Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Alasan Kuat Hari Gini Orang Masih Pakai RBT

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
7 Februari 2021
A A
4 Alasan Kuat Hari Gini Orang Masih Pakai RBT Terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sekira 10-15 tahun yang lalu, fitur pada setiap hape sangat terbatas. Bahkan, secara spesifik terbagi dalam kategori: polyphonic dan monophonic, untuk jenis suara yang dihasilkan. Fungsi hape pun hanya sebatas untuk menelepon, SMS, dan MMS (fitur ini terbilang jarang digunakan karena tarifnya yang cukup mahal pada masanya). Bisa juga dipakai buat nge-game, sih. Namun, nggak akan jauh-jauh dari Space Impact dan Bantumi saja.

Selain itu, ada hal lain yang menjadi memori saat seseorang menggunakan hape sekira 15 tahun lalu, yakni penggunaan ring-back tone (RBT) atau nada sambung pada saat proses menelepon seseorang.

Suka atau tidak, nada sambung saat menelepon sempat menjadi warna dan kenangan tersendiri bagi sebagian orang. Bahkan pada masanya, menggunakan RBT terbilang keren lantaran seseorang yang menelepon akan dimanjakan dengan potongan lagu favorit dari orang lain yang ditelepon.

Pada masanya juga, jualan RBT terbilang efektif dengan embel-embel, “Daripada bikin orang lain yang nelepon hanya mendengar bunyi nut-nut-nut, mending suguhkan lagu favorit dan terkini. Biar makin betah nelepon kamu.”

FYI, biasanya RBT ini didukung oleh beberapa provider dengan banyak cara registrasinya. Bisa melalui SMS atau daftar saat menelepon orang lain.

Di sisi lain, RBT ini kadang menjebak. Lantaran, selalu saja ada seseorang yang nggak niat menggunakan layanan ini, ujug-ujug sudah terdaftar dengan sendirinya. Banyak faktor yang melatarbelakangi. Bisa salah pencet, nggak sengaja mengirim atau membalas pesan, dan lain-lain. Akibatnya, pulsa terpotong tiap bulan secara cuma-cuma. Akhirnya, mau nggak mau harus menghubungi operator untuk menghentikan layanan nada sambung tersebut.

Saat ini, sudah jarang sekali pengguna hape yang menggunakan RBT dengan alasan layanan tersebut sudah sangat so yesterday. “Ngapain? Bikin risih. Sekarang mending orang lain dengar nut-nut-nut aja dibanding hanya potongan lagu.” Begitu kata mereka yang saat ini menolak menggunakan nada sambung.

Akan tetapi, jangan salah, pemakai layanan nada sambung itu masih ada hingga saat ini dengan berbagai alasannya. Pokoknya, nggak mengenal usia. Baik orang tua maupun yang muda, masih saja ada yang memakai nada sambung. Berikut beberapa alasannya.

Baca Juga:

Bentuk iPhone 17 Jelek dan Kehilangan Kesan Mewah seperti Beli Android Kelas Menengah

4 Mitos HP Vivo yang Terlanjur Dipercaya Ibu-ibu Gaptek

#1 Nggak sengaja registrasi

Hal ini sudah sangat lumrah terjadi bagi kebanyakan pengguna hape. Apalagi daftar nada sambung itu cukup mudah. Saat menelepon orang lain yang juga menggunakan nada sambung, hanya tinggal tekan tombol/angka 1, lalu akan terdaftar secara otomatis. Atau ujug-ujug terdaftar saja gitu. Kalau pulsa sudah sering terpotong otomatis dan mangkel, mau nggak mau harus konfirmasi ke operator provider untuk unreg layanannya.

#2 Agar penelepon nggak bosan sebelum akhirnya direspons oleh orang yang ditelepon

Sulit dimungkiri bahwa nada sambung menjadi hiburan tersendiri sewaktu menunggu respons dari orang yang ditelepon. Apalagi kalau lagu yang dipakai enak didengar. Disadari atau tidak, sebagian orang pasti akan ikut bernyanyi, bersenandung, atau goyang tipis-tipis saat mendengarkan musiknya. Kalau sudah begitu, malah bermanfaat dan mengikis kebosanan orang lain saat menunggu telepon, kan?

#3 Tarifnya terbilang murah dan terjangkau

FYI, beberapa tahun lalu, tarif RBT sebetulnya nggak mahal-mahal amat, hanya sekitar Rp2.200. Namun, seiring banyaknya pesaing, kemajuan teknologi, dan perubahan selera masyarakat, secara perlahan nada sambung seperti sulit untuk bertahan di tengah gempuran disrupsi teknologi. Sampai akhirnya, tarifnya makin lama makin murah.

Bahkan saat ini, jika kalian jeli mendengarkan instruksi untuk registrasi nada sambung, beberapa tarifnya hanya berkisar Rp1. Gila, kurang murah apalagi coba? Makanya nggak heran kalau saat ini ada saja orang yang rela menggunakan nada sambung karena tarifnya murah betul.

#4 Mengapresiasi karya para musisi

Jelas, berlangganan nada sambung artinya kita juga menghargai karya para musisi. Sebab, sekecil apa pun tarif nada sambung, kita tetap melakukan proses pembayaran/membeli karyanya melalui pulsa yang tersedia. Bukan dengan membajak atau mengunduh karyanya melalui situs ilegal.

Jika dilihat dari tarif dan berbagai manfaatnya, sebetulnya nada sambung bukanlah layanan yang buruk-buruk amat bagi pengguna hape dengan berbagai providernya. Apalagi, bisa memberi nostalgia sekaligus menjadi hiburan tersendiri bagi para penelepon secara reguler (bukan melalui WhatsApp dan sejenisnya). Ya, meskipun kadang-kadang bikin kaget penelepon jika volumenya terlalu keras, sih. Hehehe.

BACA JUGA Menjawab Pertanyaan Sejuta Umat: Kenapa Dekorasi Pengantin Mahal? dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Februari 2021 oleh

Tags: HPRBTringback tone
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Samsung GT-E1272, HP Lipat yang Berfungsi Sebagai Pelengkap Smartphone Terminal Mojok

Samsung GT-E1272, HP Lipat yang Berfungsi Sebagai Pelengkap Smartphone

9 Januari 2021
Mengenang Kejayaan Ragnarok Online, Game Online Paling Fenomenal di Indonesia Alasan Saya Ketagihan Nonton Aplikasi Bigo Live Derita Pemain Game Online yang Main Pakai HP

Derita Pemain Game Online yang Main Pakai HP

13 November 2019
Pengalaman Sial Pakai Samsung M11, Saya Jadi Ingin Segera Ganti HP Mojok.co

Pengalaman Sial Pakai Samsung M11, Saya Jadi Ingin Segera Ganti HP

28 Juni 2024
Ribet Pakai iPhone, Setelah 5 Bulan Saya Memilih Pakai Android Lagi

Ribet Pakai iPhone, Setelah 5 Bulan Saya Memilih Pakai Android Lagi

6 Mei 2024
Hape Xiaomi Redmi A1, Ponsel Sejutaan yang Membuat Saya Melupakan iPhone 11 Pro

Hape Xiaomi Redmi A1, Ponsel Sejutaan yang Membuat Saya Melupakan iPhone 11 Pro

11 Januari 2024
4 Alasan Orang Pasang Mode Silent Sepanjang Waktu padahal Gunanya HP buat Komunikasi

4 Alasan Orang Pasang Mode Silent Sepanjang Waktu padahal Gunanya HP buat Komunikasi

9 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.