MRT salah satu moda transportasi publik favorit orang Jakarta. Sistem transportasi rel angkutan cepat ini disukai karena nyaman dan stasiunnya yang punya kesan modern seperti di negara-negara maju. Di beberapa titik, stasiun MRT terintegrasi secara apik dengan moda transportasi dan fasilitas publik lain. Tidak mengherankan kalau sepanjang 2024 ada 40,82 juta orang menggunakan moda transportasi ini. Dengan kata lain, rata-rata ada 111.534 orang naik MRT Jakarta setiap harinya.
Seiring berjalannya waktu, Stasiun MRT tidak hanya sekadar digunakan untuk naik MRT. Ada banyak hal bisa dilakukan di stasiun yang tersebar di 13 titik di Jakarta itu.
Daftar Isi
Foto-foto di Stasiun MRT Jakarta boleh saja, asal tidak mengganggu
Arseitektur stasiun MRT Jakarta memang menarik. Bagunannya punya kesan futuristik seperti di negara-negara maju. Tidak heran, saat awal-awal MRT beroperasi, banyak orang mengabadikan lekuk-lekuk bangunan stasiunnya. Bahkan, kebiasaan itu masih berlangsung hingga saat ini, khususnya untuk mereka yang baru pertama kali menjajal moda transportasi ini.
Desain bangunnya yang unik juga kerap digunakan para content creator sebagai latar membuat konten. Misalnya, konten Outfit of the Day (OOTD). Sekalian bepergian menggunakan MRT, mereka sekaligus membuat konten.
Menikmati senja Jakarta
Sudah jadi rahasia umum, beberapa stasiun MRT menawarkan suasana sore yang indah dan syahdu. Khususnya di stasiun layang membentang dari Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Salah satu spot favorit untuk menikmati matahari terbenam ada di Stasiun MRT Fatmawati Indomaret dan Stasiun MRT Lebak Bulus. Sudah banyak orang yang mengabadikan senja di stasiun-stasiun itu dan viral di media sosial.
Apabila kalian bosan dengan perjalanan yang begitu-begitu saja, boleh dicoba untuk naik MRT di sore hari. Selain menikmati sore di stasiun-stasiun layang, kalian juga bisa menikmati pemandangan kota yang beranjak dari sore hari ke malam hari yang indah. Lampu cahaya kota Jakarta bisa jadi sedikit hiburan di tengah hari-hari yang padat.
Membakar kalori
Bepergian menggunakan transportasi publik, khususnya MRT, memaksa kalian untuk jalan kaki dan naik tangga. Memang, stasiun ini menyediakan lift, tapi fasilitas tersebut diperuntukan bagi mereka yang membutuhkan seperti lansia, ibu, hamil dan difabel. Sementara untuk eskalator, tidak semua lantai memilikinya. Jadi, mau tidak mau, pengguna MRT harus rela jalan kaki dan naik sebelum mengakses MRT. Apabila dilakukan berkali-kali, bukan tidak mungkin banyak kalori terbarkar hanya dengan menggunakan moda transportasi ini sehari-hari.
Kulineran di sekitar Stasiun MRT
Sebenarnya, kegiatan yang satu ini lebih tepat disebut dengan kulineran di sekitar Stasiun MRT. Asal tahu saja, ada banyak spot kuliner lezat di sekitar stasiun MRT. Salah satu yang populer adalah gulai tikungan (gultik) yang bisa diakses dari Stasiun MRT Blok M. Kalian cukup jalan kaki tidak sampai 15 menit untuk mencapainya.
Selain gultik, kuliner terkenal lain yang bisa diakses dari Stasiun MRT Blok M ada Futago, Umauma Eatery & Shop, Bakmi John Melawai. Stasiun MRT lain tidak mau kalah, mereka juga punya kuliner terkenal sendiri seperti Warung Boma yang bisa diakses dari Stasiun Haji Nawi atau Stasiun Cipete Raya. Ada juga Tahu Campur Pak Subari – Stasiun MRT Fatmawati.
Di atas beberapa hal yang bisa kalian lakukan di Stasiun MRT Jakarta selain naik MRT. Hal-hal di atas boleh dicoba supaya mobilitas kalian sehari-hari tidak begitu membosankan. Menurut kalian, kegiatan apa lainnya yang bisa dilakukan di Stasiun MRT ya?
Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kasta Stasiun KRL “Neraka” yang Wajib Diketahui Orang Luar Jabodetabek
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.