Bicara soal coffee shop, Jogja sudah pasti jadi salah satu kota yang punya segudang coffee shop beken dan kekinian. Mulai dari tempatnya yang nyaman buat nugas, interior estetik, atau menu-menu kopi yang lengkap dan nagih. Setidaknya tiga indikator itu adalah penilaian umum yang sering kali dijadikan patokan oleh para coffee shop hunter di kolom ulasan Google review. Namun, apakah semua tempat ngopi beken itu punya jaminan servis yang ramah dan memuaskan?
Saya rasa jawabannya adalah “belum tentu”. Pasalnya, saya sendiri pernah mengalami pengalaman kurang mengenakkan ketika ngopi di salah satu coffee shop terkenal di Jogja yang cabangnya sudah ada di mana-mana. Saat itu, saya pergi berdua dengan teman saya yang kebetulan baru pertama kali mengunjungi kedai kopi itu. Sebagai customer baru, wajar dong bagi kami untuk mengajukan pertanyaan ringan, toh saat itu keadaan coffee shop-nya juga sedang sepi.
Tapi, ternyata pertanyaan kami sebagai customer baru malah ditertawakan dan dijawab sinis. Saya nggak tahu ya, apakah mas barista itu sensi karena sedang putus cinta atau belum gajian, tapi menurut saya seharusnya dia bisa bersikap ramah kepada customer. Apalagi posisi barista itu adalah seorang front liner yang karakter servisnya sangat merepresentasikan citra coffee shop. Apa boleh buat, berhubung mood kami sudah terlanjur anjlok, akhirnya kami memutuskan untuk nggak berlama-lama dan bergegas pergi setelah minuman kami habis.
Lantas, apakah pengalaman buruk tersebut membuat saya jera berkunjung ke coffee shop? Oh, tentu nggak. Masih banyak coffee shop lain di Jogja yang kopinya nggak kalah enak plus punya servis yang lebih ramah dan memuaskan. Penasaran di mana saja tempatnya? Yuk, saya kasih bocorannya.
#1 Imba Coffee
Coffee shop ini saya letakkan di urutan pertama sebab servisnya benar-benar juara. Nggak peduli siapa kamu atau gimana outfit-mu, para barista akan selalu menyambutmu dengan sapaan hangat dan senyum yang lebar. Mau kamu beginner, regular customer, atau pendekar sekalipun, mereka akan tetap melayanimu dengan ramah. Kalau ada menu yang nggak kamu mengerti, jangan sungkan bertanya pada mereka. Nggak perlu takut diketawain atau dijutekin, sebab para barista berkemeja hitam-hitam itu akan dengan senang hati menjelaskan semua menu yang ingin kamu ketahui. Bahkan kalau sedang nggak banyak orderan, kamu bisa bertanya banyak hal. Mulai dari jenis kopi yang kamu pesan, profil roasting, sampai metode pembuatan. Tenang, mereka semua friendly dan nggak pelit ilmu, kok.
#2 Tekoff Coffee
Mahasiswa yang sering nongkrong di Jogja kota pasti nggak asing dengan keberadaan coffee shop yang satu ini. Meskipun saya baru pertama kali ke sana, saya sudah bisa mendapatkan kesan kekeluargaan yang seru dan akrab. Ketika pertama kali membuka pintu, kamu akan langsung disambut oleh mbak-mbak barista yang baik dan super ramah. Heran, padahal kami belum pernah berkenalan, tapi kok rasanya sudah seperti teman lama. Tentunya keakraban itu nggak saya rasakan seorang diri, sebab para pengunjung yang lain pun juga mendapatkan kesan yang sama. Terbukti setiap kali ada yang datang, mereka langsung bisa nongkrong dan ngobrol ngalor-ngidul di meja bar. Suasana hangat seperti ini bikin saya nggak sungkan lagi untuk datang ke coffee shop sendirian.
#3 Rumah Budhe Coffee
Seperti namanya, ngopi di coffee shop ini rasanya seperti ngopi di rumah budhe. Suasana yang intim dan nggak terlalu ramai menjadikan Rumah Budhe sebagai tempat nugas favorit para mahasiswa sekitaran kampus UGM dan UNY. Nama-nama menu di sini juga unik. Ada Es Kopi Susu Budhe, Es Kopi Pakdhe, ada pula Es Kopi Susu Ponakan. Jadi, kalau ngobrol sama baristanya, kamu juga bisa menganggap mereka seperti saudaramu sendiri. Asal jangan tiba-tiba masuk lalu teriak, “Assalamualaikum, Budhe!” ya. Kan ngagetin.
#4 Klinik Kopi
Sebenarnya saya ragu kedai kopi ini termasuk coffee shop atau bukan. Sebab, konsep berjualannya sangat rumahan. Nggak ada bangunan yang komersil, suara musik, atau spot-spot foto mewah seperti kebanyakan coffee shop lain. Baristanya pun adalah pemilik kedai kopi itu sendiri. Tapi, kalau soal kenikmatan kopi dan keakraban obrolan antara penjual dengan pembeli, Klinik Kopi juaranya. Mas Pepeng, sang empunya Klinik Kopi, sangat ramah pada pengunjung. Sekalipun kondisi kedai ramai, Mas Pepeng akan tetap mendengarkan cerita pasien-pasiennya (sebutan untuk pengunjung Klinik Kopi). Oleh sebab itu, banyak wisatawan dari luar Jogja datang ke Klinik Kopi untuk “berobat” sekaligus foto bareng Mas Pepeng.
Itulah tiga rekomendasi coffee shop di Jogja dengan barista super ramah versi saya. Eh, saya sama sekali nggak kenal secara personal sama mereka, lho ya. Jadi rekomendasi ini saya buat murni dari pengalaman saya.
Sebagai coffee shop hopper yang sering menghabiskan setengah hari di coffee shop, tentu kualitas pelayanan dari para karyawan di sana amat sangat mempengaruhi kenyamanan saya dalam bekerja di depan laptop. Gimana bisa betah berlama-lama coba kalau baristanya jutek dan terkesan nggak butuh pelanggan? Padahal banyak lho customer yang baru datang sekali sudah jadi pelanggan tetap karena terbius keramahan mereka. Yuk, bisa yuk, para barista lebih ramah lagi ke customer.
Sumber Gambar: Unsplash