Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Alasan Seseorang Memulai Chat dengan ‘P’

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
24 November 2020
A A
chat P itu maksudnya apa sih mojok

chat P itu maksudnya apa sih mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya saya masih nggak ngerti dari mana asal mulanya membuka obrolan chat menggunakan “P”. Dan hingga sekarang saya masih bertanya-tanya, P itu apa, sih? “Punten?” “Permisi?” Kalau begitu, kenapa nggak langsung saja sebut permisi, ketimbang pakai “P”, kan.

Di tengah kekesalan saya ketika menerima chat dengan huruf “P”, saya mempertanyakan alasan di balik orang-orang menggunakan sapaan tersebut untuk membuka chat. Dan berdasarkan beberapa survei kecil-kecilan yang saya lakukan yang sebenarnya nggak perlu saya lakukan tapi tetap saya lakukan, saya menyimpulkan beberapa alasan kenapa orang-orang menggunakan “P” sebagai pembuka obrolan melalui chat.

Kebiasaan

Alasan ini adalah alasan paling banyak yang saya dapat ketika sedang survei. Bagi mereka, “P” sama kedudukannya seperti mengucap OK. Di mata mereka, membuka chat dengan “P” adalah hal lumrah dan nggak ada yang salah dari hal tersebut. Dan jujur saja, saya pernah ada di titik ini beberapa bulan lalu. Waktu awal booming-nya huruf “P” ini, saya sempat ikut-ikutan menggunakannya juga.

Tapi karena saya merasa tidak nyaman dan bukan saya banget, akhirnya saya berhenti. Dan setelah saya berhenti, saya baru mengerti betapa menyebalkannya mendapat chat berisi “P”. Tapi, kekesalan saya nggak memiliki pengaruh apa pun juga pada pengguna “P” lainnya.

Terburu-buru

Alasan lainnya adalah buru-buru atau ingin cepat mendapat balasan. Biasanya pengguna “P” jenis ini tidak menggunakan “P”, tapi karena dia buru-buru akan suatu keperluan, dia bakal spam chat menggunakan “P” yang nggak jarang spamnya sampai bikin HP kentang jadi hang.

Menyebalkan, tentu saja. Bagaimanapun juga, meski terburu-buru, bakal lebih baik kalau spam memanggil nama ketimbang cuma “P”. Dan bakal lebih baik lagi kalau telepon langsung ketimbang spam. Tapi, lagi-lagi, kekesalan saya nggak bakal berpengaruh ke pengguna setia maupun pengguna musiman huruf “P”.

Nggak tahu arti “P”, tapi ikut-ikutan karena nyaman

Pengguna tipe ini adalah yang paling menyebalkan di antara yang lainnya menurut saya. Gimana nggak jengkelin banget, seseorang bisa nggak tahu apa arti di balik sesuatu yang dia pakai. Kalau nggak ngerti, seharusnya nggak perlu pakai, dong. Tapi, kalau diingat lagi, saya pernah di fase ini.

Menggunakan “P” karena ikut-ikutan adalah salah satu penyesalan saya dalam hidup karena menunjukkan betapa alaynya saya dulu, heuheu. Tapi, ada lagi orang yang nggak tahu arti “P” dan nggak mencoba untuk mencari tahu, tapi tetap memakai, dengan alasan “nyaman aja”. Ketika bertemu orang yang begini, saya merasa lagi berbicara dengan bucin akut yang memakai alasan “memang kalau nyaman harus pakai alasan?” dan sangkalan cetek lainnya.

Baca Juga:

Telepon Ditakuti Anak Muda, Banyak yang Lebih Nyaman “Bicara” Melalui Chat

Dosen: Saya Sopan, tapi Anda Read doang!

Tiga alasan tersebut adalah alasan yang saya kumpulkan dari hasil survei. Mayoritas orang di sekeliling saya menganggap “P” sebagai pesan pembuka adalah suatu ketidaksopanan. Walaupun dari apa yang saya perhatikan, pengguna “P” hanya menggunakan “P” untuk ngobrol dengan teman sebayanya saja. Tapi, orang-orang yang kontra dengan hal tersebut tetap menganggap “P” sebagai ketidaksopanan.

Saya pernah berada di posisi keduanya. Saya pernah alay dengan menggunakan “P”, dan saya juga pernah kesal karena orang-orang menggunakan “P”. Tapi, bagaimana kalau kita pertimbangkan dari sisi lain. Kalau misal kita menyebut “P” sebagai sebuah ketidaksopanan, bagian mananya yang tidak sopan? Pengguna “P” tidak menggunakan kalimat kasar atau memaki ketika membuka obrolan, kan.

Tentu saja itu benar. Mereka tidak menggunakan kata kasar, tapi kalau dilihat dari sisi kontra, tentu saja ada salam atau pesan pembuka lain yang lebih baik ketimbang cuma “P”. Kenapa nggak mengeluarkan sedikit saja tenaga untuk sekedar mengucap halo atau selamat pagi, ketimbang “P” yang hingga sekarang saya masih nggak ngerti artinya apa.

Tapi, ya sudahlah. Perdebatan sepele yang bagi beberapa orang nggak sepele karena menyangkut attitude begini seharusnya kita minimalisir saja. Lebih baik kita berdebat soal sesuatu yang lebih berbobot, siapa yang lebih populer di Attack on Titan Season 4 nanti, Eren atau Levi, misalnya.

Tetap saja, chat “P” doang itu nyebelin.

BACA JUGA Saya Memainkan Game Dinosaurus Google Chrome selama Dua Jam, Inilah yang Terjadi dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2020 oleh

Tags: chatobrolansalam
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

ArtikelTerkait

Golongan Orang yang Fast Respons Itu Bukanlah Sebuah Aib terminal mojok.co

Golongan Orang yang Fast Respons Itu Bukanlah Sebuah Aib

6 November 2020
Ternyata Ngobrol via WhatsApp Bisa Bikin Urusan Jadi Rumit

Ternyata Ngobrol via WhatsApp Bisa Bikin Urusan Jadi Rumit

20 Maret 2020
6 Jenis Respons Chat yang Bikin Sebal Sampai Pengin Ngatain terminal mojok.co

6 Jenis Respons Chat yang Bikin Sebal Sampai Pengin Ngatain

8 Desember 2020
10 Keunggulan Telegram yang Nggak Bisa Kita Temukan di WhatsApp Terminal Mojok

10 Keunggulan Telegram Dibandingkan WhatsApp

11 Januari 2023
ping

Balada Pengguna WhatsApp: Jika Penting dan Genting Itu Telepon, Bukan PING!

22 Juli 2019
otw

Menghargai Waktu dan Menyikapi Kata OTW Saat Membuat Janji

8 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.