Perbincangan warganet Twitter masih saja hangat berkaitan dengan pekerja di kawasan elite SCBD. Pembahasan tersebut sebenarnya dihangatkan kembali oleh akun twitter resmi dari Jobstreet Indonesia. Buat kamu yang belum tau jobstreet, berarti belum pernah menunggu dengan penuh harap adanya info loker dari Mbak Lina yang masuk ke email.
Kembali ke topik, pada 19 april 2022 akun twitter resmi dari Jobstreet Indonesia memposting meme buruh pabrik karawang vs karyawan SCBD dengan caption “Twitter right now”. Lalu banyak warganet twitter yang berduyun-duyun mengomentari meme tersebut.
Twitter right now. pic.twitter.com/yYttuDr01S
— JobStreet Indonesia (@JobStreetcom) April 19, 2022
Sepertinya kali ini saya tak ingin turut mengomentari meme tapi lebih ingin menggugat meme tersebut. Sebagai seorang anak buruh dan lahir sampai besar di kota industri yang mayoritas profesi masyarakatnya adalah buruh pabrik. Saya rasa ada beberapa hal yang kurang pas terkait dengan meme tersebut dan saya ingin menggugatnya dengan alasan – alasan sebagai berikut :
#1 Pemilihan kata buruh dan karyawan
Hal yang saya kritik pertama adalah pemilihan kata dari meme yang diposting oleh Jobstreet. Saya rasa kurang elok menggunakan kata buruh pabrik untuk pekerja Karawang dan karyawan bagi pekerja SCBD. Sebab stigma yang berkembang di masyarakat berkaitan dengan kata “buruh” cenderung lebih rendah dan dipandang sebelah mata dibandingkan dengan kata “karyawan”. Padahal berdasarkan pengertiannya baik buruh maupun karyawan sama, yaitu orang yang memanfaatkan kemampuan dan tenaganya untuk mendapatkan balasan dalam bentuk upah atau gaji.
Pertanyaan saya sih, kenapa harus dibedakan gitu? Memangnya, yang kerja di SCBD bukan buruh?
#2 Pemilihan karakter
Karakter meme yan dipakai adalah pertarungan Spongebob dengan Patrick dari serial animasi Spongebob SquarePants. Buruh Pabrik Karawang diposisikan sebagai Patrick Star si bintang laut. Sedangkan Karyawan SCBD diposisikan sebagai Spongebob yang notabene adalah seorang karakter utama dalam serial animasi tersebut.
Mengapa buruh pabrik Karawang diwakilkan dengan karakter Patrick yang memiliki sifat menonjol berupa otak yang kurang encer (untuk tidak mengatakan bodoh)? Sedangkan karyawan SCBD diwakili dengan karakter Spongebob yang pemeran utama dalam serial animasi. Padahal Jobstreet bisa saja memilih meme The Rock vs Vin Diesel di film Fast & Furios, yang jelas-jelas lebih “setara”.
#3 Menghadirkan rivalitas yang tak penting
Meme tersebut lucu, itu tak bisa dimungkiri. Tapi, jujur saja, aftermath-nya yang saya sesalkan. Soalnya, alih-alih menunggangi tren, yang ada justru menghadirkan rivalitas yang tak penting, yaitu pekerja pabrik vs kantoran. Rivalitas ini jelas tidak penting, sebab keduanya punya output sama: DUIT.
#4 Membuat SCBD semakin dikenal
Ini efek paling jelas, SCBD makin terkenal dan orang makin pengin bekerja di perusahaan yang berkantor di sana. Ini sebenarnya hal yang bagus, tapi kenapa saya gugat?
Saya tidak menggugat keterkenalan SCBD, saya menggugat pemikiran bahwa SCBD adalah ultimate goal. Kau belum kerja kalau belum kerja di kompleks sana. Kariermu ternyata ampas, soalnya belum kerja di daerah SCBD.
Itu yang saya gugat dari meme tersebut. Pekerja Karawang tak akan muncul jika tak ada pemujaan berlebihan terhadap SCBD. Perlawanan dari akar rumput, selalu muncul ketika orang borjuis kakean polah.
Itulah beberapa alasan saya menggugat meme dari Twitter Jobstreet Indonesia. Semoga mereka nggak blunder lagi.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Dear Fans Manchester United, Belajarlah dari Kesombongan Kalian Selama Ini