Fadli Zon Bikin Polling Lagi, Prabowo Kalah Lalu Dihapus

MOJOK.CO –  Fadli Zon memang tidak ada bosan-bosannya bikin polling. Sepertinya, ia memang berbakat bekerja di lembaga survei.

Bukan Fadli Zon kalau tidak melakukan suatu hal kemudian menjadi bahan pembicaraan. Sebelumnya, ia pernah dua kali membuat polling untuk Pemilu 2019 yang menduelkan Jokowi-Prabowo. Sebelum nama-nama bakal calon tersebut ditetapkan. Yang pertama Jokowi menang, yang kedua Prabowo yang menang.

Sepertinya Fadli Zon memang bukan tipe lelaki yang mudah bosan atau menyerah pada suatu hal. Ia merupakan sosok yang gigih dengan apa yang diyakini.

Kali ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut membuat polling Pilpres 2019 di akun twitternya setelah nama bakal cawapresnya sudah ada. Dalam polling tersebut ia menanyakan, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, siapa yang Anda pilih? Kemudian ia memberikan pilihan Joko Widodo-Ma’ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Tahukah apa yang terjadi, Saudara-saudara? Sedikit mudah ditebak sebenarnya, Jokowi-Ma’ruf menang dalam polling tersebut. Dalam sebuah screenshoot yang viral, mereka menang dengan perolehan suara 61% dari total 46.799 suara pengguna Twitter.

Fadli berdalih polling tersebut dihapus karena ada aplikasi membeli polling di Twitter serta serbuan bot siluman dari Australia, AS, Kenya, Kroasia, Swedia, Malaysia, Inggris, Prancis, dan Brasil.

“Polling tadi terpaksa saya tutup karena ada aplikasi beli polling plus serbuan bot siluman. Jadi ini aja gantinya. Thx. Ini sekedar taste the water,” Ungkap Fadli seperti yang dikutip dari Twitter resminya, @fadlizon.

Dengan alasan ‘taste the water’, Fadli pun membuat polling lain lewat cuitan terbaru. Kali ini ia menggunakan metode yang berbeda. Ia membuat aturan baru. Jika netizen hendak memilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tweet tersebut harus di-retweet. Sementara jika netizen ingin memilih Jokowi-Ma’ruf, maka mereka harus menyukai tweet itu.

Polling yang dibuka pada pukul 20.34, per pukul 11.59 WIB, pasangan Prabowo-Sandi terlihat unggul dengan sekitar 16 ribu retweet. Sedangkan Jokowi-Ma’ruf baru mendapatkan 9.803 like. Sebuah jumlah yang terlampau jauh untuk menyaingi angka Prabowo.

Sepertinya, Fadli Zon memang ingin menguji validitas sebuah data. Sehingga memilih mengeceknya menggunakan metode yang lain. Sungguh sesosok peneliti yang kritis dan berpikiran tajam.

Pada Januari 2018 lalu, Fadli Zon pernah membuat polling serupa namun hanya mencantumkan nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto saja. Dalam polling tersebut, Jokowi menang dari Prabowo dengan perolehan 55% dengan diikuti oleh 30.336 pengguna Twitter.

Dengan kekalahan Prabowo tersebut, ia berdalih, saat itu Prabowo belum bergerak sama sekali. Serta masih 15 bulan menuju Pemilu saja sudah 45%, bagaimana nanti? Jadi, hal tersebut hanya digunakan sebagai indikator awal. Untuk mengetahui sejauh mana elektabilitas Prabowo. Gampangannya, cuma sebagai pra-penelitian lah.

Kemudian pada April 2018, ia kembali membuat polling di Twitter. Hasilnya seperti yang ia harapkan. Akhirnya, Prabowo menang 72% dari Jokowi. Dalam polling tersebut diikuti oleh 21.826 suara tersebut, tentulah ia senang.

Sebelumnya, Fadli Zon memang mengomentari tentang survei elektabilitas capres. Di mana elektabilitas Jokowi melesat jauh di atas Prabowo. Ia mengungkapkan, “Ya saya juga bisa bikin survei yang bikin Pak Prabowo menang. Gampang”.

Hmmm, akankah jika Fadli Zon setelah ini tidak lagi menjadi anggota Dewan, kemudian ia memilih untuk membuat lembaga survei sendiri? Kok sepertinya ia memiliki hasrat besar di bidang survei-survei an? (A/L)

Exit mobile version