MOJOK.CO – Dijadwalkan bebas bersyarat, Ahok menolak dan lebih pilih bebas murni. Memangnya, apa sih bedanya bebas bersyarat dan bebas murni? Lalu, kapan kiranya Ahok bebas secara murni?
Berita mengenai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinyatakan bebas bersyarat tengah merajai berbagai media Indonesia. Tak sedikit orang yang keheranan mendengar kabar Ahok bebas, mengingat ia dituntut 2 tahun penjara sejak Mei 2017 lalu.
Ahok sendiri dijadwalkan mendapat Pembebasan Bersyarat pada bulan Agustus mendatang, sebagaimana dinyatakan oleh Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami. Namun mengejutkannya, Ahok menolak bebas bersyarat dan lebih menginginkan bebas murni, meski itu berarti ia harus menempuh waktu lebih lama untuk keluar dari bui.
Keinginan Ahok bebas murni ini tidak dibuat asal-asalan. Menurut Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino, kemungkinan besar Ahok mempertimbangkan agar kebebasannya jauh dari kontroversi. Ahok disebut lebih memilih menerima hukuman penuh daripada harus membuat masyarakat terpolarisasi atas kasus yang dialaminya.
Keputusan ini mengundang reaksi dari beberapa tokoh politik, tak terkecuali PDIP. Bagi mereka, hal ini menunjukkan kejantanan Ahok menghadapi hukuman, terlepas dari kontroversi putusan hakim pada kasus penistaan agama yang menimpanya selepas Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.
Namun demikian, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Pembebasan Bersyarat yang digadang-gadang bakal didapat Ahok? Apa yang membuatnya berbeda dengan bebas murni?
Menurut Pasal 12 huruf k dalam UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Pembebasan Bersyarat adalah bebasnya narapidana setelah menjalani sekurang-kurangnya dua per tiga masa pidana, di mana dua per tiga masa pidana tersebut tidak kurang dari 9 bulan.
Pada beberapa kasus, Pembebasan Bersyarat ini wajib diikuti dengan pembinaan dan pengawasan dari Balai Pemasyarakatan. Narapidana terkait pun harus secara teratur melapor pada waktu-waktu yang ditentukan.
Jika ia kembali melakukan tindak pidana selama masa Pembebasan Bersyarat berlangsung, ia harus dihukum kembali dengan ditambahkan masa sisa pidana yang belum dijalani.
Lantas, kapan sekiranya keinginan Ahok bebas murni terwujud jika kini ia menolak mengambil peluang bebas bersyarat?
Kakak angkat Ahok, Andi Analta, telah melakukan penghitungan tanggal bersama keluarga dan mendapati tanggal 4 Januari 2019 sebagai perkiraan tanggal Ahok bebas murni.
Dilansir dari Detik.com, angka ini didapat dengan mempertimbangkan seluruh perjalanan Ahok sebagai narapidana, sebagai berikut:
1. Ahok dijatuhi vonis penjara selama 2 tahun dan langsung masuk sel pada 9 Mei 2017.
2. Ahok mendapatkan remisi Natal 15 hari, sehingga diperkirakan bebas 24 April 2019.
3. Remisi yang berikutnya didapatkan Ahok adalah remisi umum di tanggal 17 Agustus 2017. Alhasil, tanggal perkiraan bebas adalah 23 Februari 2019.
4. Tahun depan, Ahok bakal menerima remisi tambahan sebesar sepertiga remisi umum di tahun yang sama. Jika remisi ini didapat pada tanggal 17 Agustus 2018 mendatang, remisinya adalah sebesar 20 hari. Maka, tanggal perkiraan Ahok bebas adalah 3 Februari 2019.
5. Ahok akan menerima remisi Natal tahun ini sebesar 1 bulan (karena sudah menjalani 12 bulan masa tahanan). Dengan demikian, perkiraan tanggal Ahok bebas kembali maju, yaitu tanggal 4 Januari 2019. (A/K)