Dua tahun saya berkuliah di UPN Veteran Jakarta kampus Pondok Labu. Banyak sekali hal menjengkelkan yang saya alami. Kebanyakan hal menjengkelkan tersebut diakibatkan fasilitas kampus yang tak layak dan tak kunjung dibenahi. Seakan-akan pihak kampus menyuruh mahasiswa untuk menerima saja kejengkelan ini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Berkali-kali mahasiswa menyuarakan keresahannya pada pihak kampus, tapi tetap saja kurang didengar dan minim perubahan. Pada tulisan ini saya akan menjelaskan hal-hal yang menjengkelkan tersebut.
#1 Parkiran UPN Veteran Jakarta kampus Pondok Labu sering overloaded
Sulit mendapat tempat parkir untuk motor sudah menjadi keresahan sehari-hari mahasiswa UPN Veteran Jakarta, Pondok Labu. Hal ini dikarenakan lahan parkir yang ada tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa yang ada.
Akhirnya kami terpaksa parkir motor berdempetan dengan motor lainnya. Yang penting dapat parkir dan bisa masuk kelas untuk belajar. Yah, meskipun berpotensi bikin motor kita baret dan harus keluar duit lagi untuk merapikannya.
Saking sulit mencari tempat parkir, teman saya pernah sampai telat masuk kelas. Padahal masih jam 8 pagi, tapi parkiran sudah sepenuh itu. Memang nggak habis pikir.
Momen paling parah adalah ketika hari-hari pertama di semester baru. Semua orang dari segala jurusan di UPN Veteran Jakarta Pondok Labu masuk. Semua lahan parkir yang ada di kampus penuh. Sampai saya pernah tidak mendapatkan tempat parkir dan harus memarkir motor saya di Indomaret belakang kampus.
#2 Kantin yang chaos abis
Kalau ke kantin kampus di jam istirahat, ramainya sudah kayak pasar. Ini dikarenakan hanya ada satu kantin yang ada di UPN Veteran Jakarta kampus Pondok Labu. Jadi mahasiswa dari seluruh fakultas nongkrong dan makan di sini.
Meja dan kursi pun sangat terbatas dan sering kali harus rebutan. Nggak jarang juga kita harus gabung meja dengan orang yang nggak kita kenal. Suasana ramai itu diperparah dengan panas matahari dan rasa bete karena mengantri lama untuk membeli makanan.
Belum lagi kebiasaan mahasiswa yang jorok di kantin. Banyak sampah gelas plastik dan styrofoam ditinggalkan di meja begitu saja. Abu rokok berserakan di mana-mana. Sering juga ditemukan minuman yang tumpah di lantai yang bikin kotor dan lengket. Pokoknya chaos abis!
#3 Kampus UPN Veteran Jakarta hobi tambah jurusan padahal gedung dan lahannya segitu aja
Ini adalah hal lain yang bikin mahasiswa UPN Veteran Jakarta gemas. Sudah tahu lahan parkir tidak cukup, kantin kampus terlalu kecil, tapi pihak kampus masih saja membuat jurusan-jurusan baru. Contohnya dalam dua tahun ke belakang jurusan Hukum Bisnis, Biologi, dan Kajian Televisi & Film dibuka di sini.
Masalahnya adalah pembukaan jurusan tersebut tidak dibarengi penambahan gedung dan perluasan lahan. Alhasil kampus makin penuh dan overcrowded.
Dampak dari kebanyakan jurusan juga saya rasakan sendiri. Saya sebagai mahasiswa FISIP di UPN Veteran Jakarta kampus Pondok Labu dari awal tidak pernah merasakan UTS atau UAS secara offline. Alasannya karena tidak ada ruang kelas yang cukup untuk menampung seluruh mahasiswa FISIP. Oleh karena itu ujian bagi mahasiswa FISIP selalu dilaksanakan secara online.
Tentu ini sangat berdampak bagi keseriusan mahasiswa saat melaksanakan ujian. Ujian online itu sangat minim pengawasan. Mudah sekali bagi mahasiswa untuk melakukan kecurangan saat ujian berlangsung.
Namun ketika saya memasuki semester 3, tiba-tiba ada penambahan jurusan Kajian Televisi & Film di FISIP UPN Veteran Jakarta. Jelas saya bertanya-tanya kalau mahasiswa jurusan ini nantinya mau ditaruh di ruang kelas mana.
#4 Data mahasiswa bocor dan nggak aman
Hal ini baru terjadi beberapa hari yang lalu. Tiba-tiba HP saya di-spam call oleh nomor-nomor yang tidak dikenal. Jelas yang menelepon adalah penipu dan ini sangat mengganggu.
Beberapa saat kemudian saya tahu bahwa hal tersebut tidak hanya terjadi kepada saya. Banyak mahasiswa UPN Veteran Jakarta lainnya yang mengalami hal serupa bersamaan. Bahkan perkara ini dulu pernah dibahas di Aspira, media informasi dan komunikasi mahasiswa UPNVJ Pondok Labu.
Namun pengalaman yang dituliskan di Aspira mengenai penipuan bermodus penyamaran dosen. Mahasiswa diminta untuk mengirimkan sejumlah uang dengan alasan kebutuhan akademik. Sementara yang dialami beberapa teman saya akhir-akhir ini adalah telepon yang mengatasnamakan institusi kepolisian. Sampai tulisan ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari kampus terkait hal ini.
Itulah beberapa hal menjengkelkan yang saya rasakan saat kuliah di UPN Veteran Jakarta kampus Pondok Labu. Bukan berarti semua hal di kampus ini jelek, ya. Ada beberapa hal salah yang memang harus disuarakan agar pihak kampus mau mendengar dan berbenah. Buat kalian yang mau masuk UPNVJ, siapkan mental kalian untuk menghadapi hal-hal menjengkelkan di atas.
Penulis: Mohammad Rafatta Umar
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















