Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Fakta Menarik tentang Surabaya yang Jarang Dibicarakan

Tiara Uci oleh Tiara Uci
19 Juli 2022
A A
4 Fakta Menarik tentang Surabaya yang Jarang Dibicarakan Terminal Mojok

4 Fakta Menarik tentang Surabaya yang Jarang Dibicarakan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Fakta menarik soal Surabaya ini jarang banget dibahas, lho~

Halo, warga Terminal Mojok yang budiman. Apakah pengetahuan kalian tentang kota-kota di Indonesia semakin bertambah? Harusnya sih sudah, ya. Ha wong belakangan ini banyak penulis yang membeberkan sederet fakta tentang kotanya masing-masing. Sebut saja ada tentang Jombang, Malang, Solo, Jogja, Makassar, Semarang, bahkan provinsi NTT. Memang luar biasa sekali warga Terminal Mojok ini, bikin pembaca makin pintar.

Sebagai arkamyo (arek kampung Suroboyo), saya juga pengin membagikan beberapa fakta menarik tentang Surabaya, kota yang saya tinggali dan cintai dengan setulus hati. Penasaran nggak apa saja hal-hal menarik yang jarang dibicarakan orang tentang Kota Pahlawan ini? Nih, saya buat daftarnya.

#1 Partisipasi warga dalam Pilkada rendah

Mungkin banyak orang di luar Surabaya mengira kalau warga Kota Pahlawan sangat militan dan aware dengan politik, mengingat banyaknya kejadian yang menunjukkan kecintaan orang Surabaya terhadap pemimpinnya, utamanya kepada mantan wali kota kami, Bu Risma. Dulu, semasa blio masih menjabat, kita tentu sering membaca berita di media kalau warga Surabaya melaporkan orang yang “dianggap” menghina Bu Risma ke kantor polisi. Kejadian tersebut bahkan terjadi beberapa kali.

Tahun lalu, komedian Babe Cabita pun nggak luput dari protes warga Surabaya yang nggak terima ketika Bu Risma dijadikan bahan lawakan. Pokoknya, saat pemimpinnya dihina, arek Surabaya “all out” langsung membela. Begitulah kira-kira image orang Surabaya di mata netizen Indonesia.

Hal tersebut memang benar, tapi nggak semua orang Surabaya seperti itu, kok. Bahkan kalau boleh dibilang, sebenarnya sebagian besar orang Surabaya justru nggak tertarik dengan politik, lho, jika parameternya adalah keikutsertaan atau partisipasi warga dalam Pilkada.

Asal kalian tahu saja, ya, pada Pilkada 2020, warga Surabaya hanya berpartisipasi hanya sebesar 52%. Artinya, separuh dari warga Kota Pahlawan golput. Jumlah tersebut sekaligus menjadikan Surabaya sebagai daerah dengan partisipasi Pilkada terendah se-provinsi Jawa Timur.

Pada pemilihan kepala daerah sebelumnya, tepatnya Pilkada 2015 yang dimenangkan oleh incumbent (baca: Bu Risma) nggak jauh berbeda. Partisipasi warga Surabaya juga rendah, yaitu 51%, atau terendah ke-2 di Jawa Timur.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Jadi jelas ya, sebenarnya nggak semua warga Surabaya itu tertarik dengan politik. Jika kesannya orang Surabaya sangat politis, mungkin kebetulan warga yang tertarik politik di Surabaya itu loyalitasnya tinggi. Pokoke wani!

#2 Orang Surabaya itu sabar

Banyak orang luar Surabaya masih beranggapan kalau kami ini pemarah, bicaranya ngegas, dan susah diatur. Faktanya, kami nggak gitu-gitu amat, kok, Gaes. Jika lama di Surabaya, kalian pasti bakalan terkesima dengan kesabaran warga Surabaya. Kami ini cuma suka misuh, tapi nggak pemarah. Percaya, deh.

Mau bukti betapa sabar dan selow-nya kami?

