Sebagai seorang pencinta kuliner, makan adalah hobi saya. Beragam makanan mulai dari jajanan kaki lima hingga kuliner di restoran hotel berbintang bisa masuk dalam perut saya. Perkara makanan tersebut sehat atau nggak, urusan nomor dua. Kalau saya sih yang penting kenyang. Hehehe.
Indonesia punya kuliner yang begitu melimpah. Hampir tiap daerah di negeri ini memiliki kuliner khas masing-masing. Namun dari banyaknya kuliner yang ada, orang Indonesia cenderung sekadar jadi penikmat belaka. Jarang sekali ada yang tahu mengenai asal-usul makanan yang disantap. Nggak usah ngomongin asal-usulnya, deh, nama makanan yang disantap saja belum tentu pada ngeh kalau itu adalah sebuah akronim!
Misalnya saja kesepuluh nama makanan berikut ini yang ternyata merupakan akronim. Hayo, kalian sadar nggak?
#1 Batagor
Jajanan satu ini sering kali kita jumpai di depan sekolahan. Anak-anak sangat suka jajanan ini. Selain harganya yang bersahabat dengan uang jajan, batagor juga mengenyangkan. Sadar nggak sih kalau batagor ternyata sebuah akronim dari bakso tahu goreng? Iya, makanan ini memang terbuat dari tahu yang dibalut adonan bakso kemudian digoreng.
#2 Cireng
Siapa sih yang nggak tahu cireng? Jajanan ini sudah nggak asing lagi di telinga kita. Hampir di setiap kaki lima pasti ada penjaja cireng. Cireng adalah akronim dari aci digoreng. Selain proses bikinnya yang mudah, cireng cocok banget dimakan sebagai camilan.
#3 Kupat
Kupat atau ketupat tentu nggak pernah absen dari perayaan Idulfitri dan Iduladha. Hampir setiap rumah di Indonesia menyediakan kupat saat hari raya tiba. Jangan ngaku pencinta makanan kalau kalian nggak tahu bahwa kupat sebenarnya adalah akronim dari ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan. Makanan ini sangat cocok disantap dengan opor ayam, rendang, dan gulai. Nyam!
#4 Cilok
Cilok adalah salah satu jajanan favorit anak-anak. Meski jadi kesukaan anak-anak, saya harus mengakui kalau saya juga menyukai jajanan satu ini. Nama cilok sendiri merupakan akronim dari aci dicolok. Cilok terbuat dari tepung kanji yang dibentuk bulatan-bulatan kecil. Cara makannya dengan cara ditusuk atau dicolok dengan sebatang lidi atau garpu. Makanya namanya cilok~
#5 Lemper
Makanan berbahan dasar beras ketan yang diberi isian abon atau cincangan daging ayam ini sering disajikan bareng dengan gorengan atau risoles. Nama lemper ternyata berasal dari bahasa Jawa dialem ojo memper, artinya ketika dipuji jangan langsung sombong. Siapa yang baru tahu?
Baca halaman selanjutnya
#6 Klepon
Sama seperti lemper, nama klepon merupakan akronim dari bahasa Jawa yakni kanti lelaku pasti ono yang berarti siapa yang berusaha akan mendapatkan hasil. Jajanan tradisional satu ini disajikan dengan parutan kelapa dan isian gula jawa yang manis. Cocok banget buat kalian yang menyukai penganan manis.
#7 Ketoprak
Makanan satu ini dikenal dari Jakarta. Rupanya ketoprak merupakan akronim dari ketupat toge geprek. Dinamakan demikian karena makanan ini memang berbahan dasar ketupat, tahu, dan taoge yang disiram kuah kacang. Kalian bisa menemukan kuliner ini dengan mudah di jalanan ibu kota.
#8 Perkedel
Siapa yang baru tahu kalau perkedel ternyata sebuah akronim dari persatuan kentang dan telur? Perkedel terbuat dari kentang yang digoreng, kemudian dilumatkan dan dicampur telur. Adonan kentang telur tersebut lalu dibentuk pipih bulat dan digoreng kembali. Perkedel biasa dijadikan lauk atau camilan.
#9 Cuanki
Cuanki merupakan jajanan yang cukup populer di Kota Bandung. Cuanki terbuat dari ikan, daging sapi, dan tepung tapioka. Penyajian makanan satu ini persis bakso. Nama cuanki sendiri merupakan cari uang jalan kaki yang merujuk pada pedagang cuanki yang biasa memikul dagangannya sambil berjalan kaki.
#10 Cimol
Sama seperti cuanki, cimol merupakan jajanan yang tak kalah populer dari Bandung. Camilan satu ini terbuat dari tepung kanji. Nama cimol merupakan akronim dari aci digemol, maksudnya tepung tapioka dibentuk bulat-bulat. Jajanan ini biasa disajikan dengan bumbu manis dan pedas yang menambah selera.
Semoga setelah membaca artikel ini, pengetahuan kalian seputar dunia makanan Indonesia bertambah, ygy. Jangan sampai kita nggak tahu asal-usul makanan Indonesia, giliran nanti diakui tetangga baru deh nggak terima. Kebiasaan!
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Makanan Starbucks Enak dan Layak Dicoba.