Bicara soal kuliner di Indonesia memang tak akan ada habisnya. Masyarakat Indonesia yang multikultural serta akulturasi budaya yang terjadi membuat kuliner di tiap daerah di Indonesia punya ciri khas masing-masing, termasuk Pontianak. Kota yang terkenal karena dilalui garis khatulistiwa ini punya kuliner khas yang beraneka ragam.
Dominasi etnis Melayu, Tionghoa, dan Dayak di Pontianak membuat kuliner khas dari daerah ini bervariasi karena akulturasi budaya. Jika kalian berkesempatan mengunjungi Kota Pontianak, berikut empat rekomendasi kuliner khas yang wajib dicoba.
#1 Chai kue/choi pan
Hidangan Tionghoa yang berbahan dasar tepung beras dan tapioka ini merupakan salah satu ikon makanan khas Kalimantan Barat. Jajanan berbentuk pastel dan diolah dengan cara dikukus ini memiliki isian yang padat dan bervariasi, antara lain bengkoang, talas, ebi, dan kucai. Choi pan favorit saya yang isinya bengkoang. Rasa segar dari bengkoang dipadu gurihnya choi pan bikin lidah bergoyang. Meski choi pan merupakan makanan hasil akulturasi budaya Tionghoa, saat bulan Ramadan tiba, jajanan ini jadi menu takjil wajib untuk berbuka puasa di Pontianak. Pokoknya kalau kalian datang ke Pontianak, jangan lupa cicipi choi pan, ya.
#2 Es krim Angi/es krim Petrus
Es Krim legendaris Pontianak ini sudah eksis dari tahun 1950-an. Ada beberapa orang bilang es krim ini memiliki rasa yang tidak berubah dari semenjak pertama kali dijual. Asal mula orang Pontianak menyebut nama es krim Petrus ini lantaran lokasinya yang berdekatan dengan SMP-SMA Santo Petrus. Yang bikin es krim ini jadi ikonik adalah cara penyajiannya yang menggunakan batok kelapa. Bayangkan saja, rasa creamy dari es krim dipadukan segarnya daging kelapa. Varian rasa yang ditawarkan pun beragam, mulai dari vanila, cokelat, stroberi, durian, dll.
Kalau sedang berkunjung ke Pontianak, tak ada salahnya mencicipi es krim legendaris ini. Lokasinya ada di Jalan KS Tubun, tepat di depan SMP-SMA Santo Petrus, Pontianak. Warung es krim Petrus buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00.
#3 Ce hun tiau
Pontianak yang dilalui garis khatulistiwa membuat kota ini terkenal panas. Namun, ada satu kuliner khas Pontianak yang bisa segarkan hari-hari kalian saat berkunjung ke sini. Ce hun tiau atau kolak es khas Tionghoa ini dijamin bakal menyegarkan tenggorokan kalian saat hawa panas menyerang. Sajian mirip kolak yang berbahan dasar cincau, kacang merah, santan, gula merah cair, bongko, dan mi tipis yang terbuat dari sagu ini memang wajib dicicipi. Ce hun tiau berasal dari bahasa Tio Ciu. Ce berarti ubi, hun berarti tepung, dan tiau berarti balok memanjang.
Walaupun kebanyakan yang jual ce hun tiau adalah orang Tionghoa, kalian nggak perlu khawatir, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kuliner khas satu ini halal, kok. Ce hun tiau bahkan jadi menu berbuka yang diserbu saat bulan Ramadan tiba. Harga seporsi ce hun tiau terjangkau, mulai dari 8 ribu rupiah kalian sudah bisa mencicipi hidangan segar ini.
#4 Pengkang
Kuliner khas Pontianak satu ini mirip dengan lemper. Pengkang terbuat dari beras ketan atau pulut yang berisi daging ayam dan ebi. Cara membungkus pengkang cukup unik. Pengkang dibungkus dengan daun pisang lalu dibentuk segitiga. Setelah itu, pengkang dimasak dengan cara dijepit bambu dan dibakar. Kuliner satu ini biasa disajikan dengan sambal kepah khas Melayu, tapi kalian juga bisa mencicipinya dengan sambal terasi. Rasa gurih dari pulut dan manis dari ebi menjadikan hidangan ini wajib dicicipi kala berkunjung ke Pontianak. Kuliner ini banyak dijumpai di sekitar Jalan Raya Pontianak-Sungai Pinyuh yang jaraknya sekitar 30-40 menit dari Kota Pontianak.
Sebenarnya selain empat kuliner khas Pontianak, masih ada lagi kuliner lainnya yang bisa kalian cicipi jika berkunjung ke Kota Khatulistiwa ini. Tapi menurut saya, empat kuliner di atas adalah yang utama wajib dicoba. Gimana, tertarik untuk datang ke Pontianak dan mencicipi langsung kuliner khasnya?
Penulis: Muhammad Reza Alamsyah
Editor: Intan Ekapratiwi