Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

5 Buku Kumpulan Cerpen yang Sayang Dilewatkan

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
17 September 2022
A A
5 Kumpulan Cerpen yang Sayang Dilewatkan

5 Kumpulan Cerpen yang Sayang Dilewatkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Cerpen atau cerita pendek merupakan jenis karya sastra yang sudah tidak asing lagi bagi orang Indonesia, atau dengan kata lain paling mudah dijumpai. Hal ini dibuktikan dari banyaknya media yang memuat cerpen. Belum lagi buku kumpulan cerpen yang banyak beredar di masyarakat, baik versi cetak maupun e-book.

Ingin membaca kumpulan cerpen weekend ini? Berikut rekomendasi buku kumpulan cerpen yang sayang untuk dilewatkan.

#1 Mata yang Enak Dipandang

Rekomendasi buku kumpulan cerpen pertama adalah Mata yang Enak Dipandang. Buku ini memuat 15 cerpen dari Ahmad Tohari yang tersebar di sejumlah media cetak antara tahun 1983 hingga 1997. Seperti dalam kebanyakan novelnya, cerpen Ahmad Tohari juga punya ciri khas tersendiri. Blio selalu mengangkat kisah hidup kalangan bawah dengan segala permasalahan yang ada.

Kumpulan cerpen yang pertama kali diterbitkan tahun 2013 oleh Gramedia Pustaka Utama ini berjumlah total 216 halaman. Judul buku ini diambil dari salah satu judul cerpen di dalamnya.

Salah satu cerpen favorit saya dalam buku Mata yang Enak Dipandang adalah Paman Doblo Merobek Layang-Layang. Cerpen tersebut menceritakan tentang Paman Doblo yang berubah sikap. Dulunya, Paman Doblo terkenal ramah pada semua orang, namun setelah seorang pengusaha kilang mengangkat Paman Doblo menjadi satpam, perilakunya ikut berubah.

#2 Hujan Kepagian

Buku kedua yang saya rekomendasikan adalah kumpulan cerpen dari Nugroho Notosusanto berjudul Hujan Kepagian. Buku ini berisikan 6 cerita pendek yang semuanya berlatar kesaksian penulis sendiri waktu revolusi kemerdekaan. Fyi, Nugroho Notosusanto yang merupakan sejarawan ini juga mantan Tentara Pelajar.

Salah satu cerpen favorit saya dalam buku setebal 200 halaman ini adalah Konyol. Ceritanya saat revolusi kemerdekaan, ada sebuah kepercayaan bahwa mereka yang tidak suci perjuangannya akan mati konyol.

Baca Juga:

Biarkan Kematian Merayakan Kehidupan: Kisah tentang Maut dan Hidup yang Saling Bertaut

AS Laksana Memberikan Contoh bahwa Mengarang Itu Gampang, Asal Ada Nama Besar

#3 Sebuah Rumah Buat Hari Tua

Rekomendasi buku kumpulan cerpen yang sayang dilewatkan selanjutnya adalah Sebuah Rumah Buat Hari Tua karya Ajip Rosidi. Buku ini berisikan 10 cerita pendek dan judul buku diambil dari salah satu cerpen berjudul serupa.

Salah satu cerpen favorit saya dalam buku ini adalah Apel. Cerpen ini menceritakan kisah sepasang suami istri dan buah apel. Suatu malam, istri Karim berceletuk bahwa apel rasanya enak dan ia ingin mencicipinya. Mendengar keinginan sang istri, Karim mengira istrinya hamil lantaran menurutnya hanya orang ngidam yang punya keinginan aneh semacam itu. Karim pun bergegas mencari apel. Namun, beberapa hari kemudian istrinya mengatakan kalau dia haid.

#4 Jodoh

A. A. Navis, seorang sastrawan asal Sumatra Barat yang terkenal dengan cerpen Robohnya Surau Kami juga punya beberapa buku kumpulan cerpen yang sayang dilewatkan. Salah satunya berjudul Jodoh.

Jodoh berisikan 10 cerpen karya A. A. Navis. Judul buku ini diambil dari sebuah cerpen berjudul serupa yang berhasil menjadi pemenang pertama Sayembara Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep 1975.

Cerpen favorit saya dalam buku ini adalah Jodoh yang menceritakan kisah Badri yang tak kunjung menikah karena idealismenya yang meluap-luap. Hingga akhirnya Badri bertemu dengan seseorang di rubrik Kotak Jodoh di sebuah surat kabar di daerahnya.

#5 Rumah Bambu

Rekomendasi buku kumpulan cerpen terakhir adalah Rumah Bambu karya Romo Mangun yang pertama dan terakhir kali diterbitkan. Buku ini berisikan 20 cerita pendek yang ditemukan di rumah penulis di Jogja.

Dalam buku kumpulan cerpen tersebut, saya paling suka dengan cerpen berjudul Sungai Batu. Latar tempat dalam cerita tersebut mengingatkan saya pada cerita kakek tempo dulu soal kondisi desa yang masih asri. Saya sependapat jika ada orang yang mengatakan cerpen-cerpen karya Romo Mangun menyoroti kehidupan sosial.

Kelima buku kumpulan cerpen di atas sebagian memang sudah tidak ada versi cetaknya. Namun, kalian masih bisa membacanya lewat e-book. Tertarik untuk membaca buku-buku di atas?

Penulis: Malik Ibnu Zaman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Parade yang Tak Pernah Usai: Teriakan dari Mereka yang Dipinggirkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 September 2022 oleh

Tags: antologiCerpenkumpulan cerpen
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Penulis lepas & Imam Besar Republik Mahasiswa Rebahan.

ArtikelTerkait

Pertemuan Pertama dan Terakhir Saya Bersama Iman Budhi Santosa terminal mojok.co

Kelas Menulis Agus Noor: Tips dan Teknik Dasar Menulis Cerpen yang Sangat Mencerahkan

8 Juli 2020
5 Informasi Penting yang Perlu Kalian Tahu Sebelum Konsumsi Obat terminal mojok.co apoteker apotek farmasi efek samping obat

Nasihat Bidan

18 Mei 2019

AS Laksana Memberikan Contoh bahwa Mengarang Itu Gampang, Asal Ada Nama Besar

8 Juni 2021
Biarkan Kematian Merayakan Kehidupan Kisah tentang Maut dan Hidup yang Saling Bertaut Terminal Mojok

Biarkan Kematian Merayakan Kehidupan: Kisah tentang Maut dan Hidup yang Saling Bertaut

20 Januari 2023
malam pendar harapan

Di Malam itu Berpendar Harapan

17 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.