Selain Dukung Emak-Emak, Prabowo Sebut Indonesia Ikut Piala Dunia Tahun 2135

MOJOK.CO Rangkuman pernyataan kontroversial Prabowo dalam sambutannya di acara bedah buku ‘Paradoks Indonesia’.

Sabtu (1/9) kemarin, Prabowo Subianto diberitakan menghadiri acara bedah buku Paradoks Indonesia yang ditulisnya sendiri sejak April lalu. Dalam acara yang digelar di Hotel Sahid, Jalan Sudirman, Jakarta ini Prabowo didaulat untuk memberi sambutan.

Meski buku Paradoks Indonesia berisi kritik untuk pemerintah Indonesia disertai dengan buah pemikirannya terkait kehidupan berbangsa dan bernegara, nyatanya sambutan Prabowo tak kalah ‘seksi’ untuk disorot. Beberapa pernyataannya justru meninggalkan kesan penting pada momen tersebut.

Kala itu, capres yang maju dari koalisi Partai Gerindra ini bahkan dipanggil dengan sebutan ‘Presiden’ oleh hadirin yang datang. Berturut-turut kemudian, Prabowo bersuara dalam sambutannya dan melahirkan gagasan-gagasan kontroversial di depan mikrofon. Berikut adalah rangkumannya:

Pertama-tama, pasangan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 ini diduga menyinggung ramainya kasus deklarasi #2019GantiPresiden yang menyebabkan masyarakat mengadang kedatangan Neno Warisman. Melalui sambutannya, ia justru menekankan bahwa sesungguhnya emak-emak memiliki peran penting dalam perkembangan bangsa karena mampu menganalisa keadaan dengan baik, sekaligus mengutamakan perasaan. Dengan kata lain, ia menyadari bahwa emak-emaklah pihak yang paling memikirkan kepastian kesejahteraan masyarakat.

Kedua, Prabowo bercerita tentang pengemudi mobil golf yang pernah ditemuinya. Konon, pemuda yang berpendidikan SMA ini secara tegas menyebut bahwa Indonesia sebenarnya sedang dijajah saat ini. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa elite negara yang tidak merasakan apa yang dirasa oleh pemuda tadi tentulah orang yang hatinya sudah beku.

Ketiga, Prabowo kembali menyinggung masalah perekonomian Indonesia. Ia menyebutkan bahwa utang Indonesia kian naik hingga 1 triliun rupiah hingga mengancam negara ini menjadi miskin untuk selama-lamanya. Ngeri abis.

Keempat, keadaan sosial di Indonesia dianggap memiliki ketimpangan yang sangat ekstrem. Diyakini Prabowo, 40 persen kekayaan bangsa saat ini dikuasai oleh 1 persen rakyat.

Kelima, keseluruhan masalah ekonomi di Indonesia ini, tak lain dan tak bukan, adalah dampak dari sistem kelola kekayaan negara yang keliru dan menyebabkan kemiskinan. Disebutkan, sistem yang berlaku hingga sekarang justru mengakibatkan kekayaan Indonesia menghilang.

Lantas, apa penyebabnya? Bagi Prabowo, alasan utama hal ini terjadi adalah masyarakat Indonesia terlalu kagum pada pihak asing, alih-alih mencintai Tanah Air sendiri.

Keenam, sedikit lompat dari bidang ekonomi, Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini menyoroti kondisi sepak bola Indonesia. Ia menyatakan bahwa kini timnas Indonesia berada di posisi ke-164 dari seluruh negara di dunia. Atas dasar itulah, kita diminta bersabar hingga 100 tahun ke depan jika ingin menyaksikan timnas bermain di Piala Dunia.

“Ini untuk anak muda, sepak bola lumayan-lumayan, peringkat 164 dari 171 sepak bola, (artinya) 7 besar dari bawah. (Masuk) piala dunia Indonesia mungkin (tahun) 2135,” tutur mantan suami Titiek Soeharto ini.

Ketujuh, Prabowo merasa bahwa Indonesia hanya mampu bertahan 3 hari dalam kondisi perang karena pertahanannya sangat lemah. Disebutkannya, bahan bakar untuk rakyat paling-paling habis setelah 21 hari, sedangkan beras akan bertahan selama 18 hari.

Hmm, apakah ini tandanya kita harus segera melaksanakan program wamil atau wajib militer ala oppa-oppa Korea, Pak Prabowo? (A/K)

Exit mobile version