Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

4 Hal Penting Lainnya Selain Kenaikan Upah Minimum 1,09 Persen

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
18 November 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Menjelang akhir 2021, para pekerja dikejutkan oleh info tentang kenaikan upah minimum pada 2022 yang berada di angka 1,09 persen. Hal ini sangat riuh diperbincangkan karena kebanyakan pekerja berpikir bahwa persentase kenaikan tersebut terbilang sangat minim. Paling tidak, jika dibandingkan dengan kenaikan gaji lima tahun belakangan yang rata-rata ada di kisaran 8 persen.

Kendati demikian, mengutip dari Kompas, sebagian pengusaha yang tergabung di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai bahwa angka kenaikan upah minimum tersebut sudah adil. Lantaran didasari oleh faktor rata-rata konsumsi rumah tangga, tingkat pengangguran terbuka, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Lain yang dipikirkan oleh para pengusaha, lain pula apa yang dipikirkan oleh para pekerja. Sebagian pekerja berpikir bahwa kenaikan upah minimum sebesar 1,09 persen betul-betul nggak berdampak signifikan. Bahkan nggak sedikit netizen yang membuat candaan, “Buat bayar administrasi rekening bank juga ngepas banget itu.”

Dipikir-pikir, jika para pekerja terlalu fokus atau larut dalam kenaikan upah minimum sebanyak 1,09 persen, nggak akan ada habisnya dan pasti sangat menguras energi. Padahal, disadari atau tidak, ada hal yang nggak kalah penting dari kenaikan gaji di angka tersebut. Saya akan coba beri insight empat di antaranya.

#1 Dibayar saat lembur/bekerja overtime

Salah satu hal menyenangkan yang didapat oleh para karyawan ketika harus lembur (bekerja melebihi jam yang sudah ditetapkan) adalah mendapatkan insentif lembur di luar dari gaji pokok sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun, tidak semua karyawan di berbagai perusahaan mendapatkan kemewahan ini. Sebagian di antaranya, terpaksa lembur secara suka rela atau tanpa diberi insentif. Kalau sesekali, it’s ok, lah. Nggak masalah. Kalau keterusan? Kan, ogah.

Itulah kenapa, selain kenaikan upah minimum 1,09 persen, para pekerja juga boleh memikirkan betapa worth it-nya insentif yang didapat ketika wajib atau mau nggak mau harus lembur. Kalau kalian termasuk pekerja yang tergolong sering lembur dan diberi insentif lemburan, jika diakumulasi, nominalnya malah bisa saingan dengan gaji pokok yang didapat. Serius, ini.

#2 Ketika weekend/libur/cuti/di luar jam kerja nggak ditanya soal report

Jika kalian adalah pekerja, saya bisa menebak sesuatu. Hal yang paling ditunggu selama bekerja, dua di antaranya adalah jam pulang kantor dan akhir pekan/libur. Tenang, sesama pekerja, saya pun menanti hal serupa. Lumrah, kok. Pekerja juga butuh libur, hiburan, dan rebahan.

Namun, harapan tersebut sering sirna. Rencana yang sudah disusun dengan baik pada saat weekend/libur/cuti/di luar jam kerja pun nggak jarang berantakan hanya karena satu kalimat, “Boleh minta tolong kirimin report?”

Baca Juga:

Kerja Sambil Kuliah S2 demi Menutupi Hidup yang Terlanjur Medioker

Sisi Gelap Bekerja di FnB Tangerang: Gaji di Bawah Standar, Owner Bengis, Caci Maki Dinormalisasi, hingga Mental yang Hancur

Makanya, memaksimalkan waktu me time dan nggak kepikiran kerjaan atau report di luar jam kerja, bisa menjadi privilese tersendiri yang dimiliki oleh para karyawan.

#3 Nggak diribetin tiap kali mengajukan cuti

Tidak bisa tidak. Mau bagaimana pun aturan main yang ditetapkan oleh perusahaan, cuti tetaplah cuti, dan menjadi hak bagi semua pekerja yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Namun, ada kalanya pekerja dibikin repot saat pengin mengajukan cuti.

Cibiran seperti, “Ya, elah. Mau ke mana, sih? Cuti mulu.” Atau, “Enak bener lu cuti mulu. Kerjaan udah beres?” pertanyaan semacam itu seakan lumrah didapat pekerja dari atasan atau seniornya di kantor.

Pertama, suka-suka karyawan mau pakai jatah cuti buat apa. Kedua, ya cuti memang enak. Makanya, kalau udah dikasih jatah cuti tahunan itu dipake. Kecuali ente kerja di perusahaan yang sisa cuti tahunannya bisa “diuangkan”, ya bolehlah disayang-sayang (nggak dipake).

#4 Punya rekan kerja yang bisa saling back up pekerjaan

Salah satu hal paling menenangkan dan menyenangkan yang pernah ada selama bekerja adalah, kita punya rekan kerja yang bisa saling support. Saling merangkul saat ada kesulitan. Atau saling back up kerjaan satu sama lain biar target individu maupun tim, bisa tercapai dan berjalan beriringan.

Memang, hal ini nggak ujuk-ujuk akan bikin pendapatan kita, sebagai pekerja, meningkat. Namun, ketika kita bekerja dengan bahagia dan bisa menularkan vibe positif, tentu saja akan berpengaruh kepada performa secara keseluruhan dan membikin kita bekerja secara maksimal. Siapa tahu, lambat laun, bisa menjadi bahan pertimbangan atasan untuk mempercayakan suatu posisi yang lebih baik atau kenaikan gaji dalam waktu dekat kepada klean. Siapa tahu.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2021 oleh

Tags: cutigajiKenaikan upahlemburpekerja
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Status Karyawan Tetap Nggak Istimewa di Mata Gen Z. Buat Mereka yang Penting Kerja dan Dapat Benefit Tinggi

Status Karyawan Tetap Nggak Istimewa di Mata Gen Z. Buat Mereka yang Penting Kerja dan Dapat Benefit Tinggi

29 November 2023
Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota Mojok.co

Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota 

7 Januari 2024
Percayalah, Jakarta Selatan Bukan Tempat yang Ideal bagi Perantau yang Mulai dari Nol, Hidupmu Bakal Sengsara di Sini!

Percayalah, Jakarta Selatan Bukan Tempat yang Ideal bagi Perantau yang Mulai dari Nol, Hidupmu Bakal Sengsara di Sini!

5 Juni 2025
WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

13 Juli 2023
Bersahabat dengan Gaji Kecil Adalah Soft Skill yang Harus Dimiliki Semua Orang terminal mojok

Bersahabat dengan Gaji Kecil Adalah Soft Skill yang Harus Dimiliki Semua Orang

16 Juli 2021
Kenaikan Upah Bukan Kiamat: 3 Kekeliruan tentang Kenaikan Upah yang Harus Diluruskan permenaker

Kenaikan Upah Bukan Kiamat: 3 Kekeliruan tentang Kenaikan Upah yang Harus Diluruskan

17 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.