Negara membuka kesempatan untuk crowdfunding IKN. Saya kasih beberapa metode yang bisa mereka coba
Siapa yang menyangka Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka kesempatan urun dana (crowdfunding). Demi menggenjot pendanaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kemenkeu membuka semua jalur pendanaan yang memungkinkan. Meskipun pihak Kemenkeu menekankan pendanaan ini tidak “ngablak”, tapi statement ini benar-benar fresh dan menarik perhatian.
Pihak pro pemerintah memandang model crowdfunding ini membuka kesempatan partisipasi rakyat. Pihak kontra memandang ide ini sebagai bentuk negara yang tidak becus bekerja. Sisanya menjadikan statement ini sebagai bahan lelucon dan meme. Maklum, warganet selalu haus dengan kekonyolan statement pemerintah.
Tapi, tidak banyak yang peduli dengan situasi BU pemerintah ini. Bukannya membantu pemerintah memutar otak, masyarakat malah sibuk rame sendiri di media sosial. Padahal rakyat harus sadar, mereka itu harus rangkap jabatan. Ya mikir tentang hidup serta mikir negara. Kalau pemerintah kan cuma mikir negara saja sedikit-dikit.
Atas dasar kecintaan serta kegabutan saya, berikut sedikit saran tentang metode crowdfunding. Tentu dengan logika sederhana rakyat yang kalah pintar dengan pemerintah yang jenius itu. Semoga ide yang saya telurkan ini bisa dilirik pemerintah agar IKN yang embuh pembangunannya ini bisa berdiri segera.
#1 Jualan risol mayo
Ini adalah ide pertama yang terpantik di otak saya. Strategi crowdfunding ala mahasiswa aktivis ini terbukti efektif sepanjang masa. Buktinya sampai sekarang jualan risol mayo masih jadi primadona divisi dana usaha. Meskipun bisa jualan proposal untuk mencari sponsor, mahasiswa masih percaya dengan teknik klasikal ini.
Kendala bagi negara hanya satu: harga minyak goreng mahal dan masih dipermainkan pengepul. Tapi, jangan patah arang dahulu. Toh Bu Megawati menyarankan untuk kreatif dalam memasak. Bisa saja negara jualan risol kukus, risol rebus, atau risol bakar. Enak nomor dua, karena yang penting yakin serta ikhtiar.
#2 Bikin kaos angkatan
Kaos angkatan juga ide khas mahasiswa aktivis. Bahkan mahasiswa baru sering menjadi orang kaya baru ketika jualan kaos angkatan. Dengan modal desain menarik, kaos angkatan bisa jadi potensi crowdfunding yang menjanjikan. Toh sudah berapa banyak event besar kampus yang didanai oleh jualan kaos?
Negara harus melek dengan kultur kaos angkatan ini. Misal bikin saja “kaos angkatan COVID-19” atau “Penyintas Omnicron 2022”. Bisa juga bikin kaos “Angkatan Jokowi Periode 3” yang relevan 2024 mendatang. Daripada membayar influencer untuk mengiklankan Indonesia yang baik-baik saja dihantam pandemi, mending bayar mereka untuk jualan kaos angkatan demi IKN ini.
#3 Bikin merchandise rebel
Nah ini akan menjadi puncak kreativitas pemerintah. Bayangkan jika kaos atau poster melawan pemerintah ini diterbitkan oleh pihak yang diserang. Pasti akan lebih laris daripada tshirttok*h atau libert**s. Apalagi jika kaos ACAB dipromosikan oleh polisi, pasti akan lebih diminati. Toh arti ACAB kan Aku Cinta Ayah Bunda lho Pak, Buk.
Apalagi kalau pemerintah menjamin pemakai Kaos Rebel Indonesia (KRI) ini tidak akan ditangkap aparat. Pasti mas-mas progresif lebih berminat. Lagipula, untuk apa gengsi dengan kaos yang menyerang diri sendiri. Toh JRX saja menerbitkan kaos “FCK JRX” juga. Demi cuan, harus berani berpikir out of the box.
#4 Bikin akun Onlyfans
Jangan berpikir saya menyarankan jualan konten dewasa ya. Sejadinya Onlyfans adalah kanal bagi kreator konten yang ingin bertemu konsumen dan fans langsung. Lho, OnlyFans itu sebenarnya platform jualan konten. Kalian bisa cari konten tutorial slapping bass atau memasak pasta di platform tersebut. Kalau kalian menganggap platform tersebut isinya porno doang, saya kasih tahu: orang menemukan apa yang ingin ia cari.
Bisa jadi pemerintah jualan konten positif seperti foto presiden sedang sarungan di tepi kolam istana Bogor. Atau video Pak Luhut sedang menyampaikan jenis-jenis PPKM dari tahun 2021. Atau kompilasi video statement DPR yang sering ra mashok blas. Pokoknya konten positif yang bernilai.
Tapi jangan jualan NFT! Karena NFT terikat dengan blockchain serta cryptocurrency. Kan negara juga agak sensitif terhadap objek mahal bebas pajak ini. Biarlah negara fokus jualan konten berbasis fiat currency, dan tidak perlu merebut pasar Ghozali Ghozalu.
#5 Jualan kesedihan
Nah ini dagangan paling laris di era Post-Truth dan Industri 4.0. Banyak hati yang tergerak untuk saling bantu di masa pandemi. Terutama jika situasi yang dipaparkan sangat menyedihkan. Agak klise dan kurang ajar memang. Tapi kan memang kondisi IKN hari ini menyedihkan.
Coba buat konten di Kitabisa tentang IKN. Misal “mimpi membangun mercusuar Asia Tenggara terkendala prank investor. Ayo bantu wujudkan mimpi Pemerintah Indonesia.” Atau dengan kalimat, “mantan tukang kayu bermimpi membangun ibu kota Indonesia di Kalimantan. Mari bersama-sama wujudkan mimpi besar ini!”
Itulah 5 ide crowdfunding IKN yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Semuanya ra mashok? Ya memang, kau pikir crowdfunding IKN masuk akal?
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya