3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang (Midori via Wikimedia Commons)

Soto adalah kuliner lintas batas. Hampir di tiap daerah, selama kamu masih di Indonesia, soto akan mudah ditemukan. Bedanya, tiap daerah memiliki tampilan dan rasa soto versinya masing-masing. Itu sebabnya, cara terbaik menikmati soto di daerah lain adalah dengan mengosongkan isi kepala kita tentang gambaran soto di daerah sendiri.

Soal soto yang beda daerah beda rasanya ini, saya jadi ingat dengan salah satu kawan saya. Dia asli Demak. Tapi, sudah 5 tahun ini dia menetap di Tegal. Meski demikian, salah satu makanan khas Tegal yang sampai detik ini belum bisa diterima oleh lidahnya adalah soto tegal.

Dipikir-pikir, kok sama dengan suami saya? Suami saya meski sudah 20 tahun tinggal di Tegal, masih saja cimit-cimit ketika makan soto tegal. Kalau disuguhin atau nggak ada makanan lain, dimakan sih sotonya. Cuma, kalau ada makanan yang lain, mending makan makanan yang lain saja. Lidah Pekalongannya, entah kenapa susah diajak kompromi kalau ketemu dengan soto tegal.

Lantas, kenapa ya soto tegal ini susah banget untuk dicintai oleh pendatang?

Kuahnya tak biasa

Berdasarkan review dari para pendatang, alasan utama soto tegal ini kurang cocok di lidah adalah karena tauconya.

FYI, tauco adalah bumbu fermentasi kedelai. Menambahkan tauco ke dalam kuah memang bukan hal yang umum dilakukan di soto daerah lain. Pasalnya, menambahkan tauco akan membuat kuah jadi keruh dan sedikit kental. Padahal, kebanyakan kuah soto itu ya bening.

Nah, karena kuahnya yang keruh inilah, makan soto ini jadi terasa berat. Tidak ringan seperti kalau kita makan soto pada umumnya. Jadi ya, nggak heran kalau banyak pendatang yang langsung patah hati ketika melihat soto tegal untuk pertama kali. Kuah dan rasanya benar-benar di luar ekspektasi.

Hihihi, belum tau mereka. Bagi warlok, kuah soto yang butek malah yang yang paling dicari. Makin butek berarti makin kaya akan tauco. Dan itu artinya, makin sedep! Yummiie~

Aroma soto tegal tajam dan menghantam

Selain membuat kuah jadi keruh dan sedikit kental, adanya tauco juga membuat soto tegal punya aroma yang tajam dan menghantam.

Jadi begini. Biasanya, soto punya aroma yang ringan. Yaitu, aroma kaldu yang berpadu dengan bawang putih goreng dan semripit daun seledri. Nah, soto tegal ini agak laen, Lur. Aromanya lebih tajam. Aroma tajam yang langsung tercium bahkan sebelum mangkok disajikan di meja.

Aroma apakah gerangan? Apa lagi kalau bukan aroma tauco yang asem-asem kecut khas produk fermentasi. Ditambah, soto tegal ini toping daun bawangnya nggak main-main. Padahal, tau sendiri kan gimana menyengatnya aroma daun bawang itu? Maka, jadilah aroma full power yang mungkin bikin orang luar daerah jadi sedikit shik-shak-shok.

Dicampur dengan nasi

Terakhir, alasan kenapa soto ini susah dicintai berkaitan dengan penyajiannya. Bicara pakem, soto tegal ini penyajiannya dicampur langsung dengan nasi. Jadi, nasi dimasukkan ke dalam mangkok kecil, lalu diberi toping ayam atau babat, disiram kuah lalu dikepyurin daun bawang dan bawang goreng.

Bagi sebagian orang, makan soto dicampur langsung dengan nasi adalah sesuatu yang ‘nggak banget’. Apiknya ya nasi sama sotonya dipisah. Tapi, rumus itu tidak berlaku di soto tegal. Bisa jadi, itu jadi alasan lain kenapa soto ini susah diterima oleh pendatang. Ya sebenarnya bisa aja sih request ke penjual supaya nasi sama sotonya dipisah. Tapi, sensasinya bakal berbeda. Soto tegal itu ya makannya dicampur langsung sama nasi. Titik.

Suka tidak suka, soto tegal memang demikian adanya. Kuah dan rasanya berani, serta dimakan campur dengan nasi. 3 hal yang susah diterima bagi mereka yang terbiasa makan soto bening.

Tapi, daripada sibuk menjustifikasi, kamu belum pernah mencoba soto tegal sebaiknya mencoba sendiri. Siapa tahu keunikan rasa soto tegal justru jadi rasa yang selama ini kamu cari. Lalu tanpa sadar kamu akan rindu dengannya. Kerinduan yang kemudian membuatmu sibuk melingkari kalender, mencari hari luang untuk kabur ke kota ini dan menikmati satu porsi soto yang khas.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Kuliner Tegal yang Layak Dikenal Lebih Luas, Ayo Orang Tegal Jangan Buka Warteg Melulu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version