Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

3 Kasus di Drama Korea ‘Law School’ yang Bisa Ditemukan di Indonesia

Lily Setiawati oleh Lily Setiawati
9 Juni 2021
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Drama Korea berjudul Law School yang dibintangi Kim Myung Min, Kimbum, dan Ryu Hyeyoung memang begitu diantisipasi oleh penggemar serial Korea, terutama mereka yang suka drama bertema hukum dan misteri. Plot cerita Law School dikemas dengan menarik dan berbeda dari drama hukum yang pernah tayang sebelumnya. Nggak heran, rating drama ini terus meningkat di setiap episode terbaru. Law School bahkan menempati posisi puncak peringkat Netflix Korea.

Tulisan ini mengandung spoiler.

Drama Korea Law School berkisah tentang kegiatan mahasiswa hukum di Fakultas Hukum Universitas Hankuk. Saat mahasiswa sedang melakukan sidang simulasi kasus pidana, Profesor Seo Byeong Ju, mantan jaksa yang menjadi dosen di Fakultas Hukum Hankuk ditemukan meninggal di ruang kerjanya, tepat di dekat ruang sidang simulasi. Kasus tersebut bikin geger satu fakultas, bahkan masyarakat luas.

Bagi orang yang awam soal hukum, butuh kesabaran dan ketelitian selama menonton Law School. Lha wong temanya saja hukum, tentu bahasan di dramanya nggak jauh dari Undang-Undang, penjelasan pasal-pasal, dan contoh kasusnya. Ditambah lagi di beberapa episode awal, penonton diminta maju ke masa sekarang dan mundur ke masa lalu mengikuti alur cerita.

Law School menyajikan kasus yang mudah dijangkau dan dekat dengan kehidupan, juga menggambarkan bagaimana hukum digunakan untuk membuktikan kebenaran dan memberikan putusan yang adil. Atau sebaliknya, untuk memanipulasi kebenaran dan keadilan.

#1 Kasus kekerasan seksual dan pembelaan diri

Kasus ini melibatkan Jeon Yeseul, mahasiswi Fakultas Hukum Hankuk. Yeseul mengalami kekerasan dalam hubungan. Yeseul bertahan dalam hubungan toxic itu dengan alasan mencintai kekasihnya, Ko Yeong Chang.

Di satu malam, Ko Yeong Chang mengancam akan menyebarkan video seks mereka berdua. Yeseul nggak terima, akhirnya keduanya terlibat adu fisik. Yeseul menendang kaki Ko Yeong Chang, dan kepala Ko Yeong Chang nggak sengaja terbentur batu.

Akibat kecelakaan itu, Jeon Yeseul dituntut dengan tuduhan menyebabkan cedera serius pada Ko Yeong Chang. Pihak Yeseul menggunakan asas pembelaan diri dan mengajukan sidang juri. Sidang juri adalah sidang yang melibatkan penduduk sebagai juri untuk menentukan putusan, kemudian putusannya disetujui oleh hakim. Tindak kekerasan dalam hubungan digunakan sebagai alasan Yeseul melakukan pembelaan diri.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Sidang kasus pembelaan diri Yeseul sangat emosional. Yeseul dianggap memberikan jawaban yang nggak konsisten. Pihak Yeseul merujuk pada preseden (kasus yang terjadi lebih dulu) dari negara lain, di mana Mahkamah Agung membatalkan pembebasan seorang pelaku kekerasan seksual meski pernyataan korban inkonsisten, karena inkonsistensi nggak berarti kalau pernyataan dan kredibilitas korban bisa diabaikan. Selama persidangan, Yeseul bercerita betapa mengerikan disiksa dan diperkosa oleh kekasihnya sendiri. So proud of her. Semoga korban lain di luar sana bisa seperti Yeseul, ya. I pray for you with all my heart.

Singkatnya, bukti dan penjelasan dari pihak Yeseul dianggap cukup oleh juri, dan juri memutuskan kasus Yeseul sebagai tindak pembelaan diri.

