#3 Wedang tahu, minuman Semarang hangat yang cocok disruput saat malam hari
Mungkin banyak yang belum ngeh, Semarang punya harta karun kuliner hangat bernama Wedang Tahu. Minuman ini sudah ada sejak abad ke-19. Katanya, minuman ini salah satu kuliner tradisional Tionghoa yang dibawa ke tanah Jawa. Boleh dibilang, wedang tahu adalah minuman jadul yang kaya nilai sejarah dan budaya.
Rasanya minuman satu ini memang unik kembang tahunya hambar dengan tekstur seperti agar-agar yang bakal langsung lumer di mulut. Namun, rasa hambar tadi justru jadi penyeimbang kuah jahenya yang pedas manis. Saat musim hujan atau hawa dingin menyerang, wedang tahu bisa jadi pilihan pas. Biar nggak minumnya wedang ronde melulu.
#4 Sekali gigit bolang-baling, bakal susah berpaling
Lupakan dulu beli donat kalau ke Semarang. Pasalnya, kota pelabuhan ini punya camilan bolang-baling yang siap bikin orang susah move on. Sebenarnya, Bolang Baling ini sejenis roti goreng yang bentuknya khas seperti kotak, kadang bisa sedikit lebih panjang.
Rasanya manis dengan tekstur padat. Makanya, makan satu bolang-baling sudah bisa bikin kenyang. Biasanya, Bolang Baling dijual bebarengan dengan cakwe dan untir-untir oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan. Katanya, orang luar Semarang kerap menyebut camilan ini sebagai kue bantal lantaran wujudnya yang gempal mirip bantal.
Itu tadi segelintir kuliner kaki lima ala Semarang yang mungkin sering luput dari perhatian wisatawan. Bukan karena nggak enak. Namun, eksistensi mereka tertutup glamornya lumpia sehingga menjadikan sederet makanan tersebut seolah tak kasat mata.
Itu mengapa, sesekali sempatkan blusukan sedikit kalau lagi di Semarang. Siapa sangka, bakal ada kejutan rasa yang bikin lidah susah lupa.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















