Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

10 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa dari Ngemrus hingga Nguntal

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
17 Juni 2022
A A
10 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa dari Ngemrus hingga Nguntal Terminal Mojok

10 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa dari Ngemrus hingga Nguntal (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat kaya akan kosakata. Dalam menggambarkan suatu peristiwa tertentu, bahasa yang dipakai oleh mayoritas masyarakat Indonesia ini begitu detail dan spesifik. Salah satu contoh kata dalam bahasa Jawa yang memiliki banyak kosakata adalah makan.

Dalam bahasa Inggris, mungkin makan hanya diartikan eat. Namun berbeda dengan bahasa Jawa, untuk menggambarkan peristiwa makan saja, ada puluhan kosakata yang biasa digunakan, mulai dari mangan, madang, hingga dahar.

Ya, mangan dan madang adalah bahasa ngoko yang paling umum digunakan masyarakat Jawa dalam percakapan sehari-hari. Kata ini sering dipakai oleh orang yang seumuran atau sebaya. Namun, jika digunakan kepada mereka yang lebih tua, bahasa halus makan adalah dahar.

Selain dahar, mangan, dan madang, masih banyak istilah makan dalam bahasa Jawa yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti berikut ini.

#1 Nguntal

Nguntal adalah istilah makan dalam bahasa Jawa yang bisa dibilang cukup kasar. Istilah makan satu ini dipakai untuk menyebut mereka yang sedang makan tanpa proses mengunyah terlebih dahulu. Untuk itu, pastikan Anda untuk tidak menggunakan istilah ini kepada mereka yang lebih tua.

Contoh: Sopo sing nguntal gorengan ning bangku kene mau? (Siapa tadi yang makan gorengan di meja sini?).

#2 Mbadok

Istilah makan dalam bahasa Jawa yang cukup kasar lainnya, yaitu mbadok. Istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang makan secara terus-menerus, lahap, dan sangat brutal. Sederhananya, mbadok adalah istilah makan yang dipakai untuk menyebut mereka yang susah berhenti makan.

Contoh: ora gur mbadok wae, Le,  kana gek kerjo (jangan makan terus, sana kerja).

Baca Juga:

5 Istilah Ekonomi Islam yang Sering Bikin Salah Paham

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

#3 Gayemi

Orang yang mengunyah makanan tanpa menelannya dalam bahasa Jawa disebut gayemi. Iya, orang ini hanya suka mengunyah, tetapi makanan tersebut tidak masuk ke dalam perut. Pola makan seperti ini juga biasa dilakukan oleh sapi atau kambing yang suka mengunyah sepanjang hari.

Contoh: Mbok, ya, nek mangan ki diulu tekan weteng, ora malah digayemi kaya sapi (Kalau makan itu ditelan sampai perut, jangan cuma dikunyah saja kaya sapi).

#4 Ngemplok

Istilah makan dalam bahasa Jawa selanjutnya, yaitu ngemplok. Orang yang makan tanpa menggunakan sendok biasanya disebut ngemplok. Metode makan seperti biasanya dilakukan dengan tangan kosong tanpa alat bantu makan.

Contoh: Ono lara untu kok ora mari-mari, angele gur arep ngemplok sega we (Sakit gigi kok nggak sembuh-sembuh, susahnya mau makan nasi saja).

#5 Lenggarak

Mirip dengan nguntal, lenggarak adalah istilah makan dalam bahasa Jawa untuk menyebut mereka yang makan tanpa proses mengunyah atau langsung masuk ke dalam perut. Bedanya, dalam proses menelan, lenggarak lebih cepat dan trengginas.

Contoh: Mangan kok suwe timen, hambok gek dilenggarak ben gek rampung (Makan kok lama banget, mending dilenggarak biar cepat selesai).

#6 Nglethis

Nglethis adalah kegiatan orang yang mengonsumsi makanan ringan, seperti gogik, rengginang, karak puli, jagung goreng, dan jenis makanan lainnya. Dalam bahasa Indonesia, nglethis nyaris sama dengan ngemil. Namun, nglethis biasa digunakan untuk menyebut mereka yang tengah mengonsumsi makanan ringan dengan tekstur agak keras.

Contoh: Isuk-isuk wis ngletis, ngelih opo piye, Dab? (Pagi-pagi sudah ngemil, laper to, Dab?).

#7 Ngemrus

Kegiatan makan yang dilakukan secara tergesa-gesa, kasar, dan brutal dalam bahasa Jawa disebut ngemrus. Biasanya, istilah ini digunakan untuk menyebut orang yang makan dalam sekali santap atau tidak dilakukan secara step by step. Sederhananya, ngemrus adalah metode makan yang sangat frontal dan membabi buta.

Contoh: Wis gek segane kui langsung diemrus wae, kesuwen (Nasinya langsung dimakan saja, kelamaan).

#8 Nyaplok

Istilah makan dalam bahasa Jawa lainnya, yaitu nyaplok. Istilah ini dipakai untuk menyebut mereka yang mengonsumsi makanan tanpa tangan. Pola makan ini bisa dilihat saat lomba makan kerupuk, di mana makanan tersebut digantung dan tidak boleh disentuh dengan tangan.

Contoh: Talah, jambune nggone mbakyu ngarep omah kui katon seger-seger, jan pengin nyaplok rasane (Jambu punya kakak di depan rumah itu tampak segar-segar, pengin nyaplok rasanya).

#9 Gaglak

Hampir sama dengan nguntal atau lenggarak, gaglak adalah proses makan yang dilakukan tanpa proses mengunyah. Bedanya, selain cenderung lebih kasar, gaglak juga identik untuk menyebut mereka yang sangat rakus dan ingin makan sendiri tanpa mau berbagi.

Contoh: Wis, gek digaglak dewe wae bakwane, kancane ora usah diwenehi! (Sudah, makan sendiri saja bakwannya, temannya nggak usah dikasih!).

#10 Ganyang

Istilah makan dalam bahasa Jawa yang cukup populer di Indonesia adalah ganyang. Orang yang sedang mengonsumsi makanan secara mentah atau tidak melalui proses pengolahan disebut ngganyang. Adapun sinonim dari kata ganyang, yaitu nggaduh.

Contoh: Biyutalah, wengi-wengi malah ngganyang Indomie, hambok dimasak sik to, Le (Duh, malam-malam malah ngganyang Indomie, mbok dimasak dulu to, Le).

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 15 Istilah Bahasa Sunda yang Sering Digunakan Sehari-hari.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Juni 2022 oleh

Tags: Bahasa Jawaistilahmakan
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

Bisa Sambat Pakai Bahasa Jawa Adalah Privilege, di Jakarta Nggak Mungkin Bisa!

16 Agustus 2024
Istilah Duduk dalam Bahasa Jawa yang Sering Bikin Bingung, Mulai dari Lungguh sampai Ongkang-ongkang

Istilah Duduk dalam Bahasa Jawa yang Sering Bikin Bingung, Mulai dari Lungguh sampai Ongkang-ongkang

3 Maret 2024
Angkringan Memang Murah, tapi Bukan Pilihan Terbaik Buat yang Makannya Banyak Kayak Saya

Angkringan Memang Murah, tapi Bukan Pilihan Terbaik Buat yang Makannya Banyak Kayak Saya

28 Maret 2023
Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

23 Desember 2023
Makan Ikan Ribet Layak Ditenggelamkan

Orang yang Bilang ‘Makan Ikan Ribet’ Adalah Golongan Manusia yang Layak Ditenggelamkan!

3 Maret 2021
10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang Mojok.co

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang

1 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.