3 Ciri Sate Batibul Tegal yang Enak

3 Ciri Sate Batibul Tegal yang Enak Terminal Mojok

3 Ciri Sate Batibul Tegal yang Enak (Unsplash.com)

Tegal terkenal dengan surganya kuliner sate batibul. Buat yang belum tahu, di Tegal ada yang namanya sate kambing batibul. Batibul sendiri merupakan singkatan dari bawah tiga bulan yang merujuk pada usia kambing yang dipakai untuk diolah jadi sate. Cempe atau anak kambing berusia di bawah tiga bulan akan disembelih dan dagingnya dibuat menjadi sate. Sate batibul Tegal terkenal empuk, nggak prengus, dan rendah kolesterol.

Ada puluhan rumah makan di Tegal yang menyajikan menu sate batibul sebagai andalan. Jika diamati, ada beberapa ciri yang membedakan sate batibul enak dan yang biasa saja. Apa saja ciri rumah makan yang menjual sate batibul enak?

#1 Pakai kecap lokal Tegal

Kecap merupakan komponen penting dalam sate batibul. Walaupun sate batibul Tegal nggak dibumbui saat dibakar, kecap akan dicampur dengan rawit, tomat, dan bawang merah lalu digunakan sebagai cocolan sate. Setelah saya amati, merek kecap besar seperti Indofood, Sedaap, Bango, atau ABC jarang ada di rumah makan sate batibul Tegal yang enak. Kebanyakan rumah makan sate batibul ternama justru menggunakan kecap lokal made in Tegal.

Kecap lokal yang paling sering saya jumpai di rumah makan sate batibul yang enak adalah Kecap Cap Kambing. Kecap ini merupakan produk local pride asli Pekauman, Tegal. Kecap Cap Kambing viskositasnya nggak terlalu kental, namun juga nggak terlalu encer. Pas. Selain Kecap Cap Kambing, saya juga menemukan kecap lokal lainnya seperti Kecap Tomat Lombok di beberapa cabang rumah makan sate batibul enak.

#2 Sate disajikan dengan hot plate

Rumah makan yang menjual sate batibul Tegal enak biasanya menyajikan sate menggunakan hot plate layaknya steak. Hot plate dipilih menggantikan piring beling dan piring plastik agar sate teta[p terjaga kehangatannya. Umumnya dalam satu hot plate berisikan satu lusin atau bahkan dua puluh tusuk sate. Sepuluh tusuk sate dihadapkan ke satu sisi, sementara sepuluh tusuk lainnya dihadapkan ke sisi berlawanan.

Sate yang baru selesai dibakar dan diletakkan ke atas hot plate menimbulkan efek asap dan suara mendesis. Biasanya efek asap ini akan direkam atau difoto oleh konsumen menggunakan gawai masing-masing. Foto dan video tersebut lebih dari cukup untuk dipamerkan ke media sosial. Difoto dulu, baru dimakan. Ngaku saja, kalian juga gitu, kan?

#3 Menggunakan konsep open kitchen

Umumnya sebuah rumah makan meletakkan dapur di bagian belakang agar nggak terlihat oleh konsumen. Namun konsep seperti itu nggak berlaku bagi rumah makan yang menjual sate batibul Tegal enak. Rata-rata kita dapat menjumpai daging kambing yang siap dipotong dadu menjadi sate digantung di depan warung. Takut daging tersebut kena polusi dari jalan raya? Tenang, walaupun dipajang di depan, daging tersebut dipajang di dalam kaca, jadi nggak kena asap debu polusi kendaraan langsung.

Porses penyudukan sate juga dilakukan di dekat pintu masuk rumah makan. Selain itu, kita dapat menyaksikan secara live proses pembakaran sate batibul. Konon, asap yang menyembul sampai jalanan digunakan untuk mengundang calon konsumen.

Itulah tiga ciri rumah makan sate batibul Tegal yang enak. Jika kamu kebetulan sedang melewati Tegal, jangan lupa singgah ke rumah makan batibul, ya. Rasakan sendiri kenikmatan sate kambing satu ini.

Penulis: Arief Nur Hidayat
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Rekomendasi Kuliner Tegal selain Sate Batibul.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version