3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk

3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk

3 Tips Berwisata ke Dieng agar Berkesan dan Nggak Zonk (Pixabay.com)

Plesiran, atau bahasa Swahilinya healing, adalah kegiatan yang sebaiknya dilakukan lumayan sering. Ketimbang edan ditekan gawean, seloin waktu buat healing. Dan menurut saya, Dieng adalah tempat yang amat cocok buat healing. Dingin, indah, kentangnya enak, wah, cocok maricok!

Saya sendiri sudah tiga kali plesiran ke sana, dan selalu pengin kembali. Dari ketiga kali ke pengalaman saya ke Dieng, sayangnya hanya satu kali yang menurut saya berkesan dan sesuai ekspektasi. Saya dua kali gagal total karena salah perhitungan. Berangkat dari pengalaman-pengalaman saya plesiran ke sana, berikut saya akan berbagi tips berwisata ke Dieng agar berkesan dan sesuai ekspektasi.

#1 Soal pemilihan waktu

Salah satu destinasi wisata menarik di Dieng yaitu menikmati sunrise dari puncak Bukit Sikunir. Biasanya para wisatawan juga mengawali agenda wisatanya di Dieng dengan menikmati sunrise di Bukit Sikunir terlebih dahulu, sebelum mengunjungi destinasi wisata lainnya yang ada di sana.

Untuk bisa menikmati sunrise di sana, Anda harus sudah sampai pelataran parkir bukit Sikunir sekitar jam 4 pagi atau sebelum subuh. Pendakian ke Bukit Sikunir membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit. Kalo Anda kesiangan, tentu momen melihat sunrise dari negeri di atas awan akan terlewatkan.

Tipsnya? Ya bangun pagi atau berangkat malem kalau Anda dari luar kota. Kalau males bangun pagi ya baiknya nonton sunrise-nya lewat YouTube aja.

#2 Hindari masa viral

Salah satu pengalaman saya, saya pernah ke Dieng di saat momen viral fenomena embun es di sana, yakni sekitaran bulan Juli 2019. Kebetulan pada waktu itu manager tempat saya kerja asli orang Surabaya, blio penasaran dengan postingan Instagram tentang fenomena embun es yang ada di Dieng.

Ketika itu saya dan pak manager beserta keempat temannya yang notabene sesama suporter Persebaya korwil Salatiga atau Bonek Salatiga berangkat dari Salatiga naik Xenia inventaris kantor sekitar jam 9 malam. Kemudian sampai di alun-alun Wonosobo sekitar jam 12 malam dan kami transit dulu di rumah salah satu kenalan dari Bonek korwil Wonosobo untuk istirahat.

Singkat cerita, kami melanjutkan perjalanan berangkat dari alun-alun Wonosobo sekitar jam 3 pagi. Di luar dugaan kami, alih-alih menikmati sunrise di Bukit Sikunir dan melihat langsung momen embun es, kami malah dihadapkan dengan kemacetan yang luar biasa. Seharusnya dari Alun-alun Wonosobo menuju Dieng hanya membutuhkan waktu 1 jam saja.

Tapi pada waktu itu, untuk sampai di tempat parkir Bukit Sikunir saja ndak mampu, karena mobil yang berjejer parkir sudah sepanjang 1 KM dari tempat parkir yang seharusnya, itupun sudah jam setengah 6 pagi. Mungkin karena faktor saking padatnya pengunjung, jangankan embun es, suasana Dieng yang semestinya dingin ketika itu serasa tidak terasa dingin alias biasa saja. Kapusan brosur, Lur!

#3 Pilih mobil yang cocok

Kalau berencana ke Dieng dengan mobil, saya sarankan jangan pakai sembarang mobil. Misal, mobil ambulans.

Oke, garing.

Tapi, ini serius, jangan pakai sembarang mobil. Usahakan pakai mobil dengan AC yang normal, kalau nggak pake AC ya sediain kanebo. Kapasitas mesin sebaiknya minimal 1300 CC, kenapa? Biar kuat waktu nanjak. Jangan pakai mobil yang ceper juga, jalanannya nggak rata.

Terus, sebisa mungkin kampas remnya dalam keadaan yang bagus. Kampas rem mobil bakal disiksa di Dieng, jadi kalau keadaannya jelek, bisa bahaya.

Demikianlah tips sederhana berwisata ke Dieng, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum berangkat berwisata. Olla Ramlan ngombe dawet, ayo dolan ben ra mumet!

Penulis: Muhammad Iksan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 7 Makanan Khas Wonosobo Selain Mi Ongklok yang Nggak Kalah ‘Nylekamin’

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version