Kedua, terbentuk secara organik dan dari lubuk hati yang terdalam
Hal yang paling menyenangkan dari trendingnya kursi besi Indomaret ini adalah terbentuk secara organik sekaligus diamini secara kolektif. Kita semua tahu, pergerakan yang dilakukan secara sadar dan dari lubuk hati yang terdalam, akan selalu berkesan dan punya tempat tersendiri. Juga, akan diingat dalam kurun waktu yang terbilang lama.
Para pelanggan, tanpa paksaan sama sekali, bercerita tentang bagaimana mereka bisa melepas penat, saat duduk sambil melamun sendiri, bercerita dengan kawan, sambil merokok, menyeruput kopi botolan, atau ngemil kacang tipis-tipis. Ah, membayangkannya pun sungguh nikmat sekali.
Video dokumenter singkat, testimoni pelanggan saat duduk di kursi besi Indomaret, atau cara lain yang lebih menarik, saya pikir bisa dijadikan salah satu branding yang fresh dan cukup ngena karena sangat relate. Ditambah lagi, tidak banyak minimarket yang mendapat testimoni menyenangkan karena sudah menyediakan spot terbaik bagi para pembeli yang singgah. Dan balasan terbaik dari para pelanggan, tidak lain dan tidak bukan, memberi komentar yang baik.
Ketiga, bikin penasaran, menarik perhatian pembeli, meningkatkan penjualan
Siapa yang mau memungkiri bahwa eksistensi kursi besi Indomaret ini membikin penasaran sebagian orang? Saya yakin, bagi yang belum pernah merasakan sensasi duduk di kursi besi Indomaret, cepat atau lambat akan merasa penasaran dan ingin menjajal juga. Dari rasa penasaran tersebut tentu akan menarik lebih banyak perhatian calon pelanggan baru. Jika sudah duduk di kursi besi tersebut, minimal akan ada yang dibeli. Paling tidak satu bungkus rokok, satu botol minuman, camilan, atau malah lebih dari itu.
Ya, meski yang dibeli tipis-tipis dan tidak masif, setidaknya tetap ada branding yang menyenangkan dan berharap bisa terus berlanjut. Apalagi jika fenomena ini direspons cukup baik oleh pihak Indomaret. Selain agar ada feedback yang baik antara produsen dan konsumen, harapannya juga agar punya branding yang lebih fresh dan menyesuaikan dengan situasi kondisi saat ini juga gitu. Hehehe.
Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.