Bagi orang yang memiliki masalah pada matanya, kacamata jadi harga mati. Namun, tak semua orang cocok pakai kacamata. Entah karena berat atau tak nyaman. Maka dari itu, banyak yang memilih untuk memakai soft lens.
Selain lebih nyaman karena tak berat, soft lens juga bikin penampilan pemakainya berubah. Banyaknya model soft lens bikin penggunanya bisa bereksperimen sesuai jenis yang dipilih.
Namun, kita tidak boleh sembarangan memilih dan membelinya. Perlu ekstra teliti dan hati-hati, sebab lensa tersebut akan bersentuhan dengan bola mata, jadi nggak bisa beli yang asal-asalan. Salah-salah, bukannya membantu, malah bikin mata makin rusak.
Bagi kalian yang kepikiran untuk memulai pakai soft lens, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal ini, agar kalian nggak menyesal atau mengalami masalah dalam menggunakan lensa tersebut.
#1 Pilih produk sesuai kebutuhan
Yang pertama, dan menurut saya yang paling vital adalah, pilih produk sesuai kebutuhan. Contoh, kalian cari lensa yang tebal atau tipis. Atau, pilih yang lebar atau nggak. Pokoknya, sesuai kebutuhan, dan sebisa mungkin yang nyaman untuk kalian gunakan.
Untuk pemula, saya sarankan cari lensa yang ketebalannya sedang dan tak terlalu lebar. Alasan memilih ketebalan sedang agar tak gampang sobek di tangan, dan alasan memilih yang tak terlalu lebar adalah agar tetap nyaman digunakan. Begitchu.
#2 Perhatian tanggal kedaluwarsa dan catat saat pertama membukanya
Berbeda dengan kacamata, soft lens memiliki umur pemakaian atau expired date. Jangan tergiur dengan harga murah ya, kali aja ada yang nakal jual barang yang hampir kedaluwarsa. Selain itu, perhatikan pula masa pemakaian setiap produk yang dibeli. Beberapa merek lensa kontak memiliki masa pakai harian, dua mingguan, bulanan, atau enam bulanan. Jika sudah melewati umur pemakaian, baiknya segera dibuang.
Di samping tanggal kedaluwarsa, kita perlu juga mencatat tanggal saat pertama kali soft lens dibuka. Hal ini penting agar kita tidak melewati batas masa pakai. Begitu segel dibuka, akan lebih baik untuk merendamnya terlebih dahulu dengan cairan khusus lensa kontak setidaknya selama 6 jam. Cairan dalam kemasan soft lens mengandung pengawet. Oleh sebab itu, membilas dan merendam lensa kontak yang akan dipakai merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kebersihan lensa.
#3 Cek kadar air
Melakukan cek kadar air dalam produk soft lens juga tak kalah penting. Secara umum, soft lens terbuat dari sejenis bahan yang mampu menyerap air supaya dapat mencapai tingkat kelembutan serta kelenturan tertentu sepanjang penggunaanya. Garis besarnya, material tersebut dapat dikategorikan dalam dua kelas yakni yang mengandung kadar air lebih dari 50 persen dan yang memiliki kadar air di bawah 50 persen.
Selama ini, banyak orang beranggapan bahwa soft lens dengan kadar air tinggi adalah yang terbaik. Padahal, melansir dari alodokter.com, fakta yang sebenarnya bukan seperti itu. Produk dengan klaim kadar air di atas 50 persen membutuhkan cairan mata lebih banyak guna mempertahankan elastisitas dan kelembutannya. Oleh karenanya, ia akan menyerap air di mata lebih banyak yang justru akan menimbulkan potensi kekeringan pada mata. Sebaliknya, produk dengan klaim kadar air di bawah 50 persen menyerap air pada mata lebih sedikit sehingga lebih cocok untuk mata bertipe kering dan sensitif.
#4 Perlengkapan lain yang diperlukan
Berikutnya, yang tak kalah penting adalah perlengkapan lainnya yang wajib dimiliki oleh pengguna. Yang utama, tentu saja cairan khusus untuk merendam dan membersihkan lensa. Sekali lagi, jangan mudah tergiur dengan harga yang murah. Pastikan memilih cairan berkualitas yang efektif membersihkan kotoran serta lemak yang menempel pada lensa kontak. Tak hanya itu, obat tetes mata khusus pemakai juga wajib dimiliki sebab pengguna soft lens tidak boleh memakai sembarang obat tetes mata. Beberapa obat tetes mata bahkan mencantumkan peringatan di kemasan bahwa produk tersebut tidak cocok diteteskan pada pemakai soft lens.
Yang perlu dimiliki selanjutnya adalah aplikator soft lens yang berbentuk seperti capitan dan tongkat kecil. Aplikator ini cocok digunakan oleh pemula sebab ujungnya terbuat dari silikon yang lembut sehingga mengurangi risiko sobek seperti jika mengaplikasikannya langsung dengan tangan telanjang. Untuk melepasnya, sebaiknya gunakan tangan yang bersih dan kering agar lebih mudah.
Begitulah kurang lebihnya tips untuk memilih dan mengaplikasikan soft lens. Meskipun memberikan efek cantik, sebaiknya lensa kontak tidak perlu sering digunakan apabila memang tidak memiliki masalah penglihatan. Penggunaannya pun akan lebih bijak jika dibatasi yakni maksimal 8 jam sehari. Selain alasan kenyamanan, pemakaian soft lens yang terlalu lama akan memudahkan bakteri untuk berkembang.
Selamat mencoba, ya!
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Kesengsaraan Orang Berkacamata, dari Kecolok sampai Dibilang Sombong