak. Cat mengelupas, jok sobek-sobek, sampai knalpot yang berisik dan mengeluarkan asap tebal.

Yang lebih bikin naik darah adalah cara operasionalnya. Supir angkot sering ngetem di sembarang tempat sambil nunggu penumpang penuh. Mereka juga sering berhenti mendadak tanpa peduli ada kendaraan lain di belakangnya.

Saya pernah naik angkot dari terminal ke arah Alun-alun. Perjalanan yang seharusnya 15 menit jadi 45 menit karena driver ngetem di setiap lokasi strategis. Ditanya kapan jalan, jawabnya santai, “Sabar Mbak, nunggu penuh dulu.”

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Rutenya juga tidak mencakup banyak destinasi wisata. Kalau mau ke Baturraden, angkot tidak sampai ke lokasi. Kamu harus transit berkali-kali atau akhirnya nyerah dan naik ojek online yang harganya bisa lebih mahal.

#3 Jalanan ke Baturraden bikin Jantung Deg-degan

Baturaden memang destinasi wisata andalan Purwokerto. Tapi, perjalanan menuju Baturraden itu cerita lain. Jalanannya cukup menanjak dan berkelok-kelok. Kalau kamu tidak terbiasa berkendara di jalanan pegunungan, siap-siap buat cengkraman setir yang lebih kuat.

Yang lebih menyebalkan, lalu lintas di jalur ini sering padat merayap, terutama saat akhir pekan atau hari libur. Banyak kendaraan dari luar kota menuju Baturraden, ditambah kendaraan lokal, bikin jalanan penuh sesak. Perjalanan yang seharusnya 30 menit bisa jadi satu jam lebih.

Saya pernah naik ke Baturraden pas long weekend. Macetnya luar biasa. Dari bawah sampai atas cuma merangkak. Yang bikin tambah lelah, banyak pengendara motor yang nyelip-nyelip sembarangan.

Belum lagi soal parkir di area wisata Baturaden. Saat hari libur, lahan parkir cepat penuh dan kamu harus parkir jauh dari lokasi. Terus jalan kaki lumayan jauh dengan medan yang naik turun. Capek sebelum sampai destinasi wisata.

#4 WiFi dan sinyal internet ngadat

Di era digital ini, internet sudah jadi kebutuhan primer. Sayangnya, kalau kamu berharap bisa update Instagram story atau cek Google Maps dengan lancar di Purwokerto, bersiaplah untuk kecewa.

Sinyal internet di beberapa area Purwokerto, terutama yang agak jauh dari pusat kota sering tidak stabil. Apalagi kalau kamu ke daerah Baturraden atau spot wisata lain yang lokasinya di pegunungan. Sinyal bisa hilang timbul atau bahkan hilang total.

Saya dan teman-teman pernah rencana mau video call sambil jalan-jalan di sekitar Curug Cipendok. Begitu sampai lokasi, sinyal langsung hilang. WiFi di kafe atau restoran pun tidak semuanya memadai. Beberapa tempat punya WiFi tapi kecepatannya lambat banget.

Yang lebih parah, beberapa penginapan atau homestay di area wisata tidak punya WiFi sama sekali. Atau kalaupun ada, sinyalnya lemah dan cuma bisa dipakai di area tertentu. Jadi kalau kamu tipe orang yang tidak bisa lepas dari internet, Purwokerto bisa jadi mimpi buruk. 

#5 Pilihan kuliner Purwokerto di malam hari terbatas

Satu hal yang cukup mengejutkan dari Purwokerto adalah betapa sepinya kota ini di malam hari. Kalau kamu terbiasa dengan kota yang hidup 24 jam, Purwokerto akan terasa seperti kota hantu setelah jam 9 malam.

Memang ada beberapa angkringan atau warung makan yang buka sampai larut. Tapi, pilihannya sangat terbatas dan kebanyakan ada di area tertentu saja. Kalau kamu nginep di hotel yang agak jauh dari pusat kota dan kelaparan tengah malam, ya sudah, terpaksa masak mie instan di kamar. Saya pernah mencari makan malam selepas jam 23.00 setelah perjalanan jauh. Ternyata hampir semua restoran dan warung sudah tutup. Hanya warung pinggir jalan dengan budget seadanya yang buka. 

Kafe atau tempat nongkrong malam juga tidak sebanyak di kota besar. Beberapa kafe tutup jam 10 malam, ada yang sampai jam 11, tapi setelah itu ya sudah. Kondisi semacam ini cocok buat orang yang suka suasana tenang dan tidur cepat. Tapi, buat anak muda atau wisatawan yang biasa dengan nightlife yang ramai, Purwokerto bisa terasa membosankan di malam hari.

Jadi, itulah 5 hal menyebalkan di Purwokerto. Wisatawan seperti saya jadi mikir dua kali sebelum berkunjung lagi. Ini bukan berarti Purwokerto buruk lho ya. Kota ini tetap punya pesona tersendiri dengan keindahan alam, kuliner enak, dan masyarakat yang ramah. Semoga ke depannya Purwokerto bisa makin berkembang tanpa kehilangan karakternya sebagai kota kecil yang asri dan nyaman.

Penulis: Alifia Putri Nur Rochmah
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: baturradenJalan Sudirmanjawa tengahKulinerpariwisatapurwokertowisatawan
Alifia Putri Nur Rochmah

Alifia Putri Nur Rochmah

Penulis kelahiran Kebumen. Anak Ekonomi Pembangunan UNS yang lebih tertarik pada cerita di balik data. Berpengalaman sebagai content writer dan content creator, gemar berkelana ke tempat-tempat baru, dan menulis tentang apa saja dari yang serius sampai yang receh.

ArtikelTerkait

5 Hal yang Nggak Ada di Gunungkidul tapi Sering Dicari Wisatawan

5 Hal yang Nggak Ada di Gunungkidul tapi Sering Dicari Wisatawan

12 Juni 2022
Tidak Ada yang Sempurna dari Hajatan Nikah di Jawa Tengah, Banyak kok Kekurangannya!

Tidak Ada yang Sempurna dari Hajatan Nikah di Jawa Tengah, Banyak kok Kekurangannya

23 Juli 2024
Semarang Kota Hantu (Unsplash.com)

Semarang Kota Hantu: Potensi Aura Mistis dan Sisi Misterius Kota Semarang

5 Agustus 2022
5 Kuliner Khas Jember yang Jarang Dinikmati Orang Jember Asli Terminal Mojok

5 Kuliner Khas Jember yang Jarang Dinikmati Orang Jember Asli

16 Januari 2022
Gudeg Kaleng: Oleh-oleh Jogja yang Enak, tapi Punya Banyak Kekurangan  Mojok.co

Gudeg Kaleng: Oleh-oleh Jogja yang Enak, tapi Punya Banyak Kekurangan 

3 Agustus 2024
Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

17 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Spot Jogging di Kota Semarang yang Cocok untuk Pemula Mojok.co

3 Spot Jogging di Kota Semarang yang Cocok untuk Pemula

28 November 2025
Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

28 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Gear Ultima, Wujud Kebohongan Motor Yamaha

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

28 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.