Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

5 Ciri Khas yang Melekat pada Warung Coto di Makassar

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
31 Agustus 2022
A A
5 Ciri Khas yang Melekat pada Warung Coto di Makassar Terminal Mojok

5 Ciri Khas yang Melekat pada Warung Coto di Makassar Terminal Mojok (Lofor via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang tau ciri khas warung coto di tanah kelahirannya, Makassar, nggak?

Bicara soal kuliner, selalu ada saja hal yang menarik untuk dibahas, tak terkecuali coto Makassar. Di Terminal Mojok saja entah sudah berapa tulisan yang tayang dan membahas kuliner khas Makassar ini.

Sebagai warga Makassar yang baik, tentu saja saya nggak ingin ketinggalan untuk membahas coto. Makanya kali ini saya menulis tentang coto Makassar, utamanya ciri khas yang melekat pada warung coto di Makassar. Tentu saja ciri khas ini penting untuk diketahui khalayak mengingat Makassar merupakan tempat asal coto.

Kira-kira apa saja ciri khas yang melekat pada warung coto di Makassar?

#1 Menggunakan nama jalan dan istilah bahasa Makassar sebagai nama brand

Di Makassar, ada cukup banyak rekomendasi tempat untuk makan coto. Orang-orang yang suka makan coto pun biasanya sudah punya warung coto favorit sebagai pilihan. Kalau buat saya pribadi, warung coto di Makassar yang jadi favorit saya adalah Coto Gagak dan Coto Paraikatte.

Dari beragam warung coto yang ada di Makassar, nama jalan dan istilah dalam bahasa Makassar adalah dua hal yang umumnya hadir sebagai brand sebuah warung coto. Misalnya saja Coto Gagak, Coto Ranggong, Coto Tamalanrea, Coto Paraikatte, atau Coto Anging Mammiri. Tiga contoh pertama adalah warung coto yang menyematkan nama jalan sebagai brand-nya, sementara dua sisanya adalah istilah dalam bahasa Makassar. Secara garis besar, yang biasanya membedakan cita rasa antara satu warung coto dengan warung coto lainnya adalah kuahnya.

#2 Wajib sedia ketupat daun pandan

Di beberapa warung coto di Makassar, kalian mungkin bisa memilih antara ketupat daun pandan, buras, atau nasi sebagai pendamping coto. Namun, di antara ketiganya, ketupat daun pandan tetaplah pendamping setia dari coto.

Penikmat coto pun rata-rata memilih ketupat daun pandan dalam menyempurnakan kenikmatan menyantap coto. Ukuran ketupat di warung coto memang mungil, tidak sama dengan ketupat yang biasa disajikan saat Lebaran. Meski begitu, bagi saya pribadi, semangkuk coto dan empat ketupat daun pandan adalah porsi yang pas untuk disantap. Mengenyangkan mi, Gaes!

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sop Saudara, Kuliner Makassar yang Namanya Bikin Salah Paham tapi Rasanya Bikin Ketagihan

#3 Disajikan pakai mangkuk kecil dan sendok bebek

Entah bagaimana sejarahnya, yang jelas menikmati seporsi coto dalam mangkuk kecil di warung coto sudah jadi ciri khas dari coto itu sendiri. Meskipun mangkuk atau wadah lain hadir menggantikan, tetap saja si mangkuk kecil yang telanjur melekat sebagai wadah penyajian coto di warung coto. Yah, mirip lah seperti bakso gerobak dan si mangkuk ayam. 

Demikian halnya dengan kehadiran sendok bebek. Sendok bebek menjadi sarana yang tepat sebagai perantara sebelum coto masuk ke mulut. Ukurannya pas sekali untuk mengangkut potongan isian coto, kuah, dan ketupat.

#4 Ada sambal tauco

Sama seperti ketupat, sambal tauco juga wajib tersedia di warung coto di Makassar. Kuah coto yang kental berpadu dengan sambal tauco, aiiih… mantapki, Gaes. Oh ya, jangan lupa jeruk nipisnya.

#5 Bisa request isian

Konon katanya, dulu hanya keluarga kerajaan yang bisa menikmati coto dengan isian daging, sementara masyarakat kelas bawah cukup menikmati coto berisikan jeroan. Untungnya hal itu sudah berlalu. Di berbagai warung coto di Makassar sekarang, kita sudah bisa request mau menikmati coto dengan isian apa pun. Mau daging saja, bisa. Mau daging campur jeroan juga bisa. Kalau saya pribadi sih tim campur, tapi nggak pakai hati. Sebab, cukup dalam hubungan percintaan saja saya pakai hati, makan coto tidak usahmi~

Kalau di kota kalian warung cotonya berbeda atau nggak punya ciri-ciri seperti yang saya sebutkan di atas, bisa jadi itu karena mengikuti kultur daerah kalian. Namun, secara garis besar, ciri-ciri di atas pasti bisa kita temukan di semua warung coto di Makassar.

Sudah nge-coto hari ini? Kalau belum, ayo’ mi! Traktir ka’, nah!

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Makanan Khas Makassar selain Coto dan Konro yang Cocok dengan Lidah Jawa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2022 oleh

Tags: ciri khasCoto Makassarkuliner khaswarung coto
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

Dear Mas Aliurridha, Ada yang Keliru tentang Makanan Khas Makassar di Tulisanmu

Dear Mas Aliurridha, Ada yang Keliru tentang Makanan Khas Makassar di Tulisanmu

30 Maret 2020
4 Warung Mi Kering Makassar yang Legendaris Terminal Mojok

4 Warung Mi Kering Makassar yang Legendaris

2 September 2022
Keresahan yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Betapa Susahnya Mencari Kuliner di Kota Batu yang Khas dan Autentik

26 Juni 2023
Sego Penggel, Onigirinya Orang Kebumen yang Seharusnya Bisa Lebih Dikenal

Sego Penggel, Onigirinya Orang Kebumen yang Seharusnya Bisa Lebih Dikenal

24 September 2025
Indomie Coto Makassar, Cara Lain Menikmati Coto dengan Harga Merakyat Terminal Mojok

Indomie Coto Makassar, Cara Lain Menikmati Coto dengan Harga Merakyat

25 Juni 2022
lesung pipi

Lesung Pipi dan Kisah di Baliknya

6 September 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.