Sering langsung ambil kiri padahal jalur kiri sedang ramai
Hal lainnya yang sering membuat saya kesal adalah lokasi plang biru untuk drop off dan pick up yang disediakan sering kali berada di tempat yang nggak seharusnya karena lokasi plang rawan macet. Seperti contoh salah satunya yaitu di pertigaan lalu lintas daerah Palmerah, Jakarta. Lokasi plang biru di daerah ini berada tepat di bagian kiri pemberhentian lampu lalu lintas. Sementara JakLingko tersebut rutenya ke kanan arah Rawa Belong atau Kebon Jeruk.
Biasanya sang sopir terlebih dahulu mengambil jalur kanan, untuk berjaga-jaga jika tidak ada calon penumpang, mereka nggak perlu ambil kiri dan bisa langsung ke kanan. Tetapi jika ada calon penumpang yang menunggu, mereka langsung ambil kiri. Tentu saja bikin kagok pengendara lain yang berada di belakangnya.
Sebaiknya petugas terkait bisa menempatkannya di lokasi yang nggak berada tepat di daerah lampu lalu lintas. Agar nggak bikin macet dan menyusahkan orang yang ingin belok kiri langsung arah Senayan dan Lebak Bulus.
Sering berhenti bukan pada tempatnya
Meskipun nggak pernah mengetem sembarangan. Namun, mungkin karena lokasi plang biru yang nggak menentu penempatannya, sopir JakLingko yang menyeleweng pun cenderung sering drop off dan pick up sembarangan nggak pada tempatnya. Atau mungkin karena sang sopir memiliki sifat yang nggak enakan terhadap penumpang. Tetapi yang jelas perilaku ini cukup bikin saya jengkel. Sebab, hal tersebut sering bikin macet dan kagok pengendara lainnya. Apa yang berbeda kalau begitu dengan sistem pemberhentian angkot mainstream lainnya?
Nah, itulah hal-hal yang menyebalkan dari JakLingko menurut saya sebagai pengendara lain yang sering bersinggungan dengan JakLingko sehari-harinya di jalan raya. Harapan saya semoga sistemnya semakin ke depan semakin membaik. Dengan demikian, selain dapat membuat nyaman penumpang, juga dapat membuat nyaman pengendara lainnya.
Dengan begitu, semua sama-sama merasa enak. Tanpa ada rasa jengkel dan khawatir akan bahaya yang diciptakan oleh JakLingko.
Penulis: Muchlis Amin
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Hal Menyebalkan yang Sering Saya Rasakan Ketika Naik JakLingko