Bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat kaya akan kosakata. Dalam menggambarkan suatu peristiwa tertentu, bahasa yang dipakai oleh mayoritas masyarakat Indonesia ini begitu detail dan spesifik. Salah satu contoh kata dalam bahasa Jawa yang memiliki banyak kosakata adalah makan.
Dalam bahasa Inggris, mungkin makan hanya diartikan eat. Namun berbeda dengan bahasa Jawa, untuk menggambarkan peristiwa makan saja, ada puluhan kosakata yang biasa digunakan, mulai dari mangan, madang, hingga dahar.
Ya, mangan dan madang adalah bahasa ngoko yang paling umum digunakan masyarakat Jawa dalam percakapan sehari-hari. Kata ini sering dipakai oleh orang yang seumuran atau sebaya. Namun, jika digunakan kepada mereka yang lebih tua, bahasa halus makan adalah dahar.
Selain dahar, mangan, dan madang, masih banyak istilah makan dalam bahasa Jawa yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti berikut ini.
#1 Nguntal
Nguntal adalah istilah makan dalam bahasa Jawa yang bisa dibilang cukup kasar. Istilah makan satu ini dipakai untuk menyebut mereka yang sedang makan tanpa proses mengunyah terlebih dahulu. Untuk itu, pastikan Anda untuk tidak menggunakan istilah ini kepada mereka yang lebih tua.
Contoh: Sopo sing nguntal gorengan ning bangku kene mau? (Siapa tadi yang makan gorengan di meja sini?).
#2 Mbadok
Istilah makan dalam bahasa Jawa yang cukup kasar lainnya, yaitu mbadok. Istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang makan secara terus-menerus, lahap, dan sangat brutal. Sederhananya, mbadok adalah istilah makan yang dipakai untuk menyebut mereka yang susah berhenti makan.
Contoh: ora gur mbadok wae, Le, kana gek kerjo (jangan makan terus, sana kerja).
#3 Gayemi
Orang yang mengunyah makanan tanpa menelannya dalam bahasa Jawa disebut gayemi. Iya, orang ini hanya suka mengunyah, tetapi makanan tersebut tidak masuk ke dalam perut. Pola makan seperti ini juga biasa dilakukan oleh sapi atau kambing yang suka mengunyah sepanjang hari.
Contoh: Mbok, ya, nek mangan ki diulu tekan weteng, ora malah digayemi kaya sapi (Kalau makan itu ditelan sampai perut, jangan cuma dikunyah saja kaya sapi).
#4 Ngemplok
Istilah makan dalam bahasa Jawa selanjutnya, yaitu ngemplok. Orang yang makan tanpa menggunakan sendok biasanya disebut ngemplok. Metode makan seperti biasanya dilakukan dengan tangan kosong tanpa alat bantu makan.
Contoh: Ono lara untu kok ora mari-mari, angele gur arep ngemplok sega we (Sakit gigi kok nggak sembuh-sembuh, susahnya mau makan nasi saja).
#5 Lenggarak
Mirip dengan nguntal, lenggarak adalah istilah makan dalam bahasa Jawa untuk menyebut mereka yang makan tanpa proses mengunyah atau langsung masuk ke dalam perut. Bedanya, dalam proses menelan, lenggarak lebih cepat dan trengginas.
Contoh: Mangan kok suwe timen, hambok gek dilenggarak ben gek rampung (Makan kok lama banget, mending dilenggarak biar cepat selesai).
#6 Nglethis
Nglethis adalah kegiatan orang yang mengonsumsi makanan ringan, seperti gogik, rengginang, karak puli, jagung goreng, dan jenis makanan lainnya. Dalam bahasa Indonesia, nglethis nyaris sama dengan ngemil. Namun, nglethis biasa digunakan untuk menyebut mereka yang tengah mengonsumsi makanan ringan dengan tekstur agak keras.
Contoh: Isuk-isuk wis ngletis, ngelih opo piye, Dab? (Pagi-pagi sudah ngemil, laper to, Dab?).
#7 Ngemrus
Kegiatan makan yang dilakukan secara tergesa-gesa, kasar, dan brutal dalam bahasa Jawa disebut ngemrus. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menyebut orang yang makan dalam sekali santap atau tidak dilakukan secara step by step. Sederhananya, ngemrus adalah metode makan yang sangat frontal dan membabi buta.
Contoh: Wis gek segane kui langsung diemrus wae, kesuwen (Nasinya langsung dimakan saja, kelamaan).
#8 Nyaplok
Istilah makan dalam bahasa Jawa lainnya, yaitu nyaplok. Istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang mengonsumsi makanan tanpa tangan. Pola makan ini bisa dilihat saat lomba makan kerupuk, di mana makanan tersebut digantung dan tidak boleh disentuh dengan tangan.
Contoh: Talah, jambune nggone mbakyu ngarep omah kui katon seger-seger, jan pengin nyaplok rasane (Jambu punya kakak di depan rumah itu tampak segar-segar, pengin nyaplok rasanya).
#9 Gaglak
Hampir sama dengan nguntal atau lenggarak, gaglak adalah proses makan yang dilakukan tanpa proses mengunyah. Bedanya, selain cenderung lebih kasar, gaglak juga identik untuk menyebut mereka yang sangat rakus dan ingin makan sendiri tanpa mau berbagi.
Contoh: Wis, gek digaglak dewe wae bakwane, kancane ora usah diwenehi! (Sudah, makan sendiri saja bakwannya, temannya nggak usah dikasih!).
#10 Ganyang
Istilah makan dalam bahasa Jawa yang cukup populer di Indonesia adalah ganyang. Orang yang sedang mengonsumsi makanan secara mentah atau tidak melalui proses pengolahan disebut ngganyang. Adapun sinonim dari kata ganyang, yaitu nggaduh.
Contoh: Biyutalah, wengi-wengi malah ngganyang Indomie, hambok dimasak sik to, Le (Duh, malam-malam malah ngganyang Indomie, mbok dimasak dulu to, Le).
Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 15 Istilah Bahasa Sunda yang Sering Digunakan Sehari-hari.