Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

5 Alasan Buy Later Lebih Baik daripada Paylater

Margaretha Lina Prabawanti oleh Margaretha Lina Prabawanti
14 Februari 2022
A A
5 Alasan Buy Later Lebih Baik daripada Paylater Terminal Mojok

5 Alasan Buy Later Lebih Baik daripada Paylater (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Bayar pakai paylater aja, Kak. Kalau download aplikasinya bisa dapat diskon tambahan, lho!”

“Nggak mau ambil dana tunai sekarang? Mumpung bunganya rendah sekali…”

“Kapan lagi punya kompor idaman? Ini pakai teknologi baru lho, kompornya anti panas. Cukup tinggalin fotocopy KTP, kompornya bisa langsung dibawa pulang.”  

Belakangan ini penawaran paylater mulai menggempur dari segala penjuru. Beragam trik jitu pun dilancarkan supaya kita mau mengambil pinjaman. Bila kita termasuk jenis orang yang gampang terpengaruh, bisa saja tiba-tiba kita setuju untuk berutang padahal tidak sedang benar-benar membutuhkan.

Tapi ketika tiba waktunya mengembalikan utang berikut bunga pinjaman, barulah kita kalang kabut. Banyak yang kemudian menyalahkan penagih utang dan menyebut mereka sebagai iblis gara-gara menagih utang dengan cara yang kasar dan tidak berperikemanusiaan. Padahal pihak penagih pun sebenarnya tak kalah frustasi bila tak berhasil menagih utang.

Saya pernah merasakannya ketika waktu kecil membantu ibu menagih utang. Nilainya memang tidak besar, hanya sebesar ongkos jahitan yang lupa dibayar tetangga. Terkadang ada yang tetangga yang baik dan segera membayar utang. Namun, tak jarang ada yang lebih galak ketika ditagih dan lebih banyak berdalih. Sebagai pihak penagih utang, tentu saja saya sering dicuekin.

Supaya tidak membuat sedih para penagih utang, ada baiknya kita tidak gampang berutang. Menahan diri sebentar untuk membeli barang yang kita inginkan jauh lebih baik daripada membeli barang sekarang dan membayarnya kemudian ketika kita punya uang. Ada 5 alasan mengapa mengapa buy later lebih baik daripada paylater.

#1 Paylater bikin boros

Sekali atau dua kali kita pasti pernah jalan-jalan ke mal hanya berniat cuci mata di tanggal tua, namun berakhir dengan sekeranjang belanjaan yang dibayar dengan cara pay later karena belum gajian, kan? Atau tiba-tiba membeli pernak-pernik lucu yang sebenarnya tidak perlu-perlu amat?

Baca Juga:

Nasib Dianggap Jadi Warga Kelas Menengah: Dianggap Banyak Uang, Tak Pernah Dapat Bantuan, tapi Hidupnya Justru Paling Sering Nelangsa

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Lantaran kemudahan cara pembayaran dengan paylater, kita biasanya tidak berpikir dua kali untuk membeli barang yang kita inginkan dan terburu-buru menyelesaikan transaksi meskipun belum ada anggaran. Boros karena impulsive buying memang tak bisa dihindari bila kita mengandalkan paylater untuk setiap transaksi.

#2 Paylater bikin harga barang jadi mahal

Pembayaran dengan cicilan biasanya dikenakan biaya administrasi yang umumnya merupakan persentase dari harga barang yang dibeli. Semakin mahal harga barangnya, biaya administrasi yang harus dibayar menjadi semakin besar.

Bila kita membeli hape baru dengan cara cicilan, biaya administrasinya sudah bisa dipergunakan untuk membeli paket data selama berbulan-bulan. Apa nggak sayang, Gaes?

#3 Paylater bikin terjebak bunga

Lupa bayar utang ketika sudah jatuh tempo? Atau belum punya uang ketika sudah waktunya bayar cicilan? Wah, sudah pasti bunganya jadi berlipat-lipat, ya.

Metode perhitungan bunga pinjaman sama dengan bunga deposito, yaitu memakai bunga majemuk yang diakumulasikan dengan bunga dan pokok pinjaman pada periode sebelumnya alias bunga berbunga. Semakin lama pinjaman tidak terbayar akan semakin besar gulungan utang.

#4 Paylater menguras penghasilan di masa depan dan membuat cashflow berantakan

Hari gajian adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak pekerja. Namun baru sehari saja gajian berlalu, sudah banyak yang mulai bersungut-sungut lagi. Pasalnya, gaji yang diterima ternyata hanya numpang lewat.

Bila tagihan paylater mendominasi, dana yang sudah disisihkan untuk keperluan lain pun terpakai untuk membayar tagihan yang bahkan kita sudah lupa untuk membeli apa. Dan ketika akhirnya sadar bahwa pendapatan kita tidak sebanding dengan pengeluaran, sudah terlambat untuk menyelamatkan kondisi keuangan yang berantakan.

#5 Hidup lebih tenang karena tidak dikejar-kejar penagih utang

Teman sekantor saya pernah menghilang gara-gara ditagih utang. Ini serius, lho. Dia terpaksa meninggalkan pekerjaannya setelah mendapat perlakuan dari penagih utang yang selain bikin takut juga bikin malu. Namun, hal seperti ini sebenarnya tak perlu terjadi bila sejak awal kita tidak mengikat perjanjian dengan setan.

Memang tak semua penagih utang itu jahat. Ada juga yang menagih utang dengan cara santun dan senyum malu-malu seperti saya dulu ketika menagih ongkos jahitan yang belum dibayar tetangga.

Penulis: Margaretha Lina Prabawanti
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2022 oleh

Tags: paylaterUtang
Margaretha Lina Prabawanti

Margaretha Lina Prabawanti

Mantan pemburu diskon yang masih gemar melamun.

ArtikelTerkait

debitur BI Checking fintech pinjol gagal bayar utang mojok

Pentingnya Manajemen Utang untuk Debitur yang Mengajukan Pembiayaan Bank

22 Oktober 2021
Kelas Menengah, Pemegang Nasib Paling Sial di Indonesia (Unsplash)

Nasib Dianggap Jadi Warga Kelas Menengah: Dianggap Banyak Uang, Tak Pernah Dapat Bantuan, tapi Hidupnya Justru Paling Sering Nelangsa

7 Desember 2025
paylater, beli rumah

Wahai Pemuja Paylater, Cek Kuadran Utangmu, biar Tidak Disiksa Cicilan

11 Desember 2021
Gadai SK PNS: Cara Cepat untuk Kaya sekaligus Menderita Hingga Akhir Hayat

Gadai SK: Cara Cepat untuk Kaya sekaligus Menderita Hingga Akhir Hayat

10 Desember 2024
Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

10 Agustus 2023
4 Tips Menagih Utang kepada Mantan Pacar agar Tak Jadi Beban dalam Hati

4 Tips Menagih Utang kepada Mantan Pacar agar Tak Jadi Beban dalam Hati

22 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.