Pernikahan merupakan acara sakral bagi siapa saja. Gerbang dari menyatunya dua insan dalam mengarungi bahtera rumah tangga ini digadang-gadang dan diimpi-impikan banyak orang. Terutama bagi mereka yang belum menikah.
Atas dasar sakral dan sangat didamba-dambakan inilah setiap orang ingin pernikahannya berkesan dan berkelas. Acara yang hanya terjadi sehidup sekali ini memang sudah menjadi tradisi bila harus merayakannya dengan sangat meriah.
Terutama bagi mereka yang mempunyai uang. Tanpa berpikir panjang, mereka akan jor-joran menggelontorkan uangnya untuk acara pernikahannya. Selain itu, mereka juga akan mengundang kenalan-kenalan mereka yang kadang jumlahnya begitu fantastis. Mereka tidak ingin pernikahannya sepi.
Siapa sih yang ingin pernikahan sepi? Siapa yang mau seperti itu? Pasti tidak mau. Toh sebenarnya acara resepsi itu intinya cuma dua, yaitu kehadiran orang-orang atau teman-teman atau kerabat-kerabat dan sumbangan. Ckckck. Ngaku saja kalian yang pernah menikah. Pasti yang pertama kali disentuh setelah acara resepsi pasti sumbangan. Entah berupa kado maupun uang.
Saya yakin, pasangan-pasangan yang pernah menikah, pasti pernah mbatin ketika mendapati isi amplop hanya segelintir uang atau isi kado hanya sebatang korek api. Makanya ketika saya menulis intinya satu, jangan protes.
Kembali lagi ke pembahasan. Pernikahan tampak berbeda ketika pandemi korona ini datang. Beberapa pernikahan terpaksa harus di undur. Dan inilah saatnya, masa “New Normal” ini memberikan asa bagi pasangan yang sempat tertunda pernikahannya. Tetapi masih dengan beberapa syarat sesuai protokal yang dianjurkan pemerintah.
Salah tiganya ya menjaga jarak, memakai masker atau pelindung wajah, dan ada hansanitezer di dalam acara tersebut. Tentunya hal tersebut akan berdampak pada tamu-tamu undangan. Mau tidak mau, pasangan yang hendak menikah harus mengurangi undangan mereka.
Lah di sini, yang baru-baru ini viral adalah layanan pernikahan baru. Hotel di Cirebon menawarkan layanan nikahan drive thru seperti pesan makanan di MCD atau di Alfamart. Konsepnya bagaimana? Konsepnya pengantin berada di parkiran lalu nanti ada mobil yang datang melambaikan tangan dan memasukan amplop atau sumbangan di pintu masuk lalu mendapat sovenir di pintu keluar hanya begitu saja.
Layanan itu membuat saya menganalisa, hal-hal apa saja yang akan terjadi, jika layanan itu nantinya akan dijadikan alternatif bagi seluruh pasangan yang hendak menikah(tentunya yang punya uang, kalau tidak punya uang ya tidak perlu, yang penting sudah sah tinggal nikmati saja malam pertamanya. Beres) dan berikut hal-hal yang akan terjadi.
Pertama, menimbulkan kemacetan
Drive thru pastinya mau tidak mau akan menimbulkan antrean yang panjang. Apalagi kebanyakan tamu undangan membawa mobil. Acara pernikahan yang biasa saja kadang bikin macet apabila gedung pernikahannya berada di pinggir jalan raya atau jalan yang sering dilalui kendaraan-kendaraan umum antar kota dan dalam kota ini. Apalagi yang drive thru.
Drive thru pasti nantinya akan diatur dengan membuat barisan. Seluas apa pun parkirannya, pasti akan membuat garis antrean. Dan kadang sialnya, hotel atau semacam gedung juga merasa bodo amat dengan lingkungan sekitar. Mereka dengan seenaknya membuat barisan hingga sampai keluar ke jalan tanpa mempedulikan pengguna jalan lain. Sehingga disitu nanti bakalan menimbulkan kemacetan. Adu klakson hingga adu mulut tak mampu terelakkan.
Jadi jika mau menerapkan layanan itu, sebaiknya hotel maupun gedung, benar-benar memperhatikan lingkungan sekitarnya. Jangan ngasal doang tanpa mau mentoleransi pengguna jalan lain.
Kedua, kurang berkesan atau tidak ada kemistrinya
Namanya drive thru pastinya kan sekadar melambaikan tangan lalu pergi. Lah disitulah bakalan menimbulkan kesan yang kurang membekas dan tidak ada kemistrinya. Coba kalian perhatikan, di acara pernikahan-pernikahan. Yang membuat berkesan adalah mengobrol bercanda ria. Bahkan bisa dijadikan untuk ajang reoni.
Belum lagi nanti rebutan foto dengan pasangan yang baru menikah. Bergaya ria atau bergaya tiktok yang dulu sempat viral. Semua itu akan hilang di dalam pernikahan drive thru. Memang tamu-tamu undangan banyak, mereka akan layaknya orang yang baru kenal: Say hello saja habis itu pulang. Huft.
Ketiga, dijadikan ajang pamer mobil, padahal mobilnya ngerental
Gengsi pasti selalu ada di dalam kehidupan ini. Dan drive thru ini merupakan salah satu panggung untuk ajang adu gengsi. Mereka yang memiliki gengsi teramat tinggi pasti akan memilih mobil yang paling mahal dan terlihat menonjol.
Kalau tidak punya, dipaksa-paksakan dengan rental agar terlihat paling mewah dan paling kaya padahal jika mau menelisik lebih dalam lagi, mobil itu hanyalah mobil rentalan. Saya sering tuh dijalan ada orang nggaya banget pakai mobil, tapi ternyata, di dekat nomor polisi ada nama rentalannya. Ckckck.
Keempat, membuat jomblo semakin menangis dan meratapi nasib
Dan semua ini mau bagaimana pun cara dan konsep pernikahannya akan membuat kalian-kalian yang kebanyakan jomblo semakin menangis dan meratapi nasib yang sama buruknya dengan wajah kalian. HAHAHA.
BACA JUGA Angkringan Dikasih Wi-Fi Sama Colokan Memang Bikin Rame, tapi Juga Bikin Bete dan tulisan Muhammad Khairul Anam lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.