Shopee nggak lantas membuat affiliator-nya menjadi raja…
Nggak bisa dimungkiri bahwa Shopee masih menjadi marketplace yang paling sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Agaknya gerakan boikot Shopee, yang muncul semenjak skandal private jet yang diduga dilakukan Kaesang, Erina, dan petinggi Shopee, yang beberapa waktu lalu ramai digaungkan, nggak begitu berpengaruh besar untuk membuat Shopee dilupakan.
Selain merupakan tempat belanja yang masih menjadi primadona masyarakat, Shopee juga tempat untuk mengais rezeki. Bukan hanya bagi seller, melainkan juga untuk para affiliator. Affiliator ini adalah mereka yang mengikuti program Shopee Affiliate. Mereka akan mendapatkan penghasilan dengan cara mempromosikan produk yang dijual di Shopee melalui affiliate link.
Katanya, menjadi affiliator Shopee menjanjikan komisi yang besar. Bahkan menjadi affiliator Shopee selalu disebut dalam daftar pekerjaan sampingan dengan modal minim tapi keuntungannya luar biasa.
Hanya saja, Shopee nggak lantas membuat affiliator-nya menjadi raja. Walaupun affiliator adalah salah satu tulang punggung yang membuat Shopee laris, marketplace yang dijuluki “Si Oren” ini justru berbuat beberapa dosa kepada affiliator-nya. Contohnya seperti ini.
Daftar Isi
#1 Pajak super-besar jika daftar tanpa NPWP
Saat mengisikan data diri sewaktu pertama kali mendaftarkan diri ke Shopee Affiliate Program, kita akan diminta untuk memasukkan Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP ini adalah syarat agar affiliator bisa mendapatkan komisi.
Sebenarnya, NPWP ini nggak wajib. Kita bisa skip bagian tersebut. Kemungkinan besar affiliator yang belum memiliki pekerjaan tetap pun belum memiliki NPWP. Hanya saja, nggak memiliki NPWP ini artinya kita harus siap menerima konsekuensi berupa pengenaan besaran pajak yang lebih besar. Bagi affiliator tanpa NPWP akan dikenakan besaran pajak 20 persen lebih tinggi dibandingkan besaran pajak bagi pemilik NPWP.
FYI, Shopee menerapkan skema pajak progresif untuk komisi affiliator yang besarannya bervariasi, mulai dari 5 hingga 35 persen.
Shopee memberlakukan besaran pajak yang besar bagi setiap komisi yang didapatkan oleh affiliator-nya. Padahal di saat yang sama, besaran komisi yang diperoleh para affiliator justru terus berkurang.
Pada tahun 2022, persentase komisi untuk affiliate adalah lima persen dari toko yang dipromosikan dan satu persen dari toko yang nggak dipromosikan. Komisi terhitung dari transaksi valid dari produk Star Seller, Star+, atau Mall.
Sementara saat ini untuk affiliate di media sosial (tanpa promosi melalui Shopee Video dan Live) komisinya menurun menjadi 0,5 persen untuk kategori elektronik dan dua persen untuk kategori non-elektronik.
#3 Nggak bisa membeli dengan affiliate link sendiri
Shopee berbeda dari marketplace sebelah yang memperbolehkan affiliator-nya untuk belanja dengan link affiliate-nya sendiri. Sistem affiliate Shopee hanya mengizinkan affiliator-nya untuk menyebarkan link ke orang lain, alias nggak bisa digunakan oleh diri sendiri.
Padahal cukup menguntungkan untuk belanja dengan link affiliate milik sendiri. Kita bisa mendapatkan diskon sekaligus komisi dalam waktu bersamaan.
#4 Branding sebagai pekerjaan sampingan, tapi tuntutan seperti pekerjaan utama
Di halaman resminya, baik di website maupun aplikasi, Shopee menyebutkan bahwa menjadi affiliator cocok untuk siapapun yang pengin mendapatkan penghasilan tambahan tanpa keluar rumah. Branding ini juga ikut dinormalisasi oleh banyak orang, khususnya para influencer.
Kenyataannya, jika kegiatan affiliate ini dilakukan sendiri, waktu dan tenaga yang dibutuhkan sudah seperti menjalani pekerjaan utama. Memang betul bahwa kita bisa mengerjakannya dari rumah. Tapi membangun akun dan citra, mempertahankan performa, hingga membuat konten kan butuh effort yang besar.
Belum lagi terkadang affiliator harus keluar modal dari kantong pribadi terlebih dahulu. Entah itu dengan membuat konten berupa review dari benda yang dibeli sendiri maupun membeli stok video dari creator. Soalnya, walaupun Shopee menjanjikan sample gratis dari seller, butuh waktu lama hingga seorang affiliator baru mencapai ketentuan yang ditentukan.
#5 Membiarkan affiliator Shopee problematik
Semua warganet pun tahu bahwa affiliator Shopee sering mengganggu ketentraman di dunia maya. Affiliator problematik seperti ini biasanya nge-spam affiliate link di twit milik orang maupun menggunakan semua tagar yang sedang trending. Mereka yang nggak jarang memenuhi kolom reply dengan link itu akhirnya tampak seperti orang-orang nirempati, khususnya kalau twit yang mereka “kotori” itu sedang membahas soal tragedi atau bencana.
Tapi terpantau Shopee nggak pernah menindak affiliator problematik seperti itu. Mereka seakan tutup mata dan memperbolehkan mereka melakukan segala cara demi komisi yang nggak seberapa dan biar makin untung.
Sistem yang seperti itu membuat kultur affiliate menjadi toxic. Masyarakat jadi ikut kesal dan antipati kepada affiliator. Affiliator problematik yang bertindak, tapi affiliator yang jujur dan cari komisi dengan cara yang fair ikut kena getahnya.
Begitulah Shopee. Menjadi marketplace yang besar dan populer membuatnya nggak mudah ditinggalkan meskipun dosanya sebanyak ini.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Alasan Affiliate E-Commerce Tak Lagi Menjanjikan untuk Mencari Cuan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.