#3 Tuban mulai jadi magnet industri, Lamongan masih sibuk bermimpi
Selain pariwisata, Tuban juga tancap gas di sektor industri. Kawasan Jenu dan sekitarnya berkembang pesat sebagai zona industri dan energi. Investasi datang, lapangan kerja terbuka, ekonomi bergerak. Ini bukan kebetulan, tapi hasil dari arah kebijakan yang jelas dan dukungan infrastruktur yang memadai.
Lamongan sebenarnya punya modal serupa. Ada pelabuhan, lahan luas, dan posisi strategis. Tapi, sampai sekarang belum terlihat ada upaya serius membangun zona industri terpadu. Usaha-usaha kecil tumbuh, tapi tanpa arah yang jelas. Investor pun lebih memilih daerah lain yang siap secara fasilitas dan regulasi.
Iya, pada akhirnya, kita memang harus mengakui kalau Tuban sudah punya arah, sedangkan Lamongan masih sibuk menyusun rencana, tanpa tahu kapan mulai dijalankan.
Saatnya Lamongan menyusun strategi jangka panjang
Lamongan bukan daerah yang kurang potensi. Justru, ia punya banyak hal yang bisa dijual: kuliner khas, akses strategis, hingga sejarah panjang yang tak kalah keren dari Tuban. Tapi, potensi tanpa strategi hanya akan jadi cerita nostalgia.
Sudah saatnya Lamongan berhenti hidup dari gimik dan mulai membangun arah yang jelas. Jangan hanya bangga dengan WBL dan soto, tapi juga mulai merawat desa wisata, memperbaiki infrastruktur, dan menghidupkan ekonomi lokal dengan program nyata.
Karena kalau terus begini, sebentar lagi orang lewat perbatasan Tuban–Lamongan bakal tahu mereka sudah ganti kabupaten bukan karena papan penunjuk, tapi karena jalan yang tiba-tiba rusak dan suasana yang mendadak sepi. Dan, itulah tanda paling nyata bahwa pamor Lamongan benar-benar mulai tenggelam.
Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Kenia IntanÂ
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















