Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

4 Jenis Pengendara Bodoh yang Berpotensi Bikin Celaka Pengendara Lain

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
26 Mei 2021
A A
aturan lalu lintas 4 orang menyebalkan saat kecelakaan lalu lintas lakalantas mojok

4 orang menyebalkan saat kecelakaan lalu lintas lakalantas mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bolak-balik Jogja-Wonogiri bikin saya makin kuat. Setidaknya, pantat dan punggung saya tak merasakan sakit seperti dulu. Selain itu, saya makin kuat menghadapi tingkah pengendara yang ada di jalan. Terutama, pengendara bodoh yang jumlahnya seakan tak ada habisnya.

Pengendara bodoh ini bisa kalian temukan dengan mudah, dan keberadaan mereka selalu menempatkan diri kita dalam situasi yang tidak menyenangkan. Mereka bikin kita mengumpat, dada berdesir ketakutan, dan kadang bikin kita berada di tepi bencana.

Pengendara bodoh selalu datang dari orang-orang yang sebenarnya tidak tahu cara dan etika berkendara. Tak bisa dimungkiri, masih begitu banyak manusia yang berpikir berkendara adalah perkara membetot atau menginjak gas semata. Kalau jalanan belok, mereka belok. Otak mereka sesederhana itu menerima informasi tentang berkendara.

Padahal, sebenarnya tak pernah sesederhana itu. Belok dan menyalip kendaraan sebenarnya tak sederhana, banyak hal yang harus diperhatikan. Berkendara di jalan lurus pun sebenarnya tak sekadar membetot gas dan berusaha kendaraan tetap seimbang. Sebenarnya inilah fungsi ujian SIM: untuk membuat manusia paham etika dan tata cara berkendara yang benar.

Namun, hal itu tak bisa kita temui di jalan. Kita selalu menemui orang-orang bodoh yang bisa bikin kita celaka. Dan jenis-jenis orang bodoh ini banyak.

Pertama, orang yang ugal-ugalan di jalan. Pengendara bodoh jenis ini adalah salah satu jenis manusia yang bisa bikin orang lain celaka. Menurut orang bodoh macam ini, bermanuver dalam kecepatan tinggi atau nyasak-nyasak di celah sempit kendaraan adalah hal keren. Begitulah jika otak sebesar kacang polong, susah untuk mengerti common sense.

Pengendara kayak gitu bisa bikin orang celaka. Bisa jadi dia menyenggol pengendara lain, atau ketika menyalip, dia bikin pengendara di arus berlawanan banting setir dan berakhir celaka. Orang kayak gini pasti nggak mungkin tanggung jawab, dan memilih lari. Lagi-lagi, volume otak yang berbicara.

Kedua, orang yang tak memakai helm di jalan. Pengendara bodoh macam ini adalah tipe pengendara yang paling saya benci. Soalnya kalau mereka (amit-amit) kecelakaan, bisa jadi kecelakaan yang harusnya tak fatal jadi fatal.

Baca Juga:

Ujian SIM Perlu Direvisi, Harusnya Lebih Fokus pada Etika dan Pengambilan Keputusan di Jalan

Pertigaan Lampu Merah Kletek Sidoarjo, Pertigaan Angker bagi Pengendara yang Tak Taat Peraturan Lalu Lintas

Padahal mudah banget untuk paham kalau kepala diadu dengan aspal itu bukanlah ide yang bagus. Tapi, kalau memang tidak paham, yah…

Sebenarnya, saya pernah punya imajinasi tentang orang yang tak memakai helm di jalan. Saya berandai-andai polisi tidak menilang pengendara tersebut, tapi lebih memilih memukul kepala mereka dengan sandal. Rasanya lucu saja melihat mereka kemaki di jalan, merasa bebas, tiba-tiba dikeplak nggo sandal oleh polisi.

Ketiga, pengendara mobil/motor yang berhenti di lajur kiri, atau pengendara mobil yang berhenti di lajur kiri. Pengendara bodoh macam ini, kalau saya boleh prediksi, andai masuk neraka, mereka akan menghuni neraka paling dasar. Sebab, mereka dengan sadar mengambil hak orang lain demi kenyamanan mereka sendiri.

Bayangkan, jalanan macet di dekat lampu merah, tapi mereka berhenti atau menggunakan lajur kiri agar tak terjebak macet di jalur tengah. Yang terjadi adalah kemacetan baru, hal ini mudah banget diprediksi. Tapi, namanya juga orang brengsek nan idiot, mana paham hal seperti itu? Asalkan mereka nggak kena macet, gas. Perkara mereka bikin macet, persetan.

Tapi, jika menemui orang macam ini, baiknya didoakan yang baik-baik saja. Misalnya, kendaraannya jadi mogok atau ditilang polisi.

Terakhir, orang yang menyalakan lampu hazard ketika mau berjalan lurus. Nah, jenis terakhir ini adalah contoh betapa bahayanya teknologi jika digunakan oleh orang yang tak memahami fungsinya.

Fungsi lampu hazard sebenarnya adalah tanda jika kendaraan mengalami kerusakan dan harus segera menepi. Namun, di tangan orang-orang bodoh tersebut, mereka malah menggunakannya sebagai tanda bahwa mereka mau lurus. Dan yang mereka lakukan ini sebenarnya berbahaya.

Jika pengendara dari kiri melihat mobil/motor menyalakan lampu hazard, bisa jadi mereka mengira kendaraan tersebut mau belok kiri, begitu juga sebaliknya. Yang terjadi selanjutnya adalah kekacauan di jalanan. Mudah saja menebaknya.

Padahal, kalau mau lurus (konteksnya, di perempatan) kan tinggal lurus aja, nggak usah pake lampu-lampuan segala. Susah banget ya menerima informasi kek gini?

Itulah jenis-jenis pengendara bodoh di jalanan yang bisa kalian temui. Daftar ini bisa saja saya tambah, tapi sudahlah, kebodohan itu akan selalu berlipat ganda. Pesan saya sih satu, jangan bergabung dengan mereka.

BACA JUGA Korupsi Bansos dan Dana Haji, Mana yang Lebih Bajingan? dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2022 oleh

Tags: kecelakaan lalu lintaspengendara bodohPojok Tubir TerminalpolisiSIM
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Liga 1 ditunda pilkada pandemi mojok

Keputusan Menunda Liga 1 dan Tetap Melanjutkan Pilkada Itu Sudah Sangat Tepat

30 September 2020
satpol pp ukulele dirusak mojok

4 Barang yang Bisa Dirusak Pak Satpol PP Pontianak selain Ukulele

22 Juni 2021
papua tempat pembuangan pns bu risma mojok

Bu Risma, Papua Bukan Tempat untuk Buang PNS Nggak Becus Kerja

15 Juli 2021
Mas Leon Alvinda Putra, Plis Jangan Jadi Artis Jalur Aktivis terminal mojok

Mas Leon Alvinda Putra, Plis Jangan Sampai Jadi Artis Jalur Aktivis

30 Juni 2021
reformasidokorupsi polisi gembosi lemahkan mahasiswa pelajar video pengakuan kantor polisi polda metro jaya demonstrasi aksi mojok

Polisi Libatkan Orang Tua untuk Gembosi Gerakan Mahasiswa/Pelajar #ReformasiDikorupsi

28 April 2020
buku bajakan buku-buku baru buku musik mojok

Memahami Kemuakan Tere Liye lewat Buku Hadiah Giveaway

29 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.