Saat duduk di bangku SMK, saya bukanlah orang yang paham dan peduli akan dunia sepeda motor. Ketika mayoritas teman-teman di SMK saya berbicara tentang sepeda motor modifikasi atau sepeda motor drag race, saya biasa hanya terdiam menyimak obrolan mereka.
Ketika kuliah pun, saya masih tidak tertarik dengan dunia sepeda motor. Saat teman-teman saya mengobrol tentang sepeda motor custom atau rekomendasi bengkel sepeda motor, lagi-lagi saya hanya diam menyimak obrolan mereka.
Awalnya saya memang tidak tertarik dengan dunia otomotif, khususnya sepeda motor. Bagi saya, selama sepeda motor yang saya gunakan masih aman dan nyaman, maka itu sudah cukup. Untuk merawat sepeda motor, paling saya hanya mengganti oli, isi angin, ganti kampas rem, ganti busi, dan memberi pelumas pada rantai. Kegiatan merawat sepeda motor juga saya lakukan semuanya di bengkel, mana bisa saya lakukan sendiri. Intinya saya tidak tertarik dan tidak mengerti apapun yang berkaitan dengan sepeda motor.
Semua berubah ketika sepeda motor yang saya miliki memasuki usia delapan tahun. Mirip dengan manusia, seiring pertambahan usia, sepeda motor pun semakin ringkih. Hal ini tentu memaksa pemilik harus lebih pintar dan sabar dalam merawatnya.
Salah satu masalah utama sepeda motor yang saya miliki adalah bocornya bensin dari tangki. Ini membuat saya bolak-balik ke bengkel hanya untuk mengatasi masalah ini. Dengan bolak-balik ke bengkel, interaksi saya dengan para montir juga semakin bertambah. Tidak terasa ilmu saya dalam dunia sepeda motor bertambah.
Selain bisa mengganti busi dan mengganti oli secara mandiri, sekarang saya bisa melepas tangki bensin sepeda motor saya. Bahkan lantaran sering bertemu dengan para montir, saya jadi paham apa saja yang harus dilakukan ketika sepeda motor mengalami kebocoran bensin.
Pertama, ketika tercium bau bensin menyengat atau ketika melihat tetesan bensin, hal yang sebaiknya dilakukan adalah mengeluarkan habis bensin dari dalam tangki dan amankan. Selain karena bau yang mengganggu, kita juga paham bahwa bensin bisa menyulut api. Jadi, lebih baik amankan dulu bensinnya.
Kebocoran bensin ini juga bisa menyebabkan sepeda motor terbakar. Kasusnya memang tidak banyak, tapi lebih baik main aman, kalau kata orang Inggris “better safe than sorry”. Dikutip dari Gridoto.com, kebakaran pada sepeda motor bisa disebabkan karena bahan bakar yang bocor. Bisa melalui tangki maupun slang. Bensin yang mengalir karena kebocoran dapat bertemu dengan percikan bunga api. Hal ini bisa menyebabkan sepeda sepeda motor terbakar.
Oleh karena itu, ketika sudah mengalami kebocoran bensin, lebih baik amankan bensinnya. Bensin bisa disedot menggunakan slang dan botol plastik, atau bisa juga dengan membuka slang bensin. Intinya amankan saja.
Kedua, jika Anda tidak bisa membuang bensin yang ada pada sepeda motor Anda, setidaknya jangan nyalakan sepeda motor. Ini masih nyambung dengan alasan sebelumnya lantaran saat menyalakan sepeda motor akan ada percikan bunga api yang dihasilkan pada sistem pengapian. Jika tersulut dengan tetesan bensin, dapat menyebabkan sepeda motor terbakar.
Maka dari itu, kalau memang tidak paham bagaimana cara mengamankan bensin, lebih baik jangan menyalakan sepeda motor. Langsung saja dorong sepeda motor dan bawa ke bengkel agar diurus dengan montir profesional.
Ketiga, setelah mengamankan bensin, barulah kita bisa mengidentifikasi penyebab bensin tersebut bocor. Banyak faktor yang menyebabkan bensin bisa bocor. Mulai dari tangki bensin yang berkarat, hingga rapuh dan berlubang. Bisa juga karena karet dari penutup bensinnya bermasalah. Selain itu, slang juga bisa jadi faktor bocornya bensin.
Mengidentifikasi kebocoran dari awal tentu bisa mempermudah proses membawa sepeda motor ke bengkel. Contohnya, sepeda motor saya yang beberapa kali mengalami kebocoran bensin. Setelah saya identifikasi di rumah, penyebabnya adalah tangki bensin yang sudah rapuh. Maka dari itu, saya hanya perlu menenteng tangki bensin ke bengkel untuk dilas. Saya tidak perlu mendorong sepeda motor ke bengkel. Selain karena capek dorong sepeda motor, saya bisa langsung menuju bengkel yang tepat.
Keempat, langkah terakhir kalau ternyata tidak mengetahui penyebab mengapa bensin bisa bocor adalah dengan menelepon dan minta tolong teman untuk membantu mendorong sepeda motor—stut—ke bengkel. Sepeda motor tidak bisa dinyalakan dan harus dibawa ke bengkel kan, jadi mau tidak mau ya harus didorong. Kalau tidak punya teman bisa juga sih dorong sendiri atau angkut pakai GoBox.
Cukup empat tips ini saja yang bisa saya sampaikan. Tips ini semua saya dapatkan berdasarkan pengalaman saya akhir-akhir ini sering nongkrong bareng montir. Pada intinya dalam berkendara, keselamatan adalah hal yang utama.
BACA JUGA 5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Teman Sedang Curhat dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.