Coba tekuni salah satu dari empat pekerjaan ini di Purwokerto. Niscaya kamu bisa mendulang banyak cuan.
Semua orang butuh pekerjaan. Syukur-syukur kalau pekerjaannya bisa menghasilkan banyak cuan. Cuan yang tidak sekadar cukup untuk makan, tapi juga bisa dipakai untuk jajan, jalan-jalan, dan tetap ada yang bisa disimpan. Jadi kalau kacamata pecah bisa langsung ganti. Atau, kalau layar HP sudah geser-geser sendiri, bisa langung beli. Tidak perlulah sampai… apa itu? Scrolling layar cari info kreditan HP. Sudah kreditan, bekas, DP-nya duit hasil pinjem temen lagi. Duh. Nelangsa bener.
Nah, soal pekerjaan yang prospektif ini, tiap daerah punya karakternya sendiri. Jadi ya nggak bisa disamaratakan. Contoh, tukang bubur di daerah X bisa kaya raya sampai naik haji berkali-kali, tapi belum tentu tukang bubur di daerah Y bisa secuan itu. Padahal mereka sama-sama jualan bubur.
Dari perbedaan tersebut, kita bisa lihat bahwa kesuksesan suatu profesi (ini kita nggak lagi ngomongin faktor keberuntungan lho, ya), tidak melulu soal kerja keras. Ada pula faktor kultur sosial, kondisi ekonomi, sampai geografi yang ikut jadi variabel penentu.
Kalau studi kasusnya di Purwokerto, maka, inilah empat profesi yang bisa mendulang banyak cuan. Cerah, Bos!
#1 Peternak kelinci, sesuai dengan geografi wilayah
Purwokerto itu identik dengan udaranya yang adem. Udara adem ini cocok untuk budidaya kelinci. Pasalnya, lingkungan yang sejuk membantu kelinci tumbuh lebih sehat dan tidak gampang stres. Maka beternak kelinci jadi usaha yang cukup menjanjikan di Purwokerto.
Apalagi kelinci punya dua market sekaligus. Pertama, sebagai hewan peliharaan. Banyak keluarga mencari hiburan murah meriah, dan kelinci jadi pilihan karena lucu, tidak berisik, dan biaya pemeliharannya lebih ramah kantong dibanding memelihara kucing.
Kedua, kelinci juga laku sebagai bahan baku sate kelinci. Warung-warung di Baturaden dan sekitarnya selalu butuh suplai daging segar untuk usaha mereka. Dengan kata lain, beternak kelinci berati sekali mendayung, dua pasar langsung terbuka. Dari sisi demand, peluang ini jelas cerah. Kalau bisa konsisten, usaha kelinci di Purwokerto ini bukan sekadar prospektif, tapi bisa jadi mesin cuan jangka panjang.
#2 Makelar kosan profesi yang gampang cuan di Purwokerto
Kalian tahu? Total mahasiswa di Banyumas tembus hampir 100 ribu orang. Dari angka itu, sekitar 81–83 ribu numpuk di area Purwokerto. Dengan kata lain, kebutuhan kosan di Purwokerto itu gila-gilaan. Kalau kamu punya budget yang berlebih, buka kosan dengan harga terjangkau adalah kunci pembuka jalan cuan.
Nggak punya modal untuk buat kosan? Nggak masalah. Jadi makelar kosan saja. Modal utamanya cuma relasi dan mulut manis. Kamu bisa kerja sama dengan pemilik kos, bisa juga main lewat grup Facebook atau WhatsApp. Bayangkan kalau jejaringmu sudah luas. Bisa-bisa, tiap tahun ajaran baru kamu bakal sibuk hitung-hitung komisi.
Perkara kenapa kamu jadi sering mules setelah jadi makelar kosan, itu lain lagi ceritanya. Mungkin, mulesmu itu adalah buah doa dari mahasiswa yang terzalimi karena mereka harus bayar kosan lebih mahal gara-gara ulahmu. Yang penting apa? Cuan, Bos~
#3 Kontraktor proyek pemerintah di Purwokerto
Semakin lama kamu menetap di Purwokerto, kamu akan semakin sadar bahwa Purwokerto ini suka sekali merapikan diri. Dikit-dikit jalan ditata ulang, dikit-dikit taman dibagusin, dikit-dikit revitalisasi ini dan itu… Ada sajalah pokoknya proyeknya.
Nah, proyek-proyek tersebut tentu tidak bisa simsalabim abracadabra. Proyek tersebut butuh yang namanya kontraktor. Kalau kamu bisa masuk jadi kontraktor proyek, bayangkan berapa cuan yang akan kamu dapatkan. Mulai dari proyek kecil-kecilan sampai paket miliaran, semua bisa jadi ladang rejeki. Syaratnya cuma satu, tahu pintu mana yang harus diketuk. Itu!
#4 Dokter gigi spesialis masih sedikit
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun 2022, jumlah dokter gigi spesialis di Purwokerto itu minim sekali. Jumlahnya cuma 19 orang, dengan rincian Dokter Gigi Spesialis berstatus PNS berjumlah 6 orang dan yang non-PNS berjumlah 13 orang. Padahal kebutuhan pasien jelas banyak. Dengan angka yang masih seret, peluang pun terbuka lebar dan cuan siap berdatangan.
Di antara beberapa spesialisasi dokter gigi, yang paling prospektif adalah Spesialis Konservasi Gigi (Sp.KG), yang berfokus pada perawatan gigi rusak atau berlubang. Serta Spesialis Prostodonti (Sp.Pros) yang mengurusi gigi tiruan (gigi palsu lepasan, gigi tiruan cekat, sampai implant), dan Spesialis Ortodonti (Sp.Ort) yang menangani kawat gigi/behel untuk merapikan posisi gigi dan rahang.
Itulah 4 pekerjaan dengan prospek cerah di Purwokerto. Kalian nggak usah protes dengan bilang, “Kok nggak ada tukang parkir? Kan cerah banget tuh prospeknya!”
Maaf-maaf aja, nih. Tema utama tulisan ini adalah pekerjaan dengan prospek cerah. Kalau tukang parkir, terutama di Purwokerto yang… kamu tahu bagaimana ramahnya kota ini dengan tukang parkir, membuat profesi tukang parkir di Purwokerto bukan lagi pekerjaan yang prospeknya cerah, tapi… menyala, Abangkuuu!! Alias, profesi tukang parkir ini sudah the next level, Gaes~
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Purwokerto, Kota Kecil Rasa Jakarta: Semakin Mahal dan Kekinian padahal Dompet Warganya Pas-pasan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















