MOJOK.CO – Beberapa akun Twitter kehilangan followers, mulai dari Katty Perry, Donald Trump, hingga akun resmi Twitter itu sendiri. Ada apa, sih, sebenarnya???
Masih ingat kabar “bersih-bersih” pihak Twitter yang bertujuan memberantas akun-akun tertentu? Kini, beberapa pengguna Twitter tengah merasakan dampaknya: jumlah followers para pengguna mengalami penurunan!
Rata-rata penurunan jumlah pengikut yang terjadi adalah sebesar 2 persen. Hal ini pun disebut dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali akun-akun Twitter tokoh terkenal.
Dikutip dari Viva.co.id, sebuah perusahaan data media sosial bernama Keyhole telah mendata akun Twitter musisi dunia yang terkena imbas dari peraturan Twitter yang satu ini. Beberapa di antara mereka adalah:
1. Elon Musk, mengalami penurunan 0,3 persen dari jumlah followers semula,
2. Katty Perry, mengalami kehilangan 2,6 persen jumlah followers, hingga
3. Mariah Carey dan Eminem, masing-masing mengalami penurunan jumlah followers di atas 3 persen.
Tak terkecuali, kejadian ini ternyata juga menimpa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dari total 53,1 juta followers yang dimilikinya, ia harus rela kehilangan 0,65 persen di antaranya, atau sekitar 300 ribu pengikut.
Jangankan musisi internasional dan Trump, lah wong akun resmi Twitter (@Twitter) saja menjadi korban! Malah, akun yang satu ini mengalami penurunan paling besar, yaitu sebesar 12,4 persen dari jumlah followers sebelumnya yang mencapai 55,1 juta orang.
Program “bersih-bersih” ini memang telah lama meramalkan adanya beberapa akun Twitter kehilangan followers. Meski tidak menyebut banyaknya jumlah akun yang terdaftar, pihak platform media sosial yang satu ini memastikan ada 70 juta akun yang bakal dihapus dari total 336 juta pengguna bulanan aktif Twitter yang terdaftar.
Tapi sebenarnya, bagaimana langkah Twitter “menghajar” akun-akun ini?
Sebelumnya, Twitter menyebut bahwa pihaknya telah mengunci beberapa akun yang bakal diberantas. Lantas, seperti apakah akun-akun yang dikunci pihak Twitter tersebut?
Ternyata, Twitter tidak menyasar akun bot (mengirim twit yang sama terus menerus). Pasalnya, akun bot pernah dijalankan langsung oleh manusia. Sebaliknya, yang menjadi incaran Twitter adalah akun mana saja yang dinilai memiliki keanehan aktivitas.
Keanehan yang dimaksud di sini adalah secara mendadak mengirimkan banyak twit dalam sehari, sembari me-mention akun-akun lain yang tidak berhubungan. Laporan yang masuk dari pengguna lain juga akan menjadi pertimbangan, sebagaimana laporan jumlah orang yang memblokir akun tersebut.
Nah, akun yang dinilai aneh inilah yang kemudian akan dikunci Twitter.
Selanjutnya, pihak Twitter akan menghubungi pemilik akun untuk mengatur ulang password-nya. Namun, jika hal ini tak bisa dilakukan, akun tetap akan dikunci.
Melalui akun Twitter Indonesia, skema ini telah dijelaskan sebagai berikut:
Kami berkomitmen untuk membangun kepercayaan dan mendorong percakapan yang sehat di Twitter.
Jumlah pengikut harus bermakna dan akurat. Oleh karena itu, kami akan menghapus akun terkunci dari jumlah pengikut.
— Twitter Indonesia (@TwitterID) July 11, 2018
Langkah berikutnya, Twitter akan mulai membekukan akun yang bersangkutan sehingga tak bisa berinteraksi dengan akun lainnya, termasuk tak bisa melakukan retweet, reply, atau menyukai cuitan lain.
Setelah dibekukan, akun-akun tersebut dipastikan akan hilang dalam minggu yang sama. Inilah yang menjadi penyebab Trump, Katty Perry, hingga Twitter kehilangan followers secara drastis.
Langkah Twitter kali ini patut diacungi jempol. Setelah beberapa survei menyebut Twitter sebagai media sosial dengan konten negatif terbanyak, hal ini bisa diandalkan sebagai upaya terbaru demi menjaga kestabilan Twitter.
Yah, daripada diblokir Kominfo? (A/K)