Mungkin tak banyak orang yang tahu kalau di tahun awal berdirinya Starbucks, mereka nggak menjual minuman seperti sekarang, melainkan hanya menjual biji kopi, teh, dan rempah-rempah. Bahkan ketika Howard D. Schultz (salah seorang CEO Starbucks saat ini) mengusulkan kepada founder Starbucks agar mereka mengubah bisnisnya dengan menjual minuman espresso juga, ide tersebut ditolak mentah-mentah. Praktis, sejak berdiri pada tahun 1971 hingga lebih dari 5 tahun kemudian, Starbucks hanya menjual biji kopi.
Meski saat ini gerai Starbucks lebih terkenal dengan minumannya, mereka tetap menjual biji kopi yang dibungkus rapi dan diberi seal penutup agar kualitas kopi di dalamnya tetap terjaga. Desain kemasan mereka pun dilengkapi bulatan kecil di bagian tengah yang berfungsi untuk mengeluarkan aroma kopi saat bulatan tersebut dipencet. Hal ini memudahkan pelanggan agar nggak perlu menerka-nerka lagi seharum apa aroma biji kopi dalam kemasan tersebut.
Kalau kalian belum familier dengan biji kopi Starbucks yang jenisnya beraneka ragam itu, saya akan merekomendasikan 5 di antaranya yang sebaiknya kalian beli dan cobain minimal sekali seumur hidup. Sebab, kelima biji kopi ini cukup ikonik dan punya sejarah tersendiri bersama Starbucks. Kelimanya juga punya rasa unik dan autentik, atau kata orang sih “Starbucks banget”.
#1 Sumatra
Howard Schultz, salah satu CEO Starbucks sekaligus tokoh penting dalam kesuksesan Starbucks di era modern, pertama kali datang ke Starbucks di Seattle pada tahun 1971 dan jatuh cinta dengan biji kopi Sumatra tepat di tegukan ketiga. Mencicipi enaknya kopi Sumatra yang aromanya menyeruak ke seluruh ruangan juga menjadi salah satu alasan Schultz tertarik untuk membeli saham Starbucks dan yakin jika jaringan kedai kopi ini bakal sukses di kemudian hari.
Percaya atau nggak, biji kopi Sumatra juga menjadi yang paling disukai pelanggan Starbucks di seluruh dunia. Bahkan, Starbucks secara khusus menjadikan Sumatra sebagai satu-satunya biji kopi yang paling banyak digunakan sebagai campuran dalam menu minuman mereka, lho!
Karakteristik biji kopi Sumatra yang memiliki aroma kuat dengan tingkat keasaman rendah membuatnya cocok dipadukan dengan bahan lain seperti susu dan gula tanpa menghilangkan cita rasa kopinya. Biji kopi Sumatra juga jadi salah satu biji kopi yang selalu ada di semua gerai Starbucks di seluruh dunia. Di Starbucks Indonesia, whole bean Sumatra dibanderol dengan harga Rp126 ribu per 250 gram.
Jika kalian kepingin tahu seperti apa rasa biji kopi yang berkontribusi besar terhadap gerai kopi terbesar di dunia ini, silakan cicipi biji kopi Sumatra Starbucks. Starbucks juga memiliki program Art In a Cup dan berkomitmen memberikan sebagian dari hasil penjualan biji kopi Sumatra kemasan untuk disumbangkan kepada petani dan lingkungan pertanian kopi di Sumatra.
#2 House Blend
House blend merupakan kunci yang membedakan minuman di suatu coffee shop dengan coffee shop lainnya. House blend biasanya diracik sendiri oleh roaster atau owner coffee shop agar espresso atau menu turunannya punya karakter rasa berbeda yang nggak dimiliki kedai kopi lain. Itulah mengapa saya cenderung lebih tertarik dengan kedai kopi yang punya house blend sendiri. Artinya, kedai kopi tersebut punya tenaga ahli dan memang serius dalam proses pemilihan kopinya.
Di era modern ini, hampir semua gerai kopi besar dan ternama punya house blend-nya sendiri. Lantaran house blend telah menjadi identitas coffee shop yang bersangkutan, jika ingin mengetahui karakter utama rasa kopi di sebuah coffee shop, kalian wajib mencicipi house blend-nya terlebih dulu. Boleh dibilang house blend merupakan ibu dari semua minuman turunan di sebuah coffee shop.