Nih, saya beri sedikit fakta menarik.

  1. Di Jalan Jemur Andayani Surabaya ada banyak manhole di tengah jalan yang posisinya agak ambles (nggak rata dengan aspal jalan raya). Hal ini tentu membahayakan pengendara jalan. Sudah lebih dari satu tahun manhole tersebut nggak diperbaiki oleh pemerintah, dibiarin njeglong ke bawah begitu saja. Apakah warga Surabaya mencak-mencak? Atau, koar-koar di Twitter sampai jadi trending topic seperti warga Jakarta yang protes soal sumur resapan yang dibangun di trotoar? Nggak, dong. Warga Surabaya itu sabar, nrimo ing pandum. Pokoke asal selamat, meskipun pinggang sakit saat harus melewati jalanan yang nggak rata dan njeglong akibat manhole, kami diam. Jan, sabar tenan!
  2. Kami juga sering diberi janji manis soal perbaikan transportasi publik. Kami pernah dijanjiin akan dibangunkan monorail. Ketika 10 tahun janji tersebut nggak terealisasi sama sekali, kami tetap diam. Kami nggak menghina yang membuat janji, apalagi demo besar-besaran. Kami justru memuja ibu pemimpin yang gagal memenuhi janji tersebut dan menjadikannya junjungan. Luar biasa, kan? Surabaya memang sebaik-baiknya tempat tinggal politikus yang ingin sukses.
  3. Asal kalian tahu, ya, ketika turun hujan deras hitungan jam saja, beberapa daerah di Kota Pahlawan akan terendam air alias banjir. Di Ketintang contohnya, dekat kantor PJB itu parah juga genangannya kalau hujan deras. Tapi, sekali lagi, berapa banyak sih warga Surabaya yang protes kepada pemimpinnya lantaran nggak mampu mengelola resapan air? Ha wong beberapa orang di antara kami masih bisa berkata, “Surabaya banjirnya mendingan dibandingkan Jakarta.” Luar biasa, kan? Kami ini tipe manusia yang ketika tertimpa musibah masih bisa bersyukur. Kurang sabar gimana lagi coba?
  4. Saat kami diberi UMR yang pas-pasan, hanya cukup untuk bertahan hidup selama sebulan dan mustahil membeli rumah di sini dengan gaji UMR tersebut. Banyak di antara kami yang nggak repot-repot protes menuntut upah layak. Memang tetap ada buruh demo, tapi jumlahnya nggak pernah lebih banyak dari buruh Cikarang (Kabupaten Bekasi). Padahal jumlah UMR Surabaya nggak lebih besar dari Cikarang, lho.

Piye? Percaya kan sekarang kalau warga Surabaya memang sabar? Aslinya masih banyak hal yang menunjukkan kalau orang Surabaya itu sabar, tapi saya khawatir dibilang overproud. Lagi pula kalau saya beberkan semua kesabaran orang Surabaya, kasihan warga Jogja yang selama ini identik dengan sabar, nanti mereka punya pesaing. Hehehe.

#3 Banyak pohon, kualitas udaranya B aja

Kalian pasti pernah dengar kalau Surabaya itu memiliki banyak taman kota dan jalan protokolnya dipenuhi dengan deretan pohon rindang. Kata ibu pemimpin kami dulu, pohon-pohon tersebut sangat efektif membuat udara Surabaya bersih. Blio juga pernah mengeluarkan statement jika polusi dari kendaraan pribadi bisa diatasi dengan banyak menanam pohon di dalam kota. Jika ingin mendengar statement lebih lengkapnya, silakan tonton di sini.

Sebagai rakyat jelata, mendengar pernyataan seperti itu, saya jadi penasaran ingin mencari fakta. Hasilnya, berdasarkan IQAir, udara di kota Surabaya ternyata nggak bersih-bersih amat. Berikut indeks kualitas udara Kota Pahlawan selama satu minggu berdasarkan IQAir.

