Apa yang Bisa Kita Manfaatkan dari Kertas Bekas Skripsi Berbau Perjuangan

MOJOK.CO Sudah ngerjain skripsi selama bersemester-semester lamanya, kita masih harus menghadapi masalah yang muncul setelahnya: tumpukan kertas bekas skripsi!

Kata siapa menyelesaikan skripsi adalah akhir dari sumber masalah dunia? Para pejuang skripsi yang sudah menempuh banyak level penyiksaan bimbingan dengan dosen, lengkap dengan revisi, pasti sepakat dengan pernyataan ini:

“…yang tersisa dari skripsi, selain keringat dan air mata, adalah setumpuk kertas print-print-an yang nggak tahu mau diapain saking banyaknya.”

Ya, ya, ya, kamu mungkin sekarang sedang mengangguk-angguk setuju sambil melirik kertas-kertas tak terpakai di sudut kamar. Kalau dihitung-hitung, kamu tentu sudah menghabiskan beratus-ratus ribu rupiah untuk mencetak tulisan di atas kertas-kertas itu, tapi coba, apa yang terjadi sekarang?! Kamu akhirnya harus mikir mau diapakan hatimu mereka yang kini teronggok di sudut~

Sebagai pencetak mahasiswa yang bergelut cukup lama dengan skripsi, Mojok Institute mengajukan alternatif pemanfaatan kertas bekas skripsi yang bisa kamu lakukan sebagai berikut:

1. Bungkus Pembalut

Sebagai opening yang kuat dan bisa relate af pada kehidupan kita semua, mari kita mengenang apa yang selalu kita lakukan setidaknya selama tujuh hingga delapan hari dalam sebulan: ngebungkus pembalut yang menjadi bukti perjuangan kita menahan emosi berkat luruhnya darah-darah kotor dari area kewanitaan kita!!!!1!!1!

Bayangkan: dari beratus-ratus kertas bekas skripsi, kamu bisa punya banyaaak sekali kertas bungkus pembalut untuk menstruasi berbulan-bulan lamanya. Tidakkah itu menyenangkan? Hmm?

2. Buat Tes Printer

Ada banyak hal di dunia ini yang harus dimulai dengan proses trial and error, salah satunya adalah mencetak undangan arisan atau apa pun di atas kertas HVS. Biasanya, proses yang melibatkan printer dan kertas ini diawali dengan kalimat, “Eh, coba coba nge-print satu dulu, pakai kertas bekas.”

Naaah, di sinilah, my lov, fungsi kertas bekas skripsi bermula. Dengan banyak sekali kertas bekas, kamu bisa mencoba nge-print tulisan apa pun di sisi sebaliknya, meski itu tidak akan mengubah fakta bahwa kertas bekas tadi akan tetap menjadi…

…kertas bekas.

3. Bikin Kipas Kertas

Mengingat dunia kian panas dan kita tidak bisa menggotong AC dan kipas angin ke mana-mana, kertas bekas skripsi bisa menjadi alat darurat penyedia udara dengan tenaga manual. Caranya mudah: cukup lipat ke atas dan ke bawah berkali-kali, lalu tekuk dan satukan dengan cinta klip dari hektar.

Voilaaa, jadilah kipas kertas yang sekali tebasnya bakal mengingatkan kamu pada tanda revisi besar-besar dari dosen yang perlu waktu 3,5 jam hanya untuk membalas pesanmu kala itu!

4. Buat Nyambit Orang

Dibuat kesal sama tetangga yang kalau hajatan sampai nutup jalan? Dibohongi orang setelah dikasih janji-janji manis yang merasuk ke dalam kalbu? Atau, digangguin teman yang jahilnya setengah mati?

Tenang, Sobat-sobat sekalian, kamu bisa melakukan hal yang sangat simpel dan sederhana: ambil selembar kertas bekas skripsi—atau dua, atau tiga, atau berapapun yang kamu mau—lalu gulung-gulung sampai mantap, cari posisi yang enak, kemudian…

…lemparkan bola kertas tadi tepat ke kepala si target, lalu katakan padanya bahwa sakit yang ia rasa tak ada apa-apanya dibandingkan dengan sakit yang ia munculkan di dalam hati. Mamam~

5. Dipigura dan Dipajang

Sebagai bukti perjuangan dan jatuh bangun, tak ada salahnya kamu mengambil satu lembar yang paling banyak coretan tangan dosennya, atau lipatan dari para penguji, untuk mengenang betapa kamu pernah menangis hanya gara-gara selembar kertas. Setelah itu, belilah pigura di pinggir jalan (soalnya kalau di tengah jalan bahaya), dan gunakan segera untuk memajang si kertas tadi.

Pandangi kertas perjuanganmu lekat-lekat, lalu renungkan ini baik-baik: ternyata, ketakutanmu yang dulu kamu kira bakal mengganggumu seumur hidup kini sudah berhasil kamu lewati dengan baik kan, Mas dan Mbak Sarjana?

Exit mobile version