Starbucks sendiri juga punya house blend yang sudah dijual sejak pertama kali mereka membuka gerai di Seattle. House Blend Starbucks ini dijual dalam kemasan 250 gram dengan harga Rp126 ribuan. Rasa House Blend Starbucks cukup manis dengan aroma kacang-kacangan dan kakao. Jadi, jika kalian ingin menikmati biji kopi Starbucks untuk pertama kalinya, sebaiknya cicipi House Blend mereka lantaran inilah yang bisa mewakili kalimat “rasa kopinya Starbucks banget”.
#3 Veranda Blend
Sebagai kedai kopi terbesar di dunia, Starbucks menyadari kalau kebanyakan orang yang suka nongkrong di kedai kopi bukanlah penikmat kopi pekat. Nah, untuk merangkul orang-orang yang nggak begitu menyukai kopi tersebut, Starbucks meluncurkan varian Blonde Roast di tahun 2012. Ada dua macam biji kopi Starbucks yang masuk dalam kategori Blonde Roast, yaitu Veranda Blend dan Willow Blend.
Secara pribadi, saya lebih merekomendasikan Veranda untuk kalian cicipi ketimbang Willow, sebab Willow Blend punya cita rasa citrus. Meskipun rasanya ringan, jenis kopi ini punya tingkat keasaman yang tinggi. Sementara biji kopi Veranda roastingannya medium, sehingga menghasilkan tekstur yang lembut dengan aroma kacang panggang dan kakao serta tingkat keasaman yang medium. Artinya, biji kopi Veranda lebih pas untuk peminum kopi newbie.
Veranda juga sangat cocok diseduh di sore hari untuk menemani kalian bercengkerama bersama keluarga tersayang di rumah. Fyi, secara khusus Starbucks juga mendedikasikan Veranda untuk menghormati aktivitas minum kopi yang biasa dilakukan para petani kopi Amerika Latin di depan teras rumah mereka. Kata “veranda” diserap dari bahasa Inggris yang artinya teras.
#4 Brazil Isidro Pereira Estate Starbucks Reserve
Awalnya saya ragu memasukkan Brazil Isidro ini ke dalam daftar biji kopi Starbucks yang wajib dicoba minimal sekali seumur hidup. Alasannya karena biji kopi satu ini nggak dijual di semua gerai Starbucks. Brazil Isidro hanya dijual di Starbucks Reserve dengan harga yang lumayan pricey, yakni Rp250 ribu untuk ukuran 250 gram. Namun, karena menurut saya biji kopinya punya cita rasa yang paling kompleks ketimbang lainnya, saya putuskan untuk merekomendasikannya pada kalian.
Tanpa bermaksud lebay, biji kopi Brazil Isidro ini mampu mewakili perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta. Rasanya tuh tutti frutti dan sangat tropical. Dikeringkan dengan proses sun-dried (baca: natural) di bawah sinar matahari seperti proses pengeringan dalam pembuatan wine, biji kopi Brazil Isidro punya cita rasa unik dengan aroma nanas yang segar. Nggak begitu bitter sweet, tapi justru agak spicy. Pokoknya ketika mencicipi Brazil Isidro ini kalian bakal bertanya-tanya, “Rasa kopi bisa begini, ya?”
#5 Kati Kati Blend
Dalam bahasa Swahili, “kati kati” memiliki arti antara. Starbucks Kati-Kati adalah biji kopi yang ditanam di antara Kenya dan Ethiopia. Perpaduan kopi asal Afrika Timur yang didominasi aroma jeruk dan rempah-rempah dengan kopi Ethiopia yang penuh aroma bunga membuat Kati Kati terasa ringan di mulut dan beraroma wangi.
Kemasan Kati Kati yang dipenuhi dengan gambar bunga memang secara jelas merepresentasikan cita rasa kopinya yang wangi floral. Kati Kati disangrai medium dark sehingga cocok disajikan dengan susu. Seingat saya, Starbucks hanya menjual biji kopi Kati Kati sekali dalam setahun, atau tepatnya pas summer. Meski harus menunggu setahun sekali, sebaiknya kalian mencoba Kati Kati karena keunikan proses tanam biji kopinya.
Itulah 5 biji kopi Starbucks yang sebaiknya dicoba minimal sekali seumur hidup. Selain karena kelimanya cukup ikonik dan punya rasa unik, kalian juga jadi tahu perbedaan antara Starbucks dan kedai kopi lainnya.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Minuman Starbucks yang Rasanya Dijamin Nggak Mengecewakan.