Dan, percaya atau nggak, fakta menarik lainnya adalah kualitas udara Surabaya menjadi yang terburuk kedua di Indonesia. Hayo, lho, data siapa yang harus dipercaya?

Menurut saya sih selama kendaraan pribadi terus meningkat dengan jumlah yang ugal-ugalan tanpa dibatasi dan nggak pernah diberi solusi transportasi publik yang memadai, harapan akan udara bersih di Surabaya dengan menanam pohon di pinggir jalan nampaknya nggak akan banyak membantu. Sepurane, Rek, bukannya saya nggak suka banyak pohon di Surabaya, tapi jika mengatakan menanam pohon saja sudah cukup untuk mengatasi polusi udara, mohon maaf, saya kurang sependapat.

#4 Masuk dalam daftar 20 kota paling tidak layak huni

Divisi penelitian dan analisis perusahaan The Economict Group, Economist Intelligence Unit (EIU), melakukan penelitian dan analisis tentang kota layak huni di dunia pada tahun 2022. Dalam penelitian tersebut, Kota Surabaya masuk dalam daftar 20 kota paling nggak layak huni di dunia. Indikator dalam penelitian tersebut meliputi soal stabilitas, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, serta budaya dan lingkungan.

Penelitian tersebut tentu memukul mundur semua hal-hal wow nan fantastis yang selama ini melekat pada Kota Pahlawan. Misalnya saja Surabaya dikenal seperti sebagai salah satu kota yang baik dalam urusan pembangunan, dan bahkan beberapa kali menyabet gelar bergengsi di bidang pendidikan, lingkungan, dan fasilitas publik. Kalau kalian pengin melihat daftar prestasinya lebih lengkap silakan dibaca di sini. Lantas, apakah standar kota layak huni di negeri ini memang jauh di bawah rata-rata dunia? Betapa suramnya!

Itulah 4 fakta menarik tentang Surabaya yang sepertinya jarang banget diperbincangkan. Kalau menurut kalian hal-hal di atas ternyata nggak menarik, maaf-maaf saja, ya. Jika kalian punya informasi yang menarik, coba tulis di kolom komentar.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Surabaya Dianggap Singapura-nya Indonesia? Udah Nggak Pas, Maksa Lagi!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2025 oleh

Tags: faktafakta menarikjawa timurpilihan redaksiSurabaya
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Makanan Surabaya Bikin Mahasiswa Jabodetabek Kaget: Ada Nasi Goreng Warna Merah, Ada Bihun Warna Biru

Makanan Surabaya Bikin Mahasiswa Jabodetabek Kaget: Ada Nasi Goreng Warna Merah, Ada Bihun Warna Biru

4 Maret 2024
Apa pun Kejahatan di Surabaya, Orang Madura Selalu Dijadikan Kambing Hitam jawa timur

Dosa Gubernur Jawa Timur pada Orang Madura: Rasisme Dibiarkan, Pendidikan Konsisten Rendah, Kemiskinan Tetap Tinggi!

25 September 2024
Memahami Sultan Ground: Keistimewaan Jogja yang Ruwet dan Penuh Intrik tamansari

Prabu Yudianto Menceritakan Dukanya Saat Tinggal di Tamansari Jogja: Bisa Diusir Kapan Saja

10 April 2023
Prosesi wisuda di perguruan tinggi wisuda TK Pixabay ormawa kebaya

Kebijakan Wisuda Tanpa Kebaya Jelas Bukan Terobosan, Malah Bikin Masalah yang Tak Perlu

10 September 2023
5 Hal Sederhana yang Bisa Membuat Orang Surabaya Marah

5 Hal Sederhana yang Bisa Membuat Orang Surabaya Marah

2 Maret 2025
8 Tempat Makan di Kota Surabaya yang Buka Dini Hari terminal mojok.co

8 Tempat Makan di Kota Surabaya yang Buka Dini Hari

30 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.