Dari sekian banyak halte Transjakarta yang ada di Jakarta Pusat, ketiga halte ini yang paling nyaman…
Transjakarta merupakan salah satu moda transportasi andalan warga Jakarta Raya. Selain banyak rutenya, bus ini memberikan tarif yang murah meriah, Rp3.500 saja dan Rp 2.000 sebelum jam 7 pagi. Saya sebagai pengguna Transjakarta merasa sangat terbantu dengan adanya transportasi umum ini. Bagaimana tidak, saya bisa keliling sampai ujung Jakarta dengan harga terjangkau.
Halte bus Transjakarta tersebar di hampir semua wilayah Jakarta, mulai dari halte yang megah dan luas sampai yang ala kadarnya. Saya biasanya beraktivitas di daerah Jakarta Pusat dan pasti akan naik turun Transjakarta di sekitaran sana. Kalau saya amati, pemberhentian Transjakarta di Jakarta Pusat rata-rata sudah bagus dan tertata rapi. Tidak sempit atau kumuh.
Setelah sekian lama bersahabat dengan transum ini, saya dapat menyimpulkan bahwa ada tiga halte Transjakarta di Jakarta Pusat yang paling nyaman dan nggak bikin stres. Walaupun jam sibuk, saya pastikan kamu tidak akan tantrum, salah satunya karena banyak yang jual jajanan di dalamnya.
#1 Bisa jajan Roti’O dan minum Susu Mbok Darmi dulu di Halte Transjakarta Juanda
Terintegrasi dengan Stasiun Juanda, halte Transjakarta satu ini termasuk padat. Penumpang KRL yang akan lanjut dengan Transjakarta berbagai rute akan berkumpul di sini. Halte Juanda sudah direvitalisasi, jadi sudah tampak elegan dan estetik. Kalau dulu sih masih ala kadarnya dan minimalis pula.
Saya sering menunggu bus tujuan Monas di halte ini. Yang menarik, di sini banyak tenant makanan dan minuman seperti Roti’O dan Susu Mbok Darmi yang terkenal di Jakarta itu. Bahkan kamu bisa menemukan Indomaret di sini. Saya sih betah berlama-lama di halte ini, kalau belum sarapan ya tinggal beli roti aja sambil menunggu Transjakarta menjemput.
Kalau malas naik tangga, kamu bisa naik lift ke tempat menunggunya. Saya sih selalu pakai tangga, itung-itung olahraga sebelum nguli.
#2 Halte Balaikota, posisinya strategis di antara Monas dan gedung kantor BUMN
Dulu halte ini tutup, jadi turun naik Transjakarta cuma bisa di Halte Monas bagi yang berkantor di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Bisa dibilang Halte Balaikota baru beroperasi kembali tahun 2022. Posisinya pas di tengah antara Monas dan gedung kantor BUMN, cukup strategis bagi warga yang beraktivitas di area ring 1 sebelah selatan ini.
Nah, dari Halte Juanda ya saya turun di sini lalu jalan ke kantor. Desain halte ini modern dan terlihat menarik, apalagi baru ya, jadi kelihatannya masih bersih. Lalu-lalang penumpang termasuk padat juga di sini karena banyak yang ingin ke arah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan bisa lewat Halte Balaikota.
Meski suka penuh, di sini tidak sumpek, apalagi kamu bisa liat Monas sambil menantikan Transjakarta tiba. Kalau lapar, Halte Balaikota terdapat kios aneka roti Koedapan Nusantara yang harganya mulai Rp8.000 saja. Ngemil roti sambil menikmati Monas, asik juga.
#3 Halte Bundaran HI ASTRA, halte paling elite
Sebenarnya, saya jarang sekali ada kepentingan turun di halte Transjakarta yang terkenal instagenic ini. Tapi sesekali ya saya lewat sih, pernah juga mampir. Dan, wow, menurut saya Halte Bundaran HI ASTRA ini adalah yang terkeren di Jakarta Raya. Lokasinya di kawasan perkantoran elit Jakarta di Jalan M.H. Thamrin dan berseberangan dengan Mall Grand Indonesia.
Halte Transjakarta satu ini sudah kayak tempat wisata karena pas banget menghadap ke patung Selamat Datang yang ikonik itu. Jadi sebelum naik bus, kamu bisa foto-foto dulu dengan latar gedung-gedung tinggi Jakarta dan patung Selamat Datang. Halte yang berada di koridor 1 ini juga memiliki skydeck untuk spot foto para pengunjung.
Namanya juga halte paling elite, di sini banyak kios jualan juga seperti Rotiboy, Tomoro Coffee, D’Crepes, dan masih banyak lagi. Halte ini juga sudah terintegrasi dengan MRT, jadi wajar kalau jadi pusat pemberhentian. Saya rasa Halte Bundaran HI ASTRA cocok juga buat hangout, jadi nggak perlu masuk ke mall.
Saya sih berharap halte Transjakarta lainnya di Jakarta bisa direvitalisasi seperti tiga pemberhentian di atas. Mau sepadat apa pun, kalau tempatnya nyaman dan banyak gerai makanan, pasti penumpang betah menunggu. Apalagi buat orang-orang yang suka jajan kayak saya.
Penulis: Rachelia Methasary
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.



















