Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Alasan Alun-alun Situbondo Nggak Ramah Buat Pengunjung, dari Masalah Sampah hingga Keamanan yang Dipertanyakan!

Ahmad Dani Fauzan oleh Ahmad Dani Fauzan
23 Maret 2025
A A
3 Alasan Kenapa Alun-alun Situbondo Nggak Ramah Buat Pengunjung, dari Masalah Sampah hingga Keamanan yang Dipertanyakan!

3 Alasan Kenapa Alun-alun Situbondo Nggak Ramah Buat Pengunjung, dari Masalah Sampah hingga Keamanan yang Dipertanyakan!

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah menjadi rahasia umum kalau sebuah alun-alun menjadi simbol kebanggaan bagi daerahnya. Alun-alun menjadi salah satu indikator kemajuan sebuah daerah. Semakin alun-alun di sebuah daerah mapan dan terurus, boleh dikatakan bahwa daerah tersebut memiliki manajemen yang mapan, begitu juga sebaliknya. Setidaknya seperti itulah yang saya pikirkan ketika berkunjung ke Alun-alun Situbondo, kota tetangga saya.

Sayangnya, icon Kota Santri tersebut masih jauh dari kata mapan. Ya, meskipun alun-alun di kota saya sendiri, Bondowoso, nggak kalah bobroknya, sih. Tapi, kita ngomongin Situbondo dulu.

Ada tiga alasan yang membuat saya berkesimpulan kalau alun-alun Situbondo nggak ramah buat pengunjung. Saya rasa, ketiga alasan inilah yang menjadi penyebab kenapa Alun-alun Situbondo nggak layak menyandang kata mapan.

Lagi dan lagi, masih masalah sampah

Sudah jamak diketahui kalau sampah adalah masalah serius bagi keberlanjutan hidup di muka bumi. Nggak usah jauh-jauh, kalau kalian mengikuti konten-konten milik Pandawara Grup, kalian pasti tau seberapa mengerikannya penumpukan sampah di sungai memberikan sumbangsih bagi masalah pencemaran lingkungan.

Alun-alun kota Situbondo yang selalu ramai pengunjung setiap malamnya ini juga tak lepas dari masalah sampah. Miris sekali saya melihat ketika sekian banyak orang yang berkumpul meninggalkan sampahnya berserakan begitu saja.

Sayangnya, pihak PO seolah tutup mata dengan kenyataan ini. Terbukti nggak ada petugas yang berinisiatif buat sekadar memperingatkan pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya. Ya gimana mau buang sampah pada tempatnya, tempat sampahnya saja terisi penuh karena nggak cepet dibuang. Jadi, ini sebenarnya salah pengunjung atau petugas PO? Saya rasa dua-duanya perlu dikasih edukasi.

Pengamen-pengamen jalanan nggak ada yang menertibkan

Saya bukannya anti dengan pengamen, tapi kalau setiap 30 menit selalu datang pengamen, berapa banyak duit buat jajan yang harus dikeluarin? Belum lagi masih kudu bayar parkir. Bukannya healing, ini sih lebih ke pemalakan secara tidak langsung. Kalau suaranya bagus masih mending, tapi ini model pengamen yang lebih bagus kalau nggak nyanyi aja.

Buat para petugas PO Alun-alun Situbondo, saran saya para pengamen ini ditertibkan ya. Karena bukannya nggak mungkin kalau para pengunjung merasa muak dengan hal semacam ini. Bisa saja pada akhirnya alun-alun Situbondo ditinggalkan dan perlahan-lahan dilupakan. Sakit banget nggak tuh.

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Helm rawan hilang di Alun-alun Situbondo

Untuk kasus ini, saya nggak mengalaminya sendiri, tapi mendengar keluh kesah dari seorang kawan yang kebetulan ikut nongkrong di alun-alun ketika itu.

Mulanya saya sengaja meninggalkan helm di motor, karena akan kelihatan aneh kalau jalan di alun-alun sambil menenteng helm atau memakainya. Namun teman saya ini malah membisiki saya supaya helmnya dibawa saja, terlebih karena helm yang saya pakai merek JS yang harganya mencapai 300 ribu.

Alasan yang dikatakan teman saya itu karena nggak aman meninggalkan helm di sepeda motor, rawan dicuri. Saya lantas bertanya-tanya apakah di alun-alun Situbondo nggak ada petugas keamanannya? Atau kalau emang ada, ngapain aja kerjanya? Jujur, menenteng helm sambil jalan mengelilingi alun-alun itu capek buanget gess.

Itulah 3 alasan kenapa sebaiknya alun-alun Situbondo berbenah diri terlebih dahulu. Nggak usah berlomba-lomba buat membangun spot yang keren deh, kalau hal-hal kecil seperti di atas masih belum bisa diatasi. Percuma juga kan kalau pada akhirnya malah nggak terurus.

Penulis: Ahmad Dani Fauzan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mencoba Memahami Fungsi Dua Gapura di Alun-Alun Kabupaten Situbondo

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2025 oleh

Tags: alun-alun situbondoSampahsitubondo
Ahmad Dani Fauzan

Ahmad Dani Fauzan

ArtikelTerkait

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Tembakau Tambeng, si Gurih Manis Asal Situbondo yang Cocok Jadi Suguhan Saat Lebaran

Tembakau Tambeng, si Gurih Manis Asal Situbondo yang Cocok Jadi Suguhan Saat Lebaran

15 April 2023
Bukannya Senang, Warga Malah Resah ketika Mojokerto Berkembang Pesat Mojok.co

Bukannya Senang, Warga Malah Resah ketika Mojokerto Berkembang Pesat

22 Juni 2024
Bandung Lautan Sampah: Sebuah Ironi Ibu Kota Provinsi

Bandung Lautan Sampah: Sebuah Ironi Ibu Kota Provinsi

30 Agustus 2023
Istilah Pertanian Bahasa Madura yang Sering Dipakai di Situbondo

Istilah Pertanian Bahasa Madura yang Sering Dipakai di Situbondo

7 November 2022
Memahami Fungsi Dua Gapura di Alun-Alun Kabupaten Situbondo

Mencoba Memahami Fungsi Dua Gapura di Alun-Alun Kabupaten Situbondo

1 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.