Pecel lele bukanlah pecel lele apabila tidak ditemani sambal tomat. Kalau yang satu absen, yang lainnya pasti akan terasa kurang lengkap. Namun, kebanyakan sambal yang dijual hanya terdiri dari satu level.
Padahal, menurut saya, penjual pecel lele bisa belajar kepada pedagang ayam geprek atau ayam gepuk. Mereka menyediakan sambal dengan berbagai macam level. Ada yang pedas, sedang, dan tidak pedas sama sekali. Dengan begitu, pembeli jadi bisa memilih tipe sambal sesuai selera.
Namun, saya paham, sang penjual jadi mesti melakukan pekerjaan ekstra karena harus menyiapkan beberapa versi sambal. Akan tetapi, namanya juga berdagang, tentu kepuasan tamu adalah yang segalanya, bukan?
#4 Menu tidak sesuai spanduk
Dosa yang satu ini kayaknya yang paling umum terjadi di semua penjual pecel lele. Di spanduk, kita dapat melihat beraneka ragam jenis hewan. Ada cumi, kepiting, udang, bebek, ayam, dan tentunya, sang bintang utama, lele.
Namun, meskipun di spanduk terlihat lengkap dan beragam, nyatanya yang disediakan ya itu-itu saja. Begitu ditanya, si penjual menjawab, “Ya, itu, kan, cuma gambar, Mas.”
Memang, ada juga, kok, pedagang pecel lele yang betul-betul menyediakan semua lauk yang terpampang di spanduk. Menurut saya, lauk yang komplet dan sesuai spanduk adalah nilai tambah. Pembeli jadi bisa punya pilihan. Kalau bosan makan lele atau ayam, bisa memesan cumi dan bebek.
Itulah artikel singkat saya mengenai lima dosa yang sering dilakukan penjual pecel lele. Oh, iya, ada satu lagi, sih, dosa yang kerap mereka lakukan: tidak mengganti minyak goreng yang selalu digunakan berulang kali.
Duh, kadang saya ngeri sendiri saat melihat minyaknya. Suram banget, kayak masa depan kamu dan gebetan. Wkwkwk.
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 5 Dosa Penikmat Pecel Lele yang Kerap Dilakukan