Daftar Isi
#2 Pengguna mobil wajib menyiapkan recehan
Sebagian besar minimarket di kota berlambang Lawang Sewu ini memang sudah bebas dari pungutan parkir liar. Namun, nasib berbeda ditemukan di hampir setiap pertigaan atau perempatan jalan besar. Pengatur jalan ilegal atau yang sering disebut pak ogah, nyaris selalu beroperasi sepanjang hari.
Terkadang, tidak jarang kehadiran mereka memang mengganggu kelancaran arus transportasi. Di lain waktu, jasa mereka malah sangat diperlukan mengingat ruwetnya lalu lintas kota Semarang. Maka tidak ada salahnya menyediakan pecahan uang kecil untuk mengapresiasi bantuan mereka ketika berkendara. Sekurang-kurangnya, layanan mereka jauh lebih bermanfaat ketimbang tukang parkir dadakan di halaman minimarket yang datang dan pergi bak jalangkung.
#3 Wisata kuliner di kota lama biasanya hanya ramah untuk mereka yang berdompet tebal
Kota Lama memang menjadi daya tarik Semarang. Kemegahan arsitektur kuno di Kawasan tersebut kerap dimanfaatkan orang untuk berfoto. Beberapa dari mereka juga menyewa sepeda listrik guna mengitari cagar budaya di sana.
Akan tetapi, pertimbangkan lagi jika mau mencicip kuliner di Kota Lama Semarang. Pasalnya, harga sederet menu restoran di sana kurang ramah rekening bagi kaum mendang-mending. Wajar saja, lokasi tersebut biasanya digunakan untuk acara fine dining atau pertemuan kasual para pebisnis. Lebih baik alokasikan anggaran makan untuk menjajal sejumlah panganan di tengah kota.
#4 Tanyakan harga dulu sebelum beli minuman pedagang asongan di Simpang Lima Semarang
Wajah Simpang Lima sekarang sungguh jauh berbeda dibandingkan beberapa dekade lalu. Citra suram dan lekat dengan prostitusi perempuan di bawah umur bertransformasi menjadi ruang terbuka publik yang ramah anak. Lapangan basket, arena bermain anak, dan sewa kereta gowes berlampu menjadi daya tarik masyarakat menghabiskan sore dan petang hari di sana.
Adalah hal bijak untuk mencangking perbekalan sendiri kala ingin berkunjung ke alun-alun ikonik tersebut. Sebab, penjual minuman kemasan yang kerap menghampiri calon pembeli suka mematok harga dagangannya di luar nalar. Sebotol air mineral saja bisa dihargai Rp20 ribu. Jelas, nominal ini melebihi harga pasaran produk yang sama di pusat perbelanjaan.
Setidaknya, empat poin di atas dapat dijadikan kompas supaya bertahan hidup di Semarang. Bagaimanapun di setiap tempat selalu ada baik buruknya. Kemampuan beradaptasilah yang menjadi kunci utama.
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 9 Hal Menarik yang Bisa Dilakukan di Klaten Timur Minimal Sekali Seumur Hidup.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.