5 Cara Melatih Teknik Dasar Futsal Biar Nggak Malu-Maluin saat Diajak Tanding

5 Cara Melatih Teknik Dasar Futsal Biar Nggak Malu-Maluin saat Diajak Tanding - Mojok.co

MOJOK.CO – Ada beberapa teknik dasar yang perlu kamu kenali untuk main futsal. Terutama buat kamu yang tak terbiasa main bola. Yah, biar nggak malu-maluin amat lah.

Menjaga kesehatan dengan olahraga memang tak semudah cocotnya Mario Teguh. Selain kamu harus menyediakan waktu luang di tengah-tengah kesibukan kerja atau mencari calon istri, kamu juga harus punya lingkungan yang mendukung.

Percuma kamu olahraga kalau teman-teman sekantor atau satu kampusmu sukanya ngajakin begadang mulu.

Nah, salah satu olahraga yang bisa kamu pilih adalah bermain futsal. Apalagi untuk kamu yang pada dasarnya suka berinteraksi dengan teman saat olahraga, futsal sangat direkomendasikan. Ketimbang kamu nge-gym atau lari sore, lalu merasa kesepian karena cuma ditemeni lagu-lagu lewat headset ya kan?

Meski begitu, karena futsal merupakan olahraga tim kamu perlu mengetahui dulu teknik-teknik dasarnya dulu. Agar paling tidak, kamu nggak malu-maluin amat saat main—dan temanmu nggak merasa kamu cuma “bawang kopong” yang tidak direncanakan untuk diajak lagi di tanding futsal berikutnya.

Maka dari itu, baiknya kamu perhatikan dulu beberapa teknik dasar yang perlu kamu pelajari.

Cara menahan bola alias kontrol

Sama seperti sepak bola di lapangan besar, teknik paling dasar dalam bermain dengan bola futsal adalah kemampuan menghentikan laju bola. Ini penting biar kamu tidak dianggap sebagai “pemain tak terlihat” yang nggak berkontribusi apa-apa dalam permainan.

Bahkan ketimbang cara menendang bola, cara menghentikan bola yang melaju merupakan dasarnya permainan sepak bola dan futsal. Sebab, seorang pemain sepak bola atau futsal yang baik adalah mereka yang mampu mengontrol bola dengan baik—bukan yang bisa nendang bola dengan baik.

Nah, cara yang sering dipakai untuk mengontrol bola adalah menggunakan kaki bagian dalam. Selain bentuknya yang lebar, penggunaan kaki juga lebih mudah. Ada sih cara lain, seperti mengontrol bola pakai kepala atau dada, tapi yakin deh, dua anggota tubuh itu jauh lebih sulit dikendalikan ketimbang kaki.

Bedanya dengan sepak bola, pada futsal, kontrol bola sebaiknya menggunakan sol sepatu (telapak kaki). Sebab, dengan begitu bola benar-benar nempel sama sepatumu dan nggak kabur ke mana-mana. Kontrol bola yang bagus juga jadi penentu kamu merupakan penggiring bola yang baik atau tidak.

Akan tetapi, jika kamu belum bisa melakukan kontrol bola, saran aja sih jangan soksokan ikut futsal teman-temanmu. Takutnya, kamu bakal jadi bahan ejekan dan bisa-bisa nggak diajak main besok-besok lagi.

Mengumpan bola

Hal yang sering diremehkan oleh pemain futsal pemula adalah kemampuan menendang bola harus memiliki tujuan “memberi umpan” lebih dahulu—alih-alih menendang bola untuk mencetak skor.

Teknik umpan merupakan dasar kemampuan kedua setelah mengontrol bola. Setelah kamu bisa menguasai bola dengan baik, teknik dasar berikutnya adalah mengarahkan bola tendangan ke tujuan yang kamu inginkan.

Dalam futsal, lapangan yang pendek dan kecil bikin kamu harus bisa mengalirkan bola dengan cepat. Dan tentu saja harus akurat. Untuk itu, gunakan kaki bagian dalam untuk mengarahkan bola. Semakin kamu jago melakukan umpan, maka semakin jago pula kamu mencetak gol. Karena pada dasarnya gol adalah “umpan yang mengarah ke gawang”.

Teknik berakselerasi

Tidak seperti sepak bola yang membutuhkan stamina luar biasa prima dan kemampuan lari marathon, futsal membutuhkan kelincahan. Dari posisi berhenti ke posisi lari—dan sebaliknya, dari posisi lari kenceng ke berhenti. Atau dalam bahasa kerennya: akselerasi.

Kamu tak perlu lari kenceng, tapi yang penting lincah. Sebab lapangan futsal begitu kecil—dibandingkan lapangan sepak bola—artinya intensitas permain jauh lebih ketat. Jadi akselerasi jauh lebih berguna ketimbang kecepatan di olahraga ini.

Cara melatihnya sebenarnya bisa dengan membiasakan diri untuk lari sprint jarak pendek secara rutin disertai dengan lari zig-zag. Supaya otot-otot tubuhmu terbiasa berkontraksi secara tiba-tiba.

Teknik giring bola

Keren memang kalau kita bisa menggiring bola melewati banyak pemain sepak bola kayak Neymar atau Lionel Messi, tapi dalam futsal ada perbedaan mendasar dalam menggiring bola yang tak bisa memakai dua pemain tersebut untuk jadi rujukan.

Jika di lapangan sepak bola, pemain bisa menggunakan kaki dalam atau punggung kaki untuk nggiring bola, di futsal direkomendasikan untuk menggiring bola sebaiknya pakai cara seperti diinjak, atau menggunakan sol sepatu. Hal ini tentu jauh lebih sulit. Meski bukan mustahil bisa dilatih.

Menggiring menggunakan sol sepatu juga bikin bola selalu berada di bawah tubuhmu, itu artinya perlindungan bola begitu sempurna. Ini berbeda dengan cara menggiring di lapangan sepak bola yang lebih luas dengan cara menjauhkan bola dengan pemain lawan, karena lapangan sepak bola memang lebih banyak ruang-ruang kosongnya.

Cara melatihnya ya tentu saja latih mengontrol bola sebanyak mungkin menggunakan sol sepatu. Semakin pendek jarak bola dengan kakimu saat menghentikan laju bola, maka semakin jago juga kamu dalam menggiring.

Teknik menembak bola ke gawang

Jika teknik mengumpan adalah cara menendang dengan akurasi, maka teknik menembak bola adalah cara menendang dengan kekuatan. Ini sudah murni urusan power. Otot yang digunakan pun otot paha. Kalau ingin punya kekuatan menembak bola yang kenceng, maka kamu harus membesarkan otot pahamu dan otot lenganmu dengan nge-gym atau olahraga aerobik.

Sebentar-sebentar, kalau otot paha sih masih bisa dimengerti, ini kenapa otot lengan juga perlu dibesarin segala? Ini kan olahraga kaki, bukan olahraga tangan?

Gini lho, kekuatan ayunan kaki itu juga harus punya penyeimbang di ayunan tangan. Kalau kaki kananmu menendang, berarti tangan kirimu akan bergerak berkebalikan untuk menyesuaikan kontraksi otot di kakimu.

Itulah kenapa David Beckham kalau nendang bola, tangan kirinya selalu mengayun berkebalikan dengan kaki kanannya, ya supaya ayunan kakinya jauh lebih maksimal. Ya bisa aja sih kamu nendang tanpa mengayunkan tangan, tapi kalau kamu over-power waktu nendang, otot kakimu bisa berisiko cedera. (D/F)

Exit mobile version