Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

5 Alasan Kita Nggak Perlu Nyinyirin Anak Citayam yang Nongkrong di SCBD

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
9 Juli 2022
A A
5 Alasan Kita Nggak Perlu Nyinyirin Anak Citayam yang Nongkrong di SCBD

5 Alasan Kita Nggak Perlu Nyinyirin Anak Citayam yang Nongkrong di SCBD (Irwansyahdan via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

SCBD kini tak hanya dianggap sebagai tempat kerja orang perlente. Gara-gara pemuda Citayam, tempat tersebut kini termasyhur sebagai tempat nongkrong berisi pemuda dengan pakaian unik-unik. Hingga muncul istilah Citayam Fashion Week gara-gara hal tersebut.

Hal tersebut mengingatkan saya pada Harajuku, distrik di Shibuya yang dipenuhi remaja dengan style yang unik. Jelas nggak mirip-mirip banget dengan Shibuya, tapi vibes-nya sama. Tahulah maksud saya.

Bahkan ada yang mengganti akronim SCBD yang awalnya adalah Sudirman Central Business District, menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok. Sayangnya fenomena ini, banyak dipermasalahkan oleh warga ibu kota baik di dunia nyata maupun dunia maya. Buat yang mempermasalahkan fenomena ini, sebaiknya Anda nggak usah ikut-ikut.

Ada beberapa alasan, yang bikin klean mending melakukan hal yang bermanfaat ketimbang nyinyirin anak Citayam.

#1 SCBD adalah ruang umum

Secara luas, SCBD memang dikenal sebagai suatu kawasan bisnis yang lokasinya ada di Jakarta Selatan. Tapi, tetap saja, tempat-tempat di sekitarnya adalah ruang publik.

Jadi, kalau kalian mempermasalahkan mereka nongkrong di tempat tersebut, ya keliru. Orang itu ruang umum kok. Kecuali anak-anak Citayam ini mengganggu sampai ruang privat milik kantor atau perusahaan, itu baru boleh dilarang. Contoh lain yang dilarang apabila anak Citayam nggak menaati peraturan di ruang umum SCBD, nah itu boleh ditegur.

Selama masih mentaati peraturan ruang umum, apa salahnya anak Citayam buat kumpul di sana?

#2 Pemerintah DKI nggak mempermasalahkan hal tersebut

Kalau memang fenomena anak Citayam yang nongkrong di SCBD adalah sebuah masalah, harusnya pemerintah daerah DKI Jakarta nggak bakal segan-segan untuk menertibkannya. Terlebih kawasan tersebut pusat bisnis Jakarta.

Baca Juga:

Pengalaman Pahit Menjadi Mahasiswa Rantau di Jogja ketika Motor Scoopy Saya Disangka Motornya Pelaku Klitih

Pengalaman Kerja di Rumah Bekas Pembunuhan: Lebih Takut Miskin daripada Setan

Nyatanya pemerintah daerah DKI Jakarta melalui tweet dari Pak Gubernur Anies Baswedan mempersilakan anak Citayam untuk menikmati ruang publik di SCBD. Jadi, harusnya sih klean fine-fine saja.

#3 Jarang ada ruang publik sebaik SCBD

Perlu saya akui, SCBD memiliki ruang publik yang lebih baik ketimbang beberapa daerah di Jabotabek. Terlebih eksposur SCBD di media lumayan besar. Saya pikir, kalau Citayam punya hal yang sama, mereka juga nggak akan hijrah ke sana.

Waktu tempuh dari daerah Citayam ke SCBD itu bukan waktu yang sebentar loh. Sehingga memerlukan tenaga yang cukup ekstra hanya untuk nongkrong, main atau kumpul di sana. Kalau aku yo mending turu wae, ra risiko, LOSSS.

#4 Daripada berbuat yang tidak-tidak

Saya rasa anak-anak Citayam yang kumpul di SCBD itu umurnya nggak jauh beda dengan para pelaku klitih di Jogja. Dengan adanya fasilitas ruang publik yang nyaman dan dijadikan tempat nongkrong atau kumpul, bikin mereka nggak kepikiran untuk bertindak aneh-aneh.

Iya-iya saya tahu masalah klitih itu kompleks, tapi setuju kan, kalau Jogja hampir nggak ada ruang publik yang memadai untuk menampung kreativitas anak muda?

#5 Kepala daerah harusnya disalahin

Kalau ada netizen ibu kota yang mau mempermasalahkan fenomena ini, sebaiknya permasalahkan hal ini ke kepala daerah Citayam. Mengapa kepala daerahnya kurang becus menyediakan atau memberikan fasilitas ruang publik sebaik SCBD? Padahal seandainya ada ruang publik sebaik di SCBD pada setiap daerah di Indonesia. Saya rasa bakal memberikan rasa nyaman yang cukup bagi masyarakat sekaligus dapat berpengaruh sedikit atau banyak terhadap tingkat kenakalan remaja di suatu daerah.

Itulah beberapa alasan kalian nggak perlu nyinyirin anak gaol Citayam di SCBD. Ketimbang kalian buang waktu gitu lho. Ketimbang nyinyir, mending kalian berusaha memperbaiki kisah cintamu yang rhemox itu nga sih, Kawand?

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pilih SCBD atau Pindah Cikarang demi Karier? Cikarang Aja, SCBD Nggak Semenarik Itu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2022 oleh

Tags: CitayamklitihnongkrongPemudaSCBD
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Penulis lepas yang fokus membahas kedaerahan, dunia pemerintahan dan ekonomi. Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Klitih kok Naik Scoopy, Ora Mashok, Bos!

4 Februari 2021
Jogja Istimewa: Realitas atau Ilusi? kill the DJ

Jogja Istimewa Itu Benar, tapi Nggak Bener-bener Amat

5 Juli 2022
Jakarta, Daerah yang Paling Enak Dikritik ketimbang Jogja (Unsplash)

Lebih Enak Mengkritik Jakarta ketimbang Jogja yang Baperan dan Mudah Tersinggung karena Cinta Buta

6 Juni 2024
5 Jenis Teman Nongkrong yang Sebaiknya Diajak biar Ngumpulmu Nggak Wagu Terminal Mojok.co

5 Jenis Teman Nongkrong yang Sebaiknya Diajak biar Ngumpulmu Nggak Wagu

27 April 2022
Kapolda DIY Benar, Fight Club Memang Bukan Solusi Pemberantasan Klitih di Jogja

Kapolda DIY Benar, Fight Club Memang Bukan Solusi Pemberantasan Klitih di Jogja

20 Agustus 2024
Klitih Tidak Hilang dengan Ditangkapi, tapi Diberi Ruang Berekspresi terminal mojok.co

Klitih Tidak Hilang dengan Ditangkapi, tapi Diberi Ruang Berekspresi

28 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.