Sebagai warga negara Indonesia yang dituntut untuk gemar berbelanja demi menopang roda perekonomian negara agar tetap berputar sesuai kehendak kapitalisme, tentu saya turut berpartisipasi melalui program membeli barang sebanyak-banyaknya. Biasanya sih saya menyesali perbuatan saya ini di kemudian hari.
Lantaran termasuk orang yang lumayan suka teknologi, barang yang saya beli nggak jauh-jauh dari produk Apple yang memang terkenal akan kecanggihan teknologinya. Urusan kecanggihan dan kepintaran memanipulasi barang biasa menjadi luar biasa, Apple adalah juaranya.
Mengonsumsi produk Apple memang seperti minum Martini. Kalau hanya minum Martini kan nggak enak, pahit, makanya kita harus membeli es batu biar jadi segar. Kalau perlu tambah sirup biar ada manis-mansinya dan beli camilan pendamping. Begitu juga dengan Apple, beli iPhone saja nggak cukup. Kita dipaksa membeli aksesori lainnya agar ekosistemnya berjalan maksimal. Sayangnya, nggak semua aksesori pendamping ini berfaedah.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, dari sekian banyaknya produk Apple, ada empat produk paling fenomenal yang pernah dijual oleh Apple tapi nggak banget ketika dibeli. Apa saja itu? Gaaas, kita bahas satu per satu.
#1 MagSafe Battery Pack
Istilah sederhananya sih power bank. Fungsinya memang sama persis seperti power bank. Tapi karena yang mengeluarkan Apple, namanya jadi MagSafe Battery Pack. Nggak boleh disebut power bank, nanti kesannya jadi murahan. Ingat, ini tuh Apple, stiker-nya saja saking dianggap berkelas, sampai jadi aksesori wajib di kaca mobil.
Memangnya apa saja keunggulan MagSafe Battery Pack, kok sampai disebut produk fenomenal tapi nggak banget ketika dibeli? Pertama, MagSafe bisa charging iPhone kita dengan slow motion. Sangar pol to? Kalau power bank lain mah fast charging, MagSafe malah slow motion karena dayanya hanya 5W. Untuk charging iPhone sampai 90%, waktu yang dibutuhkan 4 jam 30 menit, lebih lama dari durasi film Spiderman.
Kedua, kapasitasnya 1460mAh. Fenomenal nggak tuh? Nggak! Sek to, dengar dulu kelanjutannya. Harga MagSafe 1460 mAh adalah Rp1,9 juta. Kurang fenomenal gimana, power bank wireless lain mana ada yang semahal itu? Apple mah beda, Boz. Kalau bisa mahal, kenapa harus murah? Ini juga bagian dari inovasi ya, inovasi di dunia marketing, bahwa nggak semua barang mahal itu nggak laku. MagSafe Battery Pack buktinya laris manis di pasaran.
Oh ya, karena MagSafe Battery Pack hanya menempel di iPhone seri 12 dan seri di atasnya, jika iPhone-mu seri 12 ke bawah, berarti kamu membutuhkan karet untuk mengikat iPhone dan MagSafe-nya. Luar biasa! Inovasi terbaru Apple sangat keren, ya, memasukkan unsur budaya lokal Indonesia yaitu kultur kuliner kang nasi goreng yang bungkusnya diikat. Kalau talinya dua berarti pedas, ya, Bestie.
#2 Apple Polishing Cloth
Fungsi utama dari Apple Polishing Cloth apalagi kalau bukan untuk ngelap/membersihkan perangkat iPhone. Tapi, ini bukan sembarangan kain lap, lho. Apple mengatakan kalau kain lap ini terbuat dari bahan non-abrasive, sehingga sangat lembut dan efektif untuk membersihkan semua layar perangkat Apple.
Saya sudah mencoba lap ini, dan memang ini produk yang fenomenal, kok. Belinya saja harus inden selama tiga bulan! Harganya pun tak kalah fenomenal, yaitu Rp300 ribu untuk kain lap seukuran sapu tangan. Ada yang lebih fenomenal lagi, Gaes. Ketika saya usapkan kainnya ke layar iPhone sebanyak dua kali usapan, ternyata masih ada debu yang menempel di layar iPhone, lalu saya usap tiga kali dan voila, langsung bersih. Ternyata kain lap Apple ini menjunjung sunnah Rasul, harus dilap dalam jumlah ganjil biar bersih sempurna hasil lapnya.
Kain lap ini banyak menuai kontroversi di Indonesia karena dianggap sama saja dengan saputangan bayi yang harganya Rp25 ribuan. Loh, orang-orang itu belum tahu, teknologinya tuh ada di logo Apple yang menempel di sudut kainnya. Itu namanya teknologi invisible, hanya manusia suci yang bisa melihat teknologinya. Jika kalian nggak bisa melihat, bukan salah Apple-nya, salah kalian sendiri percaya.
#3 AirTag
AirTag Apple digunakan untuk membantu melacak dan menemukan barang yang hilang atau ketelingsut. Bentuk AirTag ini bulat, seukuran permen Mentos dengan warna putih.
Cara kerjanya kurang lebih gini. Taruh AirTag ke barang yang kamu inginkan, bisa kunci mobil, dompet atau di tempat mana pun yang kamu inginkan. Selanjutnya, pairing dengan perangkat iPhone milikmu. Nanti kalau barang yang kamu pasangin AirTag hilang, kamu tinggal buka iPhone dan akan ditunjukkan lokasi barang yang hilang tadi di mana. Bisa juga alarm AirTag-nya dibunyikan, jadi lebih mudah menemukan barang yang hilang tersebut.
Harga 1 pcs AirTag Rp600 ribu. Kalau kamu mau pasang di kunci mobil, motor, laptop, dan kunci rumah, silakan dikali saja, ya? Nggak usah ngeluh kemahalan. Ingat, ini tuh Apple. Lagi pula produk ini juga fenomenal lho teknologinya. Kenapa? Karena lokasi yang ditunjukkan AirTag ini nanti hanya perkiraan. Bukan lokasi pasti.
Misalnya nih, AirTag-nya terpasang di saku pacarmu. Lalu kamu mau melihat lokasinya, aplikasi di iPhone akan menunjukkan lokasi ancer-ancer pacar kalian, anggap saja di Jalan Mojok. Di jalan itu ada masjid yang bersebelahan dengan Holywings, AirTag nggak akan menandai titik pasti posisi pacarmu, apakah di masjid atau di Holywings, pokoknya di sekitar Jalan Mojok itu saja. Lah, kan mbingungi? Ya itulah kehebatan produk Apple satu ini.
Kalau ingin menemukan posisi pasti pacar, kamu harus datang ke Jalan Mojok, lalu alarm AirTag-nya dibunyikan. Nanti kalau nggak kedengeran suara alarm, berarti pacarmu di Holywings, Bestie. Kan di masjid sepi, kalau ada alarm pasti kedengeran sampai luar. Tapi nggak usah suuzan, barangkali pacarmu lagi minum bajigur bareng Bima Arya di Holywings.
#4 MagSafe Charger
Perangkat ini sebenarnya charger tapi magnetic, jadi ditempel. Bentuknya bulat, mirip charger-nya Apple Watch. Disebut fast charger karena pengisiannya 15W. Mau tahu letak fenomenalnya di mana? Harga satu paket MagSafe Charger dibandrol Rp1,3 jutaan. Luar biasah. Beli fast charger Baseus bisa dapat 10 pcs.
Yang lebih fenomenal lagi dan harus kita apresiasi setinggi-tingginya, karena charger ini hanya compatible dengan iPhone 12, 12 Max, 12 Pro, 12 Mini, dan seri di atasnya. Perangkat di bawah seri itu nggak bisa pakai charger ini dan nggak bisa diakali pakai karet. Pokoknya kalau iPhone kalian di bawah seri 12, silakan beli fast charger di toko lain, oke?
Itulah empat produk paling fenomenal dari Apple yang pernah saya beli meskipun nggak banget. Saya membelinya dalam rangka menjaga budaya konsumerisme masyarakat Indonesia agar mendunia. Sebab, hemat bukan budaya kita, budaya kita adalah belanja sampai mati.
Astagfirullah, semoga setan belanja segera enyah dari bumi pertiwi!!!
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi