Perjalanan hidup manusia tidak dapat dipisahkan dari musik yang menemaninya. Kala jatuh cinta, patah hati, gembira, hingga kecewa, selalu saja ada lagu yang dirasa cocok mewakili perasaan diri. Pada masanya, kaset pita menjadi media utama yang menyampaikan alunan lagu pada telinga pendengar.
Memutar kaset pita di tape recorder sembari menyenandungkan lagunya berbekal syair yang tertera di sampul albumnya menjadi hal yang menyenangkan. Selain untuk urusan kepuasan indra pendengaran, kaset pita dianggap sebagai monumen eksistensi dari penyanyi atau band. Tidak mengherankan jika kaset pita juga menjadi barang yang layak dikoleksi.
Salah satu unsur yang tertera dalam sampul kaset pita adalah kolom “thanks to”. Sepintas keberadaan kolom ini dipandang sekadar ucapan terima kasih sewajarnya dari sang musisi kepada pihak yang ia istimewakan saat berkarya. Sebagian penikmat musik mungkin melewatkan kolom ini karena menganggap isinya diklaim diplomatis dan basa-basi belaka.
Tetapi, jika dicermati, kita dapat membaca isi pikiran musisi dari apa yang mereka tulis di thanks to. Di depan wartawan dan fans bisa jadi mereka enggan atau tidak pede untuk mengumbar apa yang dirasakan saat album tersebut diproduksi. Kolom thanks to menjadi fasilitatornya karena mau tak mau harus diisi oleh setiap musisi.
Saya mengambil sampel dari 10 sampul kaset pita, yakni:
1. Sheila on 7 – Kisah Klasik untuk Masa Depan
2. Ada Band – Heaven of Love dan Romantic Rhapsody
3. Agnes Monica – Whaddup A
4. Jamrud – Ningrat
5. Samsons – Penantian Hidup
7. Padi – Sesuatu yang Tertunda
8. Jikustik – Seribu Tahun
9. Glenn Fredly – Selamat Pagi Dunia
10. Tofu – The Best of Tofu
Berdasarkan hasil mengecek stok kaset pita yang masih dapat dilestarikan di rumah, saya menggolongkan jeroan kolom thanks to ke dalam empat kategori.
#1 Ucapan thanks to pada sesama rekan musisi di band lain
Secara umum kolom thanks to melibatkan ucapan terima kasih kepada Tuhan, keluarga, dan kru band. Di luar itu, ada pula apresiasi terhadap kontribusi personel band lain yang membantu kelancaran terwujudnya album.
Fakta tersebut membuktikan betapa solidnya relasi antarmusisi dalam mendukung dan saling membantu. Hal ini dapat dilihat di banyak sampul kaset pita.
Misalnya Adam Sheila on 7 yang berterima kasih pada Boomerang, /rif, Gigi, Padi, Netral, Jikustik. Sakti berterima kasih pada Andra Dewa 19. Anton Tofu matur nuwun pada Yudha Kaemsasikun serta Budi Paperclip. Adit dan Icha Jikustik pada Sheila on 7. Irfan Samsons pada Koes Plus, God Bless, Ungu, Slank, Nidji, Eross Sheila on 7, Piyu, dan Ari Lasso.
Konde Samsons pada Ungu, Sheila on 7, Naff, Gigi, Seringai, dan Nidji. Fadly Padi pada Sheila on 7. Yoyo Padi pada Yovie Widianto. Piyu Padi pada Iwan Fals dan Yovie Widianto, Ivanka Slank, Erwin Dewa, dan Eno Lerian. Rindra Padi pada Sheila on 7, Boomerang, /rif, Ada Band, Gigi. Marshall Ada Band pada Dr. PM. Pongki Jikustik pada Pong’s Wastafel.
Hal serupa juga saya lihat dalam diri Aziz Jamrud yang thanks to Sawung Jabo.
#2 Ucapan thanks to kepada sekolah dan kampus
Ucapan jenis ini sifatnya unik sebab musisi tidak lupa dengan guru, dosen, dan teman-teman sekelas semasa mengenyam jenjang pendidikan. Masa sekolah dan kuliah memang menyenangkan. Salah satu episode dalam kehidupan ketika banyak dari mereka belum menjadi apa-apa.
Lebih so sweet lagi karena mereka tidak melupakan orang-orang yang menyertai perjalanan hidup di era terdahulu. Hal ini dapat dilihat dari kolom thanks to dari Krisyanto Jamrud yang berterima kasih pada guru di SMP 1 Cibaliung, guru SMA YPP Pandeglang, dan Bapak Uwon (guru pengajian di Masjid At-Taqwa).
Marshall Ada Band berterima kasih kepada teman TK-SD-SMP-SMA (hahaha). Krishna Ada Band pada SD Tarakanita, SMP Tarakanita, dan SMA 70 Bulungan. Duta Sheila on 7 pada Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Sakti Sheila on 7 pada SMA De Britto dan STIE YKPN. Pongki Jikustik pada murid-murid di SMA 11 Yogyakarta. Carlo Jikustik pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Agnes Monica pada dosen-dosen Universitas Pelita Harapan. Ari Padi pada dosen-dosen Desain Produk Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Bams Samsons yang berterima kasih pada Binus Internasional University.
#3 Ucapan thanks to pada tokoh hebat
Ucapan genre ini biasanya didasarkan pada tokoh yang menginspirasi perjalanan karier musisi. Selain itu juga dapat berupa tokoh yang berjasa dalam fase kehidupan sang artis. Inspirasi yang diambil dari sang tokoh dapat menjadi landasan musisi dalam berkarya, entah memengaruhi ciri khas dalam bermusik atau mengembuskan prinsip hidup yang positif dan patut diteladani. Sedangkan untuk tokoh yang berjasa bagi kehidupan musisi, bisa jadi adalah orang-orang yang menyokong karier musisi pada masa awal merintis karir.
Misalnya adalah Piyu Padi yang berterima kasih pada Kahlil Gibran, Stephen Hawking, George Lucas, Jimi Hendrix, Martin Luther King. Krishna Ada Band pada Al Jabbar, Galileo Galilei, Isaac Newton, Albert Einstein, Thomas Alva Edison, Carl Sagan, Bach, Mozart, Beethoven, Chopin, Stravinsky, Kahlil Gibran, Dalai Lama, Leonardo da Vinci, Vincent van Gogh, Raden Saleh, Affandi, Sukarno, dan Ismail Marzuki.
Marshall Ada Band pada tim dokter yang membantu kelahiran anaknya. Glenn Fredly pada Alejandro “Novotel Bogor” yang disebutnya sebagai bule pertama yang menyanyi tembang “Januari” dengan baik dan benar. Pongki Jikustik pada teman-teman di Geronimo FM dan warung makan Pak Doel. Duta Sheila on 7 pada wartel Tri Edhi, hingga Glenn Fredly yang berterima kasih pada toko kaset dan seniman jalanan
#4 Ucapan pada hal-hal anti–mainstream
Isian kolom thanks to pada kategori ini berkisar pada alam pikiran terliar dan paling tidak tertebak dari sang musisi. Jenisnya dapat berupa yang berkaitan dengan hobi, kebiasaan, hingga hal yang konsisten menghantui benak setiap harinya. Misalnya Dika Ada Band yang berterima kasih pada Supra Fit. Fla Tofu pada aura positif. Anton Sheila on 7 pada internet. Duta Sheila on 7 pada komunitas Winning Eleven 4 Sawitsari. Eross Sheila on 7 pada misteri Sephia.
Yang terakhir dan paling mencengangkan, Piyu Padi berterima kasih kepada alien.
Melihat besarnya peran narasi kolom thanks to dalam “keutuhan” suatu kaset pita, jika Anda mau mengulik sisi lain dari musisi idola, ada baiknya barang satu ini dibaca dengan cermat. Saya yakin pasti ada hal-hal menggelitik dan mengagetkan di balik lembaran berwarna-warni ini.
BACA JUGA Mengenang Masa-masa tanpa Internet dan tulisan Christianto Dedy Setyawan lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.