Pada 29 Oktober 2020 lalu, setelah Manchester United mengalahkan RB Leipzig dengan skor telak 5-0 dan menjinakkan PSG dengan skor 1-2, admin Twitter @ManUtd_ID membuat suatu postingan bersejarah yang, saya rasa, akan dikenang sepanjang masa. Paling tidak akan selalu menjadi bahan ceng-cengan saat Manchester United kalah atau mulai sombong. “Gini doang nih grup neraka?” Begitu twit sederhana yang dibuat oleh admin Twitter @ManUtd_ID.
Awal mula, sebetulnya nggak ada yang salah dengan cuitan tersebut. Namanya juga habis menang melawan finalis dan semi finalis Champions League musim lalu. Itu prestasi yang membanggakan, dong, bagi tim seperti Manchester United. Masa nggak digubris sama sekali, sih. Iya, kan, admin @ManUtd_ID?
Lagian, orang lain juga yang nggak ngerti. Namanya juga sedang adu banter sekaligus ngece. Fans lain pada baper amat, sih. Sampai kalimat “Gini doang nih grup neraka” jadi trending terus tiap Manchester United kalah. Hmmm. Educate yourself, please.
Nah, yang jadi permasalahan dan bahan tertawaan banyak fans, sampai kalimat “Gini doang nih grup neraka” diungkit terus adalah, setelah cuitan tersebut diketahui banyak orang, Manchester United kalah di sisa pertandingan fase knock out. Hanya sekali menang lawan Istanbul Basaksehir dengan skor 4-1. Dan pada 9 Desember 2020, sudah dipastikan Manchester United turun kasta ske Europa League setelah kalah dari RB Leipzig dengan skor 3-2.
Apes. Apes. Niat banter dan ngece pada awal mulanya, sekarang malah dicecar. Senjata makan tuan. Hiks.
Coba kalian ketik “Gini doang nih grup neraka?” pada kolom pencarian di Twitter. Pasti kalian semua akan menemukan banyak banter dan meme dari fans tim lain, bahkan sebagian berasal dari fans Manchester United sendiri, yang masih berkaitan dengan kekalahan tim Setan Merah tersebut.
Nah, biar hal ini nggak berkelanjutan, apalagi saat Manchester United kalah, saya punya beberapa saran yang bisa admin Twitter @ManUtd_ID lakukan. Biar suasananya menjadi kondusif kembali.
#1 Membuat klarifikasi
Ini adalah cara yang biasanya ampuh di kalangan YouTuber dan Selebgram ketika membuat kekeliruan atau kesalahan yang fatal. Infokan juga kenapa postingan itu bisa hilang di linimasa. Apakah ada kesalahan teknis atau tekanan dari banyak pihak. Sampaikan juga permintaan maaf karena sudah terlalu menyombongkan diri dan jumawa. Padahal juara aja belum.
#2 Buat giveaway yang sangat menghibur bagi siapa pun dan tanpa syarat apa pun
Giveaway itu akan jauh lebih menyenangkan jika tanpa syarat njlimet. Harus follow, lah. Retweet dan mention sekian banyak teman, lah. Duh. Kebanyakan syarat.
Nah, jika @ManUtd_ID ingin mengadakan giveaway, adakan aja untuk siapa pun, fans mana pun. Hadiahnya bisa saldo uang elektronik seperti akun-akun lain atau merchandise dari Manchester United. Yakin, deh, fans mana pun akan terhibur dengan giveaway meski dari tim lawan. Namanya juga buat seru-seruan.
Tema giveaway-nya masih berkaitan dengan “Gini doang nih grup neraka?” biar semakin trending dan hype, tapi dari sudut pandang lain. Pasti akan penuh anekdot dan hal jenaka di luar kewajaran.
#3 Jangan baper dan jadikan kalimat “Gini doang nih grup neraka?” sebagai candaan dalam beberapa twit yang di-posting
Admin Twitter @ManUtd_ID nggak perlu ambil pusing. Setiap admin media sosial pernah melakukan kesalahan, kok. Tinggal bagaimana dengan dewasa dan bijaksana mengakui kesalahan tersebut.
Kalimat “Gini doang nih grup neraka?” bisa dijadikan konten dan lucu-lucuan. Barangkali, cara ini bisa membuat fans lain pun tertawa. Berdamai dengan kekeliruan yang pernah dibuat. Lagipula, kalimat tersebut sudah kadung jadi meme bagi banyak orang. Saatnya membuat jokes atau meme internal menggunakan kalimat tersebut. Percaya, deh, menertawakan kekeliruan yang dibuat pada masa lalu itu menyenangkan dan kocak.
#4 Meladeni beberapa komentar di kolom reply dengan jawaban yang lucu
Saya yakin, tab notifikasi @ManUtd_ID saat ini ramai sekali dengan mention, reply, atau retweet, dari banyak fans sendiri maupun fans lawan. Apa pun mention yang masuk dan ngece soal “Gini doang nih grup neraka?”, nggak usah diambil pusing. Nggak usah dimasukkan ke hati. Respon aja satu per satu dengan jawaban jenaka dan casual. Nggak perlu formal banget gitu. Impact-nya kemungkinan besar lumayan. Barangkali bisa semakin menaikan engagement.
BACA JUGA Pengalaman Absurd Saya Saat Numpang di Mobil Polisi dan artikel Seto Wicaksono lainnya.