Saya senang mencicipi kuliner dari berbagai negara. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah mencicipi kuliner Pakistan selama kurang lebih 5 tahun kuliah di sana. Negara yang masuk dalam kawasan Asia Selatan itu punya kuliner dengan cita rasa rempah-rempah yang kuat. Walau sudah sering mencicipi makanan Indonesia yang juga punya cita rasa rempah-rempah, makanan Pakistan benar-benar berbeda. Kuliner negeri Permata Timur itu lebih tajam dan kuat dari sisi rasa, begitu pula dari segi teksturnya.
Jujur saja, di antara banyak jenis makanan yang pernah saya cicipi, ada beberapa makanan Pakistan yang tidak kunjung cocok di lidah saya. Ketiga makanan itu adalah haleem, paya, dan golgappa. Saya yakin ada banyak orang Indonesia lain atau pendatang di Pakistan lain yang merasakan pengalaman serupa.
Daftar Isi
Selalu ada haleem saat Ramadan
Haleem adalah kuliner Pakistan yang sangat populer, terutama saat bulan Ramadan. Makanan ini merupakan campuran gandum, lentil, dan daging yang dimasak lama hingga menghasilkan tekstur kental seperti bubur. Rempah-rempah seperti kapulaga, kunyit, dan jahe memberikan rasa yang dalam dan kompleks. Bagi penduduk Pakistan, ini adalah comfort food yang kaya akan gizi dan cocok untuk berbuka puasa.
Akan tetapi, bagi wisatawan yang tidak terbiasa dengan makanan bertekstur kental dan rempah yang dominan, Haleem bisa terasa agak berat. Teksturnya yang seperti bubur yang terbuat dari campuran daging dan gandum bisa terasa “liat” dan sulit dikunyah. Apalagi dengan rasa rempah yang sangat kuat, Haleem mungkin terasa seperti tantangan bagi mereka yang lebih suka rasa yang lebih ringan dan segar.
Bagi wisatawan yang datang dari negara-negara dengan masakan yang lebih sederhana, seperti makanan Barat atau Asia Tenggara, Haleem bisa sangat asing. Mungkin hidangan ini lebih cocok dinikmati oleh mereka yang sudah terbiasa dengan masakan India atau Timur Tengah, di mana rempah-rempah kuat dan tekstur kental menjadi ciri khas.
Paya, kuliner Pakistan yang terbuat dari kaki kambing atau sapi
Paya adalah hidangan tradisional yang sangat khas di Pakistan. Makanan ini terbuat dari kaki kambing atau sapi yang dimasak dengan rempah-rempah seperti kunyit, jahe, ketumbar, dan lada hitam. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam untuk menghasilkan kuah kental yang kaya rasa. Hidangan ini sering disajikan saat acara-acara besar, seperti pernikahan atau perayaan tertentu, dan merupakan makanan yang sangat dihargai oleh masyarakat lokal.
Bagi wisatawan yang belum terbiasa dengan bagian tubuh hewan seperti kaki kambing, kuliner ini bisa terasa sangat aneh. Teksturnya yang kenyal dan berlemak bisa membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Ditambah lagi, aroma khas dari kaki kambing yang dimasak dengan rempah sangat kuat, dan bisa terasa tidak sedap bagi mereka yang tidak terbiasa. Rasa dan aroma yang kuat dari daging kaki kambing sering kali menjadi tantangan besar untuk mereka yang baru pertama kali mencoba.
Golgappa dengan cita rasa pedas-asam yang mengejutkan
Golgappa adalah salah satu camilan paling populer di Pakistan. Di India, makanan ini lebih dikenal dengan nama panipuri. Hidangan ini berbentuk bola kecil yang terbuat dari tepung. Golgappa punya tekstur renyah di luar dan berisi kentang rebus, kacang-kacangan, serta air rempah yang sangat pedas dan asam. Di jalanan Pakistan, Golgappa dijajakan oleh pedagang kaki lima, dan ini adalah camilan favorit yang sering disantap oleh banyak orang sebagai penghilang lapar ringan.
Bagi wisatawan atau pendatang yang tidak terbiasa dengan rasa pedas-asam yang kuat, akan kesulitan mencicipi panganan ini. Rasa air rempahnya yang penuh dengan bumbu seperti cabai, mint, dan tamarind bisa sangat mengganggu. Selain itu, ada kekhawatiran mengenai kebersihan saat membeli di warung pinggir jalan, yang dapat menambah ketidaknyamanan bagi wisatawan yang terbiasa dengan standar kebersihan yang lebih tinggi.
Kuliner Pakistan memang kaya rasa yang khas. Namun, bagi pendatang atau wisatawan yang belum terbiasa kekhasan itu justru jadi tantangan tersendiri, apalagi bagi mereka yang tidak terbiasa dengan rasa rempah-rempah yang kuat. Itu mengapa wisatawan atau pendatang di Pakistan sebaiknya mempertimbangkan ulang makanan yang ingin dicicipi. Tiga makanan di atas punya cita rasa yang sangat unik, itu mengapa lebih baik dihindari atau setidaknya jangan memasang ekspektasi ketinggian daripada kecewa.
Penulis: Ibnu Fikri Ghozali
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Culture Shock Kuliah di Pakistan, Mahasiswa Sering Demo dan Kelas Sering Kosong
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.