#2 Penghapusan UU Perlindungan Informasi

Undang-Undang Perlindungan Informasi di Korea Selatan mirip dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Indonesia. Anggota Dewan Ko Hyeong Su, bapak Ko Yeong Chang, mengajukan penghapusan UU Perlindungan Informasi karena dianggap merugikan setiap orang yang berusaha mengungkapkan fakta. Di Indonesia, contoh nyata terkait UU Perlindungan Informasi adalah kasus Baiq Nuril. Baiq Nuril dijerat UU ITE karena merekam dan menyebarkan percakapan mesum kepala sekolah di tempatnya bekerja, meskipun yang diungkap kepada publik adalah fakta.

Penghapusan UU Perlindungan Informasi ini adalah ide dari salah seorang dosen di Fakultas Hukum Hankuk, Profesor Kim Eun Seok. Profesor Kim mengajukan ide tersebut karena “ada udang di balik batu”. Ko Hyeong Su sendiri menerima ide dari Profesor Kim untuk menarik simpati masyarakat, demi mencapai tujuan politiknya: mencalonkan diri sebagai presiden.

Penghapusan UU Perlindungan Informasi memang menguntungkan banyak pihak, terutama mereka yang mengalami ketidakadilan dan hendak mengungkapkan ketidakadilan yang mereka alami kepada publik. Sayangnya, penghapusan UU ini akhirnya berubah menjadi “senjata makan tuan” bagi Ko Hyeong Su.

#3 Buzzer yang berdiri di bawah pemerintah

Peran Ko Hyeong Su di drama adalah membuat penonton ingin mengumpat. Ko Hyeong Su menganggap hukum dan media berada di tangannya sehingga dia dengan mudah mengatur semua berita yang berhak dikonsumsi masyarakat.

Di episode lima belas, sekelompok mahasiswa Fakultas Hukum Hankuk mengunggah video ke YouTube tentang semua kecurangan yang dilakukan Ko Hyeong Su selama berkarier di dunia politik. Di sinilah buzzer untuk Ko Hyeong Su bekerja.

Para buzzer memberikan komentar berisi hujatan, bahkan membocorkan informasi pribadi mahasiswa yang ada di video. Buzzer ini punya username yang tipikal, hampir sama dengan buzzer yang sering bertebaran di lini masa Twitter. Mereka bekerja di ruangan serupa warnet dengan kesan gloomy and dark, dan beraksi bersamaan saat ada perintah dari atasan.

Masih ada kasus lain di drama Korea Law School yang bisa jadi beban pikiran, dan cuma bisa dipahami dengan menonton langsung dramanya. Law School bukan drama ringan yang bisa ditonton sambil makan camilan, kecuali kalau kamu orang yang tetap fokus meski melakukan banyak hal sekali jalan.

Sumber Gambar: YouTube Revsuto Mix Random

BACA JUGA Drakor ‘Law School’ dan Realita Mahasiswa Korea yang Ambis Pol

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 November 2021 oleh

Tags: Hiburan TerminalIndonesiakasus hukumLaw School
Lily Setiawati

Lily Setiawati

Suka gado-gado.

ArtikelTerkait

Mengenal Penajam Paser Utara, Ibu Kota Negara yang Baru

Mengenal Penajam Paser Utara, Ibu Kota Negara yang Baru

25 Januari 2022
Tentang SP2DK, Surat Cinta dari Dirjen Pajak yang Bisa Bikin Jantung Berdebar terminal

Rakyat Nggak Bayar Pajak Bukan karena Nggak Patuh, tapi karena Hasilnya Nggak Jelas

19 Juni 2021
Mumpung Gratis Selama PPKM, Berikut Rekomendasi Film Klasik Indonesia di Mola TV Terminal mojok.co

Mumpung Gratis Selama PPKM, Berikut Rekomendasi Film Klasik Indonesia di Mola TV

13 Juli 2021
Pengalaman Mereplikasi Adegan yang Cokot-able dalam Drama Korea terminal mojok

Pengalaman Mereplikasi Adegan yang Cokot-able dalam Drama Korea

17 Juli 2021

Menilik Kenampakan Geomorfologi dalam Kartun ‘Spongebob Squarepants’

5 Juni 2021
Bercinta Dengan Langit

Bangsa Kita Pernah Bercinta Dengan Langit, Lalu Sekarang Bagaimana?

24 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.