Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Kebohongan Film Hollywood yang Sering Kita Terima sebagai Kebenaran

Delia Anjali oleh Delia Anjali
24 Juli 2020
A A
hollywood mojok

hollywood mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Di tengah pandemi seperti sekarang ini, menonton film-film Hollywood sepertinya menjadi pilihan bagi banyak orang untuk membunuh jenuh dan penat. Seperti biasa, Hollywood dengan segala ingar-bingarnya selalu sukses membuat kita terperangah sampai kemudian memuja-muji para sineas-nya. Padahal, nggak semua film Hollywood yang bagus-bagus itu relevan dengan kehidupan nyata.

Mau nggak mau, karena sineas-sineas-nya “niat” sekali menggarap film-film Hollywood, kita jadi nggak objektif lagi. Sehingga, selama ini ternyata kita terperangkap dalam kebohongan-kebohongan masif yang melulu tampil di film Hollywood. Sampai-sampai kemudian membuat kita menerimanya sebagai fakta mutlak.

Berikut kebohongan-kebohongan dalam film Hollywood yang sering kita percayai sebagai sebuah kebenaran:

Polisi selamanya baik

Anggapan ini pasti muncul sehabis kita menonton film bertema kriminalitas, dengan karakter utama seorang “polisi baik” yang tak gentar membela kebenaran dan menumpas kejahatan. Tak payah, kita jadi beranggapan semua “polisi baik” dalam film pastilah merupakan suatu keniscayaan yang sama dengan apa yang ada dan terjadi dalam kehidupan nyata. Bahwa setiap kejahatan pasti mudah sekali ditumpas selama ada “polisi baik”.

Kalau kita sudah beranggapan seperti itu, berarti para sineas sudah berhasil membohongi kita. Karena di dunia nyata, justru polisi jarang sekali dipercaya sebagai seseorang yang “baik” yang berpihak kepada masyarakat. Ditambah dengan merebaknya konflik rasial, citra polisi di kehidupan nyata menjadi semakin “tidak baik”.

Ponsel pintar dan media sosial pun tak luput dimanfaatkan masyarakat sebagai senjata untuk menyerang segala apa yang dilakukan oleh oknum polisi yang “tidak baik”. Sehingga, kita jarang sekali dapat percaya bahwa masih ada “polisi baik” di dunia ini.

Piranha memakan manusia

Anggapan ini pasti muncul setelah kita menonton film-film yang bercerita tentang ikan penghuni sungai Amazon ini. Dalam film-film tersebut, piranha praktis digambarkan sebagai ikan yang agresif dan haus darah. Pokoknya, setiap ada manusia yang berenang di dekatnya pasti langsung disikatnya.

Padahal, realitasnya nggak begitu. Sebagian spesies piranha ternyata bukanlah karnivora, mereka memakan gulma sungai atau buah-buahan yang jatuh ke sungai. Sebagian lainnya memang karnivora, namun piranha adalah pemakan bangkai yang biasanya memburu serangga, udang-udangan, atau ikan-ikan lainnya. Mereka juga dikenal kanibal apabila mereka sedang kekurangan makanan. Dan manusia biasanya tidak masuk hitungan dalam menu makanan mereka.

Baca Juga:

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Empire XXI Saya Nobatkan sebagai Bioskop Kesayangan di Jogja

Reputasi mengerikan ikan piranha rupanya berasal dari buku yang ditulis oleh mantan Presiden Amerika Serikat Theodore Roosevelt yang berjudul Through the Brazilian Wilderness. Dalam bukunya, Roosevelt menyebut bahwa ikan piranha lebih mengerikan daripada ikan hiu dan ikan barakuda. Ikan piranha juga disebut bisa memutilasi orang yang berenang di sungai dan memakan orang atau binatang besar seperti sapi yang sedang terluka. Namun para ahli berspekulasi bahwa serangan tersebut dilakukan karena orang atau hewan tersebut memang sudah tewas, bukan pada saat hidup.

Namun, terlepas dari minimnya risiko piranha untuk menyerang atau memakan manusia. Kita mesti berhati-hati ketika berenang satu kolam dengan piranha. Bukan karena piranha akan memakan manusia, namun gerakan-gerakan manusia di dalam air dapat disalahartikan sebagai buah-buahan yang jatuh ke dalam air.

Psikopat susah dikalahin

Kalau yang ini otomatis menjadikan kita sebagai penakut tulen. Ketika selesai menonton film-film Hollywood yang berkisah seputar psikopat. Bagi Kamu si penakut, pasti sangatlah sulit untuk bisa tidur sehabis menonton film yang memacu adrenalin karena visualnya yang berdarah-darah. Sulit tidur juga disebabkan karena karakter psikopat-nya yang tidak mati dalam film tersebut. Otomatis kamu mewanti-wanti diri sendiri agar selalu waspada, padahal karakter tersebut cuma ada di film. Hadeuh.

Inilah kehebatan psikopat-nya sineas Hollywood. Meski sudah dibunuh beberapa kali oleh karakter protagonis utama, psikopat-psikopat itu selalu menjadi karakter tangguh yang nggak terkalahkan. Kayaknya, bakal kalah hanya jika produsernya tidak mau menggarap sekuel film berikutnya.

Jelas hal ini juga merupakan satu kebohongan lagi. Karena, mana ada sih manusia yang abadi, sekalipun itu psikopat sekaliber Michael Myers. Fakta di kehidupan nyata juga menolak kebohongan film tersebut. Buktinya, psikopat tampan manipulatif Ted Bundy juga tewas terduduk di kursi listrik, hehe.

Tembak-menembak dalam film laga itu mudah

Ketika menonton film-film yang menghadirkan banyak adegan tembak-menembak, pasti kita beranggapan bahwa sangat mudah sekali melakukan adegan tembak-menembak tersebut, seru, dan merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan.

Namun, faktanya nggak begitu. Karena selain menembak itu bukan perkara mudah, beban moral setelah melakukan tembakan pun tidaklah bisa disebut ringan. Sebagian besar polisi yang saya baca kisah-kisahnya di dalam buku, pun menuturkan bahwa mereka tidak akan sanggup untuk menembak kecuali benar-benar dalam keadaan mendesak. Perkara teknis macam recoil senjata pun semacam tidak eksis di film.

Film-film Hollywood yang memesonakan itu nggak selamanya berisikan kebenaran yang harus kita telan mentah-mentah. Banyak kebohongan yang selama mampu menarik penonton dan profit turut diselipkan dalam setiap alur film Hollywood.

Karenanya, nggak ada salahnya buat kita jadi objektif menilai suatu kualitas film nggak cuma dari aktor atau aktrisnya, tapi juga dari bobot cerita yang mereka tawarkan.

BACA JUGA Percayalah, Kami Para Introvert Juga Ingin Berteman atau tulisan Delia Anjali lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2020 oleh

Tags: Filmhollywoodsineas
Delia Anjali

Delia Anjali

Seorang introver yang nggak jago mengekspresikan sesuatu dengan gerakan atau ekspresi, jadi mengekspresikannya lewat tulisan.

ArtikelTerkait

Sensasi Menikmati Film di Bioskop Jepang, Beda Banget dengan Indonesia

Sensasi Menikmati Film di Bioskop Jepang, Beda Banget dengan Indonesia

17 April 2022
Fenomena Pembajakan Film di Indonesia

Fenomena Pembajakan Film di Indonesia

3 Mei 2019
menonton film di bioskop

Plis Jangan Ngajak Anak Kecil Menonton Film Nggak Sesuai Rating!

19 Desember 2021
Film 'Soul' Adalah Manual Book dari Fase Pascaremaja Terminal Mojok

Film ‘Soul’ Adalah Manual Book dari Fase Pascaremaja

7 Maret 2021
The Batman: Film Superhero kok Begini?

The Batman: Film Superhero kok Begini?

4 Maret 2022
5 Film Bela Diri Terbaik Sepanjang Masa

5 Film Bela Diri Terbaik Sepanjang Masa

17 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.