MOJOK.CO – Yang kita tahu, kentut terlalu sering bikin malu—apalagi kalau dia bau. Namun, kita jarang menyadari manfaat kentut bagi kesehatan kita sendiri.
Buang angin atau kentut adalah sesuatu yang wajar terjadi pada setiap orang. Pasalnya, aktivitas ini merupakan salah satu cara untuk mendeteksi kesehatan kita. Justru kalau ia tidak keluar, maka kesehatan tubuh kita patut dipertanyakan. Bisa dikatakan, kentut menjadi salah satu aktivitas metabolisme tubuh yang cukup sering bikin malu. Namun ya, walaupun dia sering dianggap buruk rupa bau semacam itu, nyatanya dia sangat dibutuhkan sebagai tanda bahwa pencernaan kita sedang bekerja dengan baik-baik saja.
Seperti mahluk Tuhan lainnya, tidak semua kentut diciptakan sama. Ada kentut yang tidak bersuara namun dia datang dengan bau sangat tidak sedap—hingga menyebabkan muntah-muntah. Ada pula yang meski bersuara keras, namun tidak ada bau yang dia bawa. Alias: aman bagi pernafasan warga sekitar.
Lantas, dari mana udara kentut ini berasal? Jadi begini, gas yang akhirnya menjadi kentut ini berasal dari udara yang ikut tertelan saat kita beraktivitas menggunakan hidung dan mulut. Misalnya, saat makan, berbicara, bernafas, bahkan menelan air liur. Udara yang sebagian besar terdiri dari nitrogen dan oksigen ini, nggak sengaja ikut tertelan dan berkumpul di dalam usus kita.
Sementara aroma kentut menjadi tidak mengenakkan, berasal dari bakteri yang menghasilkan metana ataupun makanan berserat tinggi yang mengandung sulfur. Bau kentut akan normal dan dalam batas wajar diterima indera penciuman, jika makanan yang kita konsumsi adalan sayur-sayuran, buah-buahan, dan air putih.
Jika kentut kita ternyata sangat bau hingga harus membuat orang-orang di sekitar kita marah-marah dan membuat mereka pergi satu per satu—bahkan ketika sedang asik-asiknya bermain seven skop, biasanya karena kita mengkonsumsi kacang-kacangan, ubi jalar, brokoli, kembang kol, makanan yang berbahan dasar susu, daging sapi, dan bawang. Bahan makanan tersebut mengandung zat-zat yang bisa sebabkan bau kentut jadi bau.
Namun, dalam beberapa keadaan, bau nggak enak tersebut juga bisa menandakan bahwa kita sedang sembelit atau adanya gangguan dalam sistem pencernaan kita. Sembelit memang bisa membuat kentut menjadi sangat bau, karena di perut kita tertumpuk feses dan kita tahu bahwa feses juga memiliki bau yang tidak enak. Maka ketika feses dan gas tersebut bertemu, tidak mengherankan jika kemudian mengeluarkan bau yang sangat bombastis dan bikin kaget nggak ketulungan orang sekitar.
Sementara itu, berbeda dengan baunya, suara kentut tidak ada hubungannya dengan apa yang kita konsumsi sebelumnya. Baik kentut yang tidak berbunyi, bersuara pelan, kencang, panjang dan meliuk-liuk, hingga pendek-pendek ini semua disebabkan karena gas yang keluar melewati rektum (organ terakhir dari usus besar). Keluarnya gas tersebut, sehingga menyebabkan getaran di bukaan anus—dan menghasilkan bunyi.
Jadi nada yang ditorehkan oleh kentut ini akan bergantung pada bagaimana kita mengendalikan keketatan cincin otot lurik yang mengelilingi kanal anus—untuk meredam getaran—serta kecepatan gas yang dikeluarkan. Karena kita bisa mengendalikan suara kentut, maka tidak mengherankan jika sedang dalam kerumunan, kita berusaha sedemikian rupa untuk menahan supaya hanya Tuhan dan diri kita saja yang tahu suara kentutnya. Hal ini akan berbeda dengan malam hari dan kita hanya seorang diri. Maka kita dapat serta merta mengeluarkan bunyi yang lebih nyaring, berisik, dan panjang. Pasalnya kita lebih rileks untuk mengeluarkan dan menggerakkan cincin otot lurik kita.
Namun, bagaimanapun bentuk kentut kita, nyatanya dia betul-betul bermanfaat buat kesehatan. Masih nggak percaya dengan manfaat kentut?
Pertama, dia dapat membantu mengatasi kembung. Tentu kita pernah merasakan ada gas-gas tidak berguna dalam perut kita yang rasanya sungguh tidak enak jika dia tetap saja berdiam diri di situ. Nah, kentut inilah yang akan menjadi perantara untuk mengantarkan gas-gas yang bikin bengah tersebut untuk bebas dan menemukan kehidupannya yang baru.
Kedua, manfaat kentut ternyata dapat membantu menyeimbangkan diet. Begini, orang yang sulit kentut, dia justru perlu menambah asupan nutrisi. Jadi, jika kentut tidak keluar, maka mikroba dalam usus tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, kentut juga dapat membantu kita mendeteksi, makanan apa saja yang sudah terlalu banyak kita konsumsi. Misalnya, jika sudah kebanyakan makan telur, bisa jadi bau kentut kita menjadi sangat busuk adanya.
Ketiga, kentut dapat mendeteksi tubuh kita alergi terhadap makanan apa saja. Misalnya, jika kita alergi dengan zat tertentu. Maka setelah kita mengkonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut, kita akan merasa perut menjadi tidak enak dan kembung. Nah, hal ini dapat menjadi deteksi dini, mengenai alergi yang kira-kira kita alami.
Keempat, mencium kentut ternyata dapat menyehatkan tubuh kita, loh. Menurut sebuah studi, dalam kentut mengandung zat bernama hydrogen sulfide. Zat ini diproduksi oleh bakteri ketika sedang mencerna makanan dalam usus. Ia akan berbahaya jika dalam jumlah besar. Tetapi, jika dihirup dalam jumlah kecil, justru akan membantu melindungi kerusakan sel kita dan mencegah beberapa penyakit. Bagaimana? Mulai tertarik membaui kentut sendiri dan orang-orang sekitar?
Kelima, ternyata manfaat kentut juga bisa membuat kita bahagia karena dapat mengurangi kegelisahan dalam tubuh. Selain itu, kentut juga dapat membuat badan dan pikiran kita menjadi lebih enteng dan rileks, sebab tidak ada gas yang tertahan-tahan meminta untuk dikeluarkan. Saya jadi paham kenapa Mas Ega—ilustrator Mojok—adalah sosok yang sangat ceria sekali bahkan selalu berhasil membuat orang-orang di sekitarnya berbahagia. Pasalnya, tidak lain karena kentut merupakan salah satu passion-nya.
Keenam, kentut juga dapat menjadi media kita untuk menerima diri kita sendiri. Begini, jika kita dapat dengan penuh percaya diri mengakui bahwa kita sedang kentut, itu artinya kita dalam tahap menerima apapun di diri kita dan tidak merasa malu untuk mengakuinya ke orang lain. Sementara orang-orang yang berhasil sampai dalam tahap ini sungguh jarang adanya.
Jadi, jika besok-besok sampeyan mau cari jodoh, jangan ragu untuk menjadikan kentut sebagai indikator: apakah dia pantas untuk mendampingi sampeyan. Pasalnya, hanya dari kentut saja, kita bisa mengetahui kesehatan fisik hingga kesehatan jiwanya. (A/L)