4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral

4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral

4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral (Pixabay.com)

Semenjak trendingnya kisah KKN di Desa Penari, saya semakin menyadari bahwa ada berbagai kisah hantu yang ada di lingkungan kampus. Akan tetapi yang membuat saya bingung adalah kenapa cerita hantu di kampus UIN nggak lebih terkenal ketimbang kisah-kisah hantu kampus lain. Padahal secara jumlah kampus UIN lebih banyak ketimbang kampus-kampus negeri lainnya. Bahkan jumlahnya bisa lebih dari dua dalam satu provinsi.

Saya mencoba menerka beberapa alasan yang menyebabkan cerita hantu di kampus UIN nggak sepopuler kampus lain berdasarkan pengalaman saya sebagai lulusan dari salah satu UIN di Jawa Tengah. Berikut adalah hasil terkaan saya.

#1 Dosen UIN kebanyakan pemuka agama

Saya percaya bahwa di semua tempat pasti ada kehadiran makhluk tak kasat mata termasuk pada kampus bahkan kampus Islam sekali pun. Akan tetapi mungkin intensitas penampakan mungkin sangat jarang di kampus UIN.

Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya dosen UIN yang merupakan pemuka agama seperti kyai atau ustaz. Mungkin dengan adanya dosen yang setiap hari di kampus membuat para hantu jadi jiper untuk menampakan keberadaanya kepada manusia. Ya mau nongol gimana, counter-nya di mana-mana je.

#2 Kebanyakan mahasiswa UIN adalah santri

Poin ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Mahasiswa UIN, kebanyakan, adalah santri. Basically, mereka tetap saja counter alami para makhluk halus tersebut, meski ya damage-nya nggak segede dosen-dosennya sih ya. Jadi ya, gimana mau ada cerita hantu, kalau hantunya aja nggak berani nongol?

#3 Materi kuliah di UIN

Kamu pasti kerap mendengar bahwa ada beberapa setan dalam cerita-cerita penampakan seseorang, yang bisa membaca ayat Al-Qur’an bahkan lebih tartil ketimbang rata-rata manusia biasa. Mungkin ada beberapa makhluk astral di kampus UIN yang memiliki kemampuan seperti itu juga.

Namun, bukan berarti para makhluk astral ini lebih jago dalam urusan agama ketimbang civitas akademik di UIN. Pasalnya, nyaris setiap hari mahasiswa membahas dan mempelajari hal-hal yang berkaitan agama. Kalau modal keilmuan agama dari para setan ini cuma setengah-setengah, pasti bakal nggak pede buat menampakan diri di hadapan mahasiswa yang nyaris setiap hari belajar agama.

#4 Mahasiswanya kebanyakan percaya hal-hal berbau klenik

Dalam dunia akademik kampus, para mahasiswa dituntut untuk berpikir logis dan kritis. Saking logis dan kritisnya terkadang banyak yang nggak percaya terhadap hal-hal klenik termasuk keberadaan setan. Makanya kalau ada kejadian yang nggak masuk akal berbau klenik, mereka pasti ramai membicarakan sampai trending di kampus bahkan didengar oleh orang luar maupun media sosial.

Berbeda dengan mahasiswa UIN yang kebanyakan mempercayai hal-hal gaib termasuk yang berbau klenik. Jadi kalau misalnya ada setan yang nekat menampakkan diri, mereka menganggap kejadian itu lumrah dan biasa. Sebab, mereka percaya bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk astral lainnya.

Lho apa hubungannya?

Ya kalau ada penampakan, mereka ya nggak kaget-kaget amat terus bikin thread panjang. Wong ya lumrahnya begitu. Mereka nggak gumunan. Wong ko ngene ojo dibanding-bandingne.

Itulah alasan yang menyebabkan cerita-cerita hantu di kampus UIN nggak sepopuler kampus lain. Meskipun saya sendiri pernah beberapa kali mendengar desas-desus cerita hantu dan pernah mengalami kejadian yang aneh, tapi tetap saja nggak sampai jadi viral. Biasa aja kita tu.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Apa Bedanya UIN, IAIN, dan STAIN